20

1.6K 295 0
                                    

Sudah sebulan berlalu sejak aku tinggal dikediaman kakek. Sekarang aku kembali ke kediaman Delard karna Olivia akan menjalankan debutantenya. Ia akan berulang tahun yang ke 13 besok.

Persiapan juga sudah selesai. Dekorasi sudah bagus, gaun yang indah, dan undangan sudah terkirim. Ku pikir besok akan jadi hari yang menyenangkan untuk Olivia.

.

Acara ini cukup meriah. Para tamu juga tampak menyukainya. Sampai sesuatu yang mengejutkan terjadi. Olivia datang ke pesta dengan gaunnya yang berlumuran darah. Hampir semua yang datang terkejut dengan itu.

Tapi perlu ku akui, warna darah yang gelap itu sangat cocok dengan gaun yang dikenakannya sekarang. Dengan warna putih susu yang memperlihatkan bahu dibagian atasnya dan gradasi putih ke merah yang berhias rubi merah. Ditambah dengan rambutnya yang berwana merah itu dan mahkota yang juga berhiaskan rubi merah dikepalanya.

"Maaf aku terlambat, ada sedikit masalah dijalan," ujarnya dengan senyum yang menyembunyikan rasa kesalnya. Ada satu pelayan yang terlihat datar mengikutinya dibelakang, pakaiannya juga berlumuran darah.

"Kakak? Apa yang terjadi?" aku yang paling dekat dengan pintu masuk ke auka segera berlari mendekati Olivia. Dengan raut wajah khawatir tentu saja.

Tapi ya, dibilang khwatir sih, tidak juga. Olivia nampaknya datang dalam keadaan tanpa luka, jadi itu sudah pasti bukan darahnya. Aku lebih khawatir dengan orang-orang yang berani mengusiknya sampai seperti itu.

"Bukan masalah besar Art," ia mengelus kepalaku pelan sebelum berjalan mengikuti ayah.

"Awalnya saya ingin berganti pakaian terlebih dahulu, ayah. Tapi ternyata saya bahkan sudah terlambat untuk menghadiri debutante ini," Olivia membungkukkan badannya setelah menjelaskan situasi.

"Siapa yang melakukan ini, Olivia," ujar ayah tegas. Terlihat kemarahan dimatanya, tapi ia tetap berusaha menjaga sikapnya.

"Akan kuberitahu setelah debutante ini ayah. Sepertinta kurang baik membicarakan ini sekarang," balas Olivia yang diangguki ayah dengan berat hati.

"Beritahu saja, Putri Olivia. Mengganggu keluarga Delard, berarti menganggu keluarga kerajaan," ujar seseorang. Dengan rambut hitam dan mata biru tua, aku mengenalnya. Ia adalah putra pertama raja, Frederic.

Note : Alexander adalah putra ketiga raja sekaligus putra mahkota. Ia lahir dari rahim sang ratu dan berusia 7 tahun saat ini. Frederic sendiri adalah putra pertama raja yang lahir dari seorang selir dan berusia 14 tahun. Dan putra kedua raja bernama Cedrik, ia juga lahir dari seorang selir yang berasal dari keluarga count. Awalnya yang menjadi putra mahkota adalah Fred, tapi berganti menjadi Al setelah ia lahir. Karna fraksi bangsawan tidak setuju jika Fred yang lahir dari seorang anak rakyat biasa, sekaligus selir raja yang menjadi putra mahkota. Mereka lebih setuju jika Al yang lahir dari sang ratu, yang memiliki darah yang sama dengan Duke Bellia yang menjadi putra mahkota.

Tambahan : saat ini ada 2 fraksi, yaitu fraksi pendukung Fred yang terdiri dari generasi-generasi muda (penerus dan pelajar) dan fraksi pendukung Al (golongan tua dan memiliki status & jabatan)

"Sebaiknya tidak, pangeran. Saya akan membahas ini dengan ayah saya setelah pesta ini," Olivia membungkuk hormat sebelum berbicara.

"Art, apa yang terjadi?" Al bersama yang lainnya mendatangiku.

"Tidak tau, aku akan bertanya pada kak Via nanti," jawabku, masih fokus melihat Olivia.

"Apakah kakakmu terluka? Ada darah digaunnya, tapi sepertinta bukan miliknya," tanya Hera.

"Seharusnya begitu, kak Via tidak lemah," balasku.

"Kami mungkin bisa membantu. Kita memilki darah yang sama bukan?" Lucius membuka suaranya dan membuat suasananya cukup buruk.

Brakkk

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka untuk yang kedua kalinya. Kali ini, Oliver yang datang dengan pakaian yang cukup bersih dari darah, hanya sedikit berantakan.

"Ayah, bisa kita bicara sebentar? Ada sedikit masalah disini?" Oliver berusaha berbicara ramah dengan menyembunyikan perasaan marah dan kesalnya.

"Baik. Saya mohon maaf meninggalkan pesta ini lebih awal. Silakan menikmati pestanya," ayah dan Oliver langsung pergi setelahnya.

Ibu juga membawa Olivia untuk berganti baju. Maid itu juga mengikuti mereka. Dan aku berlari mengejar ayah dan Oliver, jadi aku kurang tau bagaimana jadinya acara itu

Yang pasti itu sudah jelas sangat kacau. Tokoh utama debutante itu datang dalam keadaan yang cukup kacau. Dan keluarganya meninggalan pesta itu sebelum selesai. Entah apa yang akan dipikirkan para tamu kedepannya, apalagi yang datang bukan hanya dari bangsa manusia.

.

"Oi, bocah. Kemari!" Yu Zhong memanggilku, yang membuatku menoleh ke arahnya.

"Aku perlu ayahku sekarang. Ada perlu apa?" tanyaku kesal.

"Ayahnu disana. Aku mau kesana juga," jaeabnya yang membuatku tidak kesal lagi. Kami pergi kesana bersama dan menguping pembicaraan.

"Ini milik kesatria rahasia kerajaan," ujar ayah dingin, melihat sebuah emblem berwarna hitam ditangannya.

"Aku tau, ayah. Mereka menyerang Olivia begitu ia keluar dari kamarnya. Karna Sera (maid) keluar lebih dulu, Olivia tidak terluka. Ada seseorang yang membantu mereka juga saat itu, ia terlihat cukup kuat," jelas Oliver.

"Siapa yang membantu mereka?" tanya ayah.

"Itu aku. Aku tak sengaja melihat anakmu hendak diserang saat berjalan-jalan," Yu Zhong dengan seenaknya keluar dari tempat persembunyian tanpa aba-aba.

"Yu, aku benar-benar berterima kasih karna bantuanmu," ujar ayah lega.

"Aku tidak banyak membantu. Tapi maid yang bersamanya itu cukup kuat," balas Yu.

"Ia temanku di akademi. Kemampuannya memang sudah bagus dari dulu, jadi aku merekrutnya untuk menjaga putriku," ujar ayah.

"Apakah kita bisa membalas ini ayah?" tanya Oliver.

Aku juga cukup penasaran. Apakah ayah akan setuju untuk membalas perbuatan keluarga kerajaan?

.

Tbc

25 Feb 2022

Another Life For Me As Duke's Son Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang