PART 30 : EPILOG (FLY HIGH CAPTAIN)

91 6 6
                                    

Please read this ~  dan authors note di paling akhir ya..
Aku akan menutup journey ini dengan membuka pintu baru ke cerita ceritaku :

Let Me Proof it, Noona (Mature)

Menceritakan tentang bagaimana bintang besar saling menyukai di panggung idol korea selatan. Penuh rahasia, penuh intrik dan uang untuk menutup mulut jika ada masalah. Jungkook yang terlanjur jatuh cinta pada bintang besar harus membuktikan bahwa walaupun dia lebih muda, tidak ada yang berbeda dari laki-laki pilihan noonanya.

Aku mau jelasin tentang bonus chapter di authors note paling bawah. Dibaca ya ~

---

Menilik pada hal pertama di hidupnya tentang sebuah perasaan lebih, tentang kasih sayang, tidak pernah ada dan dipikirkannya. Kesepian adalah sahabatnya paling erat menggenggam tangannya, bahkan memeluk tubuh dengan nyaman. Afeksi semacam itu seakan takut untuk diharapkan karena mimpi buruk yang terus hadir setelah bertahun-tahun kejadian itu terulang. Yoongi tidak ingin berharap lebih. Cukup bijaksana bahwa dia tidak banyak protes akan keputusan Yuna bahwa dia akan benar-benar pergi.

Gadis itu pertama kali tertangkap pupil matanya saat duduk memberi salam pada Namjoon, di bar yang lumayan jauh dari kampus. Awalnya tentu dia tak peduli akan apa yang memang dia katakan tentang musik, perkenalan sederhananya juga komentar Hoseok tentang bagaimana dia selalu sendiri. Fakta itu sedikit mengusik tengkuknya karena mengingatkan pada diri sendiri. Mengingat yang lalu, aneh melihat Hoseok dan Namjoon memiliki teman perempuan yang bersedia untuk diajak ke kontes rap. Bukan ide berkencan yang bagus. 

Mereka kembali bertemu pada wawancara lanjutan setelah Yuna ingin posisi asisten studio. Dia juga satu-satunya yang melamar karena ingin memanfaatkan alat musik yang ada di ruang studio, meskipun pada akhirnya toh dia tidak banyak berlatih. Sekali lagi, Yoongi masih belum cukup peduli. Hal yang diingat dan begitu membekas diingatnya adalah musik folk yang diberikan Yuna banyak membuatnya tertidur cukup. Itu pujian karena Yoongi sulit untuk jatuh tertidur.

Kepalanya terlalu berisik dan banyak memberikan komentar pada hidupnya yang tidak jelas. Cukup sulit untuk memikirkan berbagai macam hal jika masih terdiam di raungan hitam yang sama. Kelam itu mendorongnya jauh jatuh ke dalam lubang kesepian. Fakta lainnya adalah Yuna menyukai Hoseok. Bahkan setelah mereka melakukan ciuman, gadis bersurai panjang itu ketakutan karena bayang Hoseok. Cukup mengganggu tengkuknya.

Kakinya sekarang tidak bisa berhenti untuk bergerak. Mengizinkan diri sendiri untuk datang melepas Yuna. Namun gugup cukup menguasai dirinya sendiri. Sepertinya kali ini keputusan Yoongi sudah bulat. Bandara selalu ramai, sudah berapa banyak pasangan yang saling melepas sakitnya ditinggal jauh. Beberapa dari mereka ada yang lebih beruntung karena pulang untuk keluarga. Namun selain netra yang mencoba untuk memecah ingatannya, indera penciumannya menangkap baunya roti yang baru saja keluar dari oven. Manis, sedikit kopi membuat kepala Yoongi menoleh pada asal harumnya.

Seharusnya Yuna sudah ada disana. Mungkin macet sehingga dia memutuskan untuk berjalan ke asal wangi roti yang menggugah hidungnya.

“Yoongi-ya” kata seseorang dari kejauhan melambaikan tangan padanya. “sunbaenim” katanya lagi untuk membenarkan panggilan formal itu. Sedikit tersenyum dengan panggilan yang baru saja dia sebutkan.

Laki-laki pemilik nama itu menoleh setelah berhasil membeli beberapa roti. Disana berjalan mendekat dengan wajah sumringah, Lee Yuna. Di sampingnya, Jimin mengantarkannya juga. Seharusnya Namjoon juga datang, mungkin akan terlambat. Hari ini ada banyak orang yang terlambat. Entah itu macet atau memang suasana sedang tidak menyenangkan.

“Kenapa kau malah datang lebih dulu, sunbae” katanya menghampiri Yoongi yang sedikit mengejutkan memberi Yuna senyuman samar.

“entahlah, badanku jauh lebih baik karena tidur di tempat tidur” jawab Yoongi dengan menyerahkan roti hangat yang baru saja dibelinya ke tangan Yuna dan Jimin yang juga mendekat. “aku membelinya, mungkin kau lapar dan tidak sempat sarapan. Nanti di pesawat juga bisa dimakan”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 31, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Crack the Diamond (END)Where stories live. Discover now