21

683 64 9
                                    

.

maaf kalo ada typo 🙆

Vernon membawa tubuhnya untuk duduk. seluruh badannya terasa sangat sakit. bahkan tulang tulangnya rasanya ingin terlepas dari posisinya. matanya teralihkan menatap tangannya yang masih tertusuk oleh jarum infus. menghela nafas kasar saat merasakan sakit dibagian rahangnya.

dia tidak tau berapa jam selang panjang itu memasuki tubuhnya. bahkan saat terpejampun dia tidak tau. yang dia ingat hanyalah beberapa pria yang masuk dengan paksa keapartemen seungcheol. membawanya dengan kasar ketempat yang tidak ingin ia lihat ini. ruangan dengan bau obat yang membuat bulunya berdiri. dia tidak suka, tapi bagaimana pun ia melawan, tidak ada gunanya. pria gila yang membuat tubuhnya seperti ini tidak bisa dilawan.

vernon lemah. setidaknya untuk saat ini. dulu dia tidak seperti ini, tapi semenjak obat obatan itu masuk ketubuhnya. asma yang semakin memburuk. pandangan yang semakin buram. tenaganya terkuras bahkan saat ia beristirahat pun.

vernon menatap pintu yang cukup jauh dari posisinya. dia ingin keluar, tapi kakinya sangat lemah untuk berjalan. berharap siapapun datang dan membawanya pergi dari sini. karna semua saudaranya tau. apa yang pria gila itu lakukan pada vernon. tapi, seperti yang vernon bilang tadi. tidak ada yang bisa melawan pria itu.

tidak butuh waktu lama, seperti yang ia inginkan tadi. seseorang masuk kedalam ruangan ini. sempat tertegun namun dengan cepat merubah raut wajahnya menjadi tersenyum. berjalan pelan kearah vernon. mengelus surai hitam itu pelan. vernon sudah merubah rambutnya sekarang.

"gimana? tenaganya udah terkumpul?" tanyanya pelan.

"kalau udah, gue ga bakal duduk disini kan"

"hehe sorry, kan gue basa basi"

"ayo pergi kim"

"iyaa.. kita pergi ya" ujarnya lembut. 

pria itu dengan cepat membelakangi vernon setelah sarum infus yang masih terpasang ditelapak tangan vernon terlepas. vernon yang melihat itu dengan pelan naik keatas punggung Mingyu yang sudah bersiap membawanya pergi.

mingyu membawa tubuh vernon pergi dari tempat ini. sebetulnya hatinya terasa sangat sakit saat menatap wajah pucat pria itu. semua cara sudah ia lakukan untuk menyelamatkan vernon dari percobaan gila itu. tapi semua usahanya gagal dengan sangat mudahnya. semua yang ia lakukan untuk vernon tidak ada artinya kalau sudah berhadapan dengan pria yang kini sangat ia benci itu.

"maaf ya non.." ujar Mingyu yang masih menggendong tubuh vernon dipunggungnya.

"untuk?"

"semua"

"lo ada salah?"

"banyak"

"contohnya?"

"ini"

vernon terdiam. bukannya dia tidak tau kemana arah pembicaraan mingyu. dia sangat tau karena setiap saat hal ini terjadi. mingyu akan selalu mengatakan ucapan itu.

"santai aja kali, rasanya gue udah terbiasa jadinya ga terlalu sakit"

"gila lo"

"kenapa?"

"ini hal gila yang pernah dilakuin papa! dan lo dengan seenaknya bilang kalo lo udh terbiasa"

"santai kali kim. gue belum terlalu ngebanggin papa, mungkin hal ini bisa ngebuat papa sedikit emi sedikit luluh ngeliat gue"

"chwe!"

"satu lagi kim..." vernon menggigit bibirnya saat merasa suaranya sedikit serak sekarang. di sebenarnya tidak ingin mengatakan hal ini. tapi tetap saja, dia harus mengatakannya. "kalau suatu saat, akhirnya percobaan ini gagal dan gue-"

They Want Me ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang