sebelas

455 48 0
                                    

Masih perdebatan antara Winan dan Karina, hingga perdebatan itu membuat Karina kewalahan, Karna bingung harus berbuat apa, Karina tak sengaja memukul perut Winan yang baru saja di jait waktu minggu lalu.

"Aww." Ringis Winan dan langsung melepaskan cekikan di leher Karina.

"Yakin lo ga mau bantuin gue? Kalau engga mau oke deh tinggal gue klik tombol send!" Ancam Karina yang menunjukan ponselnya ke arah Winan yang sedang duduk karna menahan rasa sakit.

"B-bangsat lo! Jadi gue harus ngapain? Tapi inget ini engga gratis!" Winan pun akhirnya mengalah dan menuruti kemauan Karina.

"Gampang banget Win, lo cuman harus pura pura jadi pacar gue doang, dan lo juga wajib anter jemput gue kapan pun dan dimana pun." Ujar Karina yang membuat Winan terkejut.

"Apa! Gila lo?! Kenapa harus gue sih, heh dengerin gue-" Ucap Winan di potong oleh Karina.

"Lo nolak, satu jam lagi lo bakal jadi bahan gosip sekampus Winan, Sekarang gue tanya lagi, lo mau ga?!" Tekan Karina.

"Kalau gue ga inget Bos gue udah gue habisin lo Karin!" Batin Winan Kesal menatap tajam Karina.

"Kenapa lo liatin gue kaya gitu? Budek ya lu? Gue tanya sekali lagi, lo mau apa engga?!" Bentak Karina.

"Oke Karin gue mau! Tapi cuman itu doangkan?" Kesal Winan.

"Songong banget si lo Rin, gue pecahin pala lo baru tau rasa!"  Batin Winan kesal.

"Iya gitu doang, ini duitnya dan besok kita mulai berbisnis." Karina pun memberikan uangnya ke Winan dan berjalan meninggalkan Winan.

"Karina bentar dong main nyelonong aja, tunggu dulu ada yang gue mau omongin sama lo!" Winan pun menarik tangan Karina dan membuat Karina berhenti.

"Mau ngomong apa?!" Jutek Karina.

"Gini ya Karina lo kan nyuruh gue anter jemput lo kapan pun dan dimana pun, nah masalahnya gue ga punya kendaraan, dan gue juga baru jual hp gue. Jadi gue harus gimana kalau lo lagi butuh gue? Mendingan lo ambil duitnya, cari orang lain yang lebih berpengalaman, dan kita udahin semuanya disini dan lo juga hapus vidio haram itu, gimana mau ga lo?" Saran Winan. 

"Oh gitu doang, besok pagi lo ke rumah gue buat ambil mobilnya, setelah itu kita beli hp buat lo." Karina pun pergi dan meninggalkan Winan.

"Hah? Rin hey tunggu ga gitu konsep nya anjing! Ah sialan batu banget sih tuh anak!" Kesal Winan.

Keesokan harinya Winan datang kerumah Karina dan menunggu Karina di ruang tamu yang cukup besar.

"Wah ada lukisan mahal tuh, kalau gue jual kira kira dapet berapa ya?" Gumam Winan sambil melihat sekeliking rumah Karina.

"Non silahkan di minum dulu, sambil tunggu Non Karina yang lagi siap siap." Ujar Asisten rumah tangga.

"Iya Bu terima kasih." Jawab Winan dengan ramah lalu tersenyum.

"Yaudah kalau gitu saya permisi dulu ya Non."

"Iya Bu." Jawab Winan sambil meminum jus jeruk.

"Win maaf bikin lo nunggu, lo bisa nyetirkan?" Tanya Karina.

"Bisa lah, ngeremehin lo? Yaudah ayo mana kunci mobilnya terus tunjukin yang mana mobil lo." Dengan ketus Winan keluar dan menunggu Karina di depan garasi.

"Tuh mobilnya, di apart lo ada parkir mobilkan? Pastilah ada masa ga ada, nanti lo bawa mobil gue aja terus simpen di apart lo." Ucap Karina yang langsung masuk ke mobilnya.

"Hah? Oke lah kalau maunya gitu, gaakan nolak juga biar gue bisa keliatan keren." Gumam Winan tersenyum sambil menatap mobil BMW Series G14 milik Karina.

"Win cepetan!" Teriak Karina dalam mobil.

"I-iya." Sambil buru buru Winan pun masuk ke dalam mobil.

