[28] MEMORIES

262 57 7
                                    

Aku menemukan diriku kembali melayang di dalam kegelapan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menemukan diriku kembali melayang di dalam kegelapan ini. Namun sekarang, hanya ada diriku sendiri di dalam sini. Aku tidak tahu kemana perginya bayangan itu. Apakah dia sudah mati? Aku tidak tahu. Sepertinya aku juga sudah mati, tapi kenapa aku berada disini?

Tep.

Tiba-tiba, ada sesuatu yang menepuk bahuku dari belakang. Aku segera berbalik untuk melihatnya, dan ternyata yang menepuk ku itu adalah...Yoshi. Dia melayang dengan wujudnya yang berupa anak kecil. Itu adalah wujud Yoshi ketika berumur lima tahun, ketika dia sering bermain bersamaku di taman. 

Deg.

APA INI?!

"Kembalilah Asahi! Mereka semua menunggumu." Ucapnya dengan nada yang lembut dan menggemaskan.

Aku refleks menghempaskan tangan kecilnya yang berada di bahuku. "Apa maksudmu? Kenapa kamu ada disini?" Aku menatapnya dengan tajam.

Tiba-tiba, dia memegang tangaku, lalu...

Deg.

Deg.

Deg.

Argh!

Aku memegang kepalaku yang terasa sangat sakit. Suatu ingatan masuk kedalam kepalaku dengan tiba-tiba. Ingatan ini benar-benar asing. Ini bukan ingatanku.

***
"Hai kamu, ayo kenalan! namaku Asahi. Namamu siapa?" Seorang anak yang seumuran denganku mengulurkan tangannya kepadaku.

"Na-namaku Yoshi." Aku menjabat tangannya dengan ragu-ragu. Lalu tiba-tiba, dia menyingkap lengan baju ku yang panjang. Dan dia terlihat sangat terkejut ketika melihat banyak luka di tanganku. "HEI, APA INI YOSHI?! KENAPA TANGANMU BISA SEPERTI INI?! SIAPA YANG MELAKUKANNYA?!" Dia terlihat sangat khawatir.

"Ini bukan apa-apa kok hehe.." Aku berusaha meyakinkannya untuk tidak khawatir. Dia lalu membawaku kepada bu guru untuk mengobatiku. Itu pertama kalinya aku mempunyai seorang teman yang mengkhawatirkan ku. Dari sejak itu lah, aku bersahabat dengannya. Aku sering bermain bersamanya di taman, setiap hari sepulang dari sekolah. Dia sering membuatku tertawa. Aku benar-benar bahagia mempunyai sahabat sepertinya. Hanya saat bersamanya, aku bisa tertawa.
***

Deg.

Ini ingatan Yoshi. Ini ingatan Yoshi saat masih kecil. Itu adalah pertemuan pertama kami. Kenapa ingatan Yoshi masuk ke dalam kepalaku?

Ingatan itu terus berlanjut terputar di dalam kepalaku. 

***
Aku melihat pagar rumah yang berada di depanku. Aku tidak mau memasukinya. Karena ketika aku masuk, aku hanya akan tersiksa. Tapi tiba-tiba, ayah muncul dari pintu dan menatapku dengan bengis. Aku tersentak dan hampir saja lari, namun dia segera menangkap tanganku dan menyeretku ke dalam rumah dengan sangat kasar. Dia melempar ku ke dalam kamarku hingga kepalaku membentur ranjang. Aku menangis karena ini benar-benar menyakitkan.

A Speck of Light | Hamada Asahi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang