♲︎︎︎ throwback

6 0 0
                                    

" sinhwa kenapa ni ? Kenapa muka kamu pucat " tanya jaemin. Mereka sedang duduk bersama di bawah pokok.

" takde pape " jawab sinhwa. Jaemin menatap beberapa saat kemudian melihat kedepan lagi.

" nana kalau saya takde nanti jangan nangis okey " kata sinhwa dengan perlahan kemudian menyandar kepalanya di bahu jaemin.

" kenapa nak sedih. Kamu kan janji takkan tinggal saya. Jadi saya tunggu kamu sampai kamu datang " ujar jaemin sambil meletakkan lengannya di bahu sinhwa.

' saya pun berharap kalau saya boleh datang balik ' fikir sinhwa.

_______________________________________________

Sakit di kepala sinhwa semakin hari semakin sakit. Dia kini jarang berjumpa dengan jaemin.

Dia tidak ingin memberitahu perkara sebenar kepada jaemin. Dia tidak mahu jaemin bersedih. Jaemin ialah salah satu kegembiraannya.

Menghidap kanser otak pada umur 14 tahun bukanlah apa yang diimpinya.

Sinhwa ingin menelefon seseorang. Dia mengambil telefon yang berada di tepi katilnya. Dia mendail nombor tersebut kemudian menunggu balasan.

Tutt...tuttt...tutt

Jeno : hello

Sinhwa : hel-lo je-no saya ada benda n-nak bagitahu awak

Jeno : eh kenapa ni shinhwa

Sinhwa : pergi sini ada benda nak bagitahu

Jeno : okayy

Tuk

_______________________________________________

Sinhwa menunggu dengan rasa yang tidak tenteram. Kemudian jeno tiba. Jeno duduk di tepi katilnya dan menunggu benda yang hendak dikatakan oleh sinhwa.

" so kamu nak bagitahu apa " kata jeno memecahkan suasana yang hening itu.

" jeno minta maaf kalau saya telah berahsia daripada kamu berdua selama " kata sinhwa yang cuba untuk duduk tersebut. Jeno memandangnya dengan keliru.

" saya ada kanser otak tahap 4 " kata shinhwa. Jeno terkejut. Dia merasa simpati tapi pada masa yang sama dia juga kecewa.

" minta maaf tau. Tolong jangan bagitahu jaemin. Nanti dia sedih " pinta sinhwa. Jeno memandang dengan rasa tak percaya.

" tapi kan jaemin perlu tahu " kata jeno. Sinhwa memandang nya kembali tapi kali ini dengan pujukan yang lebih berkesan.

" okay fine " jawab jeno. Sinhwa menghembus nafasnya dengan lega.

" nanti kalau saya dah takde bagitahu jaemin jangan nangis aa awak. Taknaklah saya tengok kamu dua nangis " pintanya kembali. Sinhwa menutup matanya dan membuka dengan perlahan kembali.

" awak suruh saya tak nangis, tengok awak sakit begini dah buat saya nangis " ujar jeno melihat kawan baiknya yang sedang menghidap penyakit.

" jadi doktor kata berapa bulan tinggal " tanya jeno yang sesnag menahan air matanya. Sinhwa sambung baring di tilamnya.

" 2 minggu tinggal tapi saya percaya dekat tuhan. Mungkin tuhan bagi saya masa 3 tahun lagi " kata sinhwa yang sedang lihat siling rumahnya.

" kita doakan jelah " kata jeno sambil meneman sinhwa sampai dia tertidur.

Setelah shinhwa tertidur, jeno berdiri dan bersedia untuk pulang. Sebelum menutup pintu bilik shinhwa, dia melihat sinhwa dengan simpatinya.

" usiamu masih lagi muda. Kita bertiga masih lagi muda. Kenapa kamu perlu hadapi benda ni. Saya harap kamu sihat sinhwa "

Jeno perlahan menutup pintu bilik tersebut dan pulang ke rumahnya.

_______________________________________________

" haii jaeminnn " sinhwa berlari kearah jeno dan jaemin seperti tiada benda yang berlaku kepadanya. Jeno melihatnya dan bertanyakan adakah dia okay.

Sinhwa hanya menjawab dengan anggukannya. Dia terus duduk di tepi jaemin. Mood jaemin yang sedih tadi bertukar ke gembira setelah melihat sinhwa.

" shinhwaaa !!! " kata jaemin sambil memeluk sinhwa. Shinhwa tersenyum dengan girang nya melihat jaemin.

" awak tahu tak saya rindu awak betul betul " kata jaemin yang masih memeluk sinhwa.

" minta maaf keluarga saya ada masalah beberapa hari ni " kata sinhwa. Jaemin hanya meng ' oh ' .

" ekhem korang saya masih ada di sini " kata jeno. Jaemin dan sinhwa hanya tersengih.

!¡ masa rehat

" sinhwa tak nak gi makan ke " tanya jaemin yang sedang menggerakkan shinhwa.

" haa jap tunggu aa " kata sinhwa.

" okayy " jawab jaemin. Sinhwa berdiri dan berjalan ke arah jaemin. Semakin dekat dirinya terhadap jaemin semakin kuat sakit di kepala.

" jaemin " Penglihatan nya hitam dan jatuh di lantai.

" Sinhwa ! Sinhwaa ! " hanya suara jaemin terdengar.

Day By Day | Na Jaemin ( 나재민 )Where stories live. Discover now