Karina dan Winan pun memasuki mall dan langsung mencari toko handphone, Namun siapa sangka disana juga ada Xiaoting yang sedang berjalan bersama seseorang yang Karina tidak kenal.

"K-Karina?" Gugup Xiaoting.

"Hai, ngapain lo disini? Pacar lo?" Tanya Karina penasaran.

"Loh kok ada si -" Ucap Xiaoting di potong oleh Winan

"Ada apa?! Heh asalkan lo tau ya sebenernya gue-" Karinapun mencubit lengan Winan, dan menyadarkan Winan kalau dirinya sedang menjalankan tugasnya.

"Apaan sih cubit cubit." Batin Winan, sambil melirik Karina malas.

"Sebenernya gue lagi jalan sama Winan kenapa emang?" Lanjut Karina yang sewot, sambil memegang lengan Winan.

"Heh heh heh! Apaan apaan lo pegang pegang tangan gue anjir!" Batin Winan merasa jijik.

"Tunggu dulu, jangan bilang dia ini pacar lo?!" Tunjuk Xiaoting sambil memberikan raut wajah yang meremehkan Winan.

"Maksud lo apa tunjuk tunjuk gue kaya gitu hah!" Winan pun menubrukan badannya ke badan Xiaoting.

"Winan udah jangan di ladenin." Karina pun menarik Winan dan menjauhkan Winan dari Xiaoting.

"Rin nanti kita harus bicara!" Xiaoting pun pergi dan membawa orang yang bersamanya.

"Bicara depan gue sekarang anjing! Pake nanti nanti segala lo!" Teriak Winan.

"Bisa ga sih lo tahan emosi lo?!" Bentak Karina.

"Tahan emosi kata lo?! Lo ga liat dia ngeremehin gue? Bangsat emang mantan lo!" Kesal Winan.

"Yaudah ayo gausah dipikirin, sekarang kita cari hp buat lo." Karina pun menarik lengan Winan dan langsung membawa ke IPhone Store.

"Karina ini berlebihan, hp bekas juga gue mah ga jadi masalah yang penting lo bisa hubungin gue." Ucap Winan.

"Hp bekas cepet rusak Winan mending langsung sekaligus yang mahal, biar kuat sama tahan lama juga." Jawab Karina yang sedang melihat lihat ponsel di etalase.

"Gue yang ga kuat buat bayar hutangnya Karina." Bisik Winan agar tidak terdengar oleh seles yang ada di depannya.

"Winan lo berisik mending lo tunggu di luar gue cari hp dulu yang bagus buat lo!"

"Cih, nyuruh lo?!" Gumam Winan kesal lalu keluar dari Toko hp tersebut dan menunggu diluar.

"Dikasih saran beli hp bekas malah hp baru, aneh." Gumamnya.

"Nih hp lo! Keluaran terbaru hp gue aja kalah sama punya lo." Karina pun memberikan hp nya ke Winan.

"Engga minta hp mahal gue mah, mending itu hp baru buat lo, dan hp lama lo buat gue, gimana mau ga?" Jawab Winan tanpa menerima hp yang Karina kasih.

"Engga ga usah, lo yang baru aja gapapa, gue masih nyaman pake hp lama gue." Tolak Karina.

"Gue jadi keenakan Rin."

"Ya gapapa lah bagus! Udah ambil ini." Karina pun langsung memberikan hp barunya ke Winan.

"Oke."

"Bilang apa?"

"Apa?"

"Yaampun bilang makasih juga susah ya lo! Gatau malu!"

"Makasih." Ucap Winter malas.

"Nah gitu dong." Jawab Karina lalu sedikit tersenyum.

"Oh iya btw uang yang kemarin gue kasih kurang ga? Kalau masih kurang gue tambahin lagi sekarang." Pertanyaan Karina yang membuat Winan terkejut.

"Gausah berlebihan, gue ini cuman temen bisnis lo,  bukan sahabat lo." Jawab Winan jutek.

"Heh gue gini biar lo nyaman kerja sama gue ngerti?!" Balas Karina sombong.

"Tapi kesannya lo kaya yang rendahin gue, mentang mentang gue orang ga punya."

"Apaan sih Win kok pikiran lo malah kesana sih? Udah gausah banyak bacot, mending lo nikmatin aja apa yang gue kasih dan nurut apa kata gue! Protes mulu lo cape gue dengernya, ayo kita makan gue laper." Karinapun meninggalkan Winan sendiri dan menuju Foodcourt.

"Serah lo deh." Pasrah Winan lalu mengejar Karina.

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang