Part 1 : The Beginning

390K 16.9K 1K
                                    

Dengan wajah menghangat, aku mencoba untuk tidak memikirkan apa pun selain menahan tanganku agar tidak gemetar sementara mengeratkannya di punggung Mom. Aku menggigil, angin terasa dingin. Tapi Mom tak henti-hentinya menitikkan air mata dalam diam, sedangkan aku tidak. Aku sama sekali tak menitikkan air mata. Mom terduduk kaku seperti manekin disamping nisan bertuliskan Jonathan Young.

Ini sudah lewat dari lima tahun sejak kepergian dad. Aku sudah terlalu sering menangis dalam jangka waktu lima tahun itu, dan aku sudah cukup lelah melakukan hal konyol yang bahkan tak dapat mengubah apapun. Awan menyatu di atas kami, melindungi dari sinar matahari yang bisa saja membakar kulit kami kapan pun. Semoga cuaca cepat membaik karena kami tak memakai pakaian hangat, tidak ada yang lebih mendasar dari pada syal wol Bibi Han, wanita tua yang tinggal di sebelah rumah kami.

Hebatnya lagi, aku sudah menjual hampir seluruh baju hangatku akhir tahun lalu. Kupikir aku tak membutuhkannya lagi, toh Mom akan memberikanku baju hangat yang baru.

Tetesan-tetesan hujan menyengat kepalaku yang tidak dilindungi apa pun dan leherku seperti ditusuk jarum-jarum kecil sedingin es. Aku mendengus sambil mengusap tengkukku, cuaca sangat ekstrim beberapa minggu ini. Misalnya saja, sekarang sangat terik tapi sedetik kemudian hujan deras datang. Dengan punggung membungkuk aku berbisik ke telinga mom. "Kita pulang sekarang?" mom menoleh sejenak menatap langit, tetes air hujan jatuh di keningnya. Ia mengusap wajahnya yang terkena air hujan dan bercampur air mata kemudian mengangguk.

Aku mengikis lengan jaketku sambil membantu Mom berdiri. Sesaat kemudian, Mom menghimpun roknya lalu menyusulku yang sudah berjalan terlebih dahulu. Aku masuk dengan perlahan di kursi penumpang. Sedangkan Mom duduk di kursi kemudi, ia pengemudi yang taat dan sangat lambat. Aku tak pernah mendapatkan izin mengemudi sendiri setelah ia tahu bagaimana gaya kemudiku yang tak karuan. Kini aku terjebak sebagai remaja berumur tujuh belas tahun yang harus diantar orang tuanya kemanapun ia pergi, tanpa peduli bahwa orang lain akan berpikir kalau aku kuno.

Mom mulai menjalankan mobilnya, dan aku tak berani untuk mengganggunya walau sekedar untuk bertanya kemana tujuan kita. Jadi tinggallah aku yang menenggelamkan punggungku di jok mobil sambil menatap keluar jendela. Kompleks pemakaman Dad hanya berjarak beberapa blok dari rumah kami. Tapi Mom selalu bersih keras untuk menggunakan mobil, aku sudah berulang kali mengingatkannya kalau dunia tempat kita tinggal sedang dalam krisis pemanasan global. Namun apa daya, Mom adalah Mom, tak ada yang bisa mengubah keinginannya.

Sekarang dunia tidak hanya mengalami krisis pemanasan global. Ada masalah yang lain, lebih tepatnya bermulai sekitar enam tahun lalu. Mungkin ini sebab lain kenapa Mom selalu menggunakan mobil untuk pergi ke luar rumah. Aku berani bertaruh dengan lima dolar di saku celanaku dimana pun kau berada, di belahan dunia manapun, berita ini tak akan dapat kau hindari. Kejadian ini masih menjadi berita utama diseluruh media massa dalam jangka waktu enam tahun terakhir. Kuakui enam tahun bukanlah waktu yang singkat untuk semua orang. Aku kehilangan Dad-ku karena kejadian ini. Mom kehilangan suaminya karena kejadian ini. Dan aku percaya, diluar sana masih ada jutaan cerita yang sama sepertiku.

Nephilim. Inilah masalah yang selalu menjadi momok di seluruh dunia. Awalnya aku yakin mereka hanya makhluk fana sama seperti vampire, manusia serigala, warlock dan kawan-kawannya yang sering aku temui di novel-novel best seller dunia.

Nephilim, kabarnya mereka bukan hanya membunuh tapi juga memakan daging manusia, dan setelah rentetan pembunuhan mengerikan yang terjadi, sekelompok petinggi dari berbagai benua membentuk sebuah komisi untuk menanggulangi masalah ini yang biasa kami sebut IND, entah apa singkatan dari itu aku tak pernah tahu, dan sesungguhnya itu tak penting.

Sejauh yang kutahu, IND merupakan gabungan dari New York Police Departement (NYPD) dan Badan Intelegent U.S. terdiri dari orang-orang hebat yang melindungi kami, warga sipil. Namun aku ragu kalau hanya NYPD atau badan intelegent U.S yang ada di balik IND. Aku tahu pasti ada lebih banyak kelompok besar dari berbagai penjuru dunia yang telah menjadi bagian dari mereka. Itu sudah cukup membuktikan seberapa kuat kelompok perlawanan itu.

THE NEPHILIMWhere stories live. Discover now