Chapter ex 00 <Beginning>

72.9K 2.2K 240
                                    

"Bu guru Otome, apa aku salah dengar? Kenapa aku harus berpasangan dengan dia? Anda pasti tahu kalau aku adalah murid peringkat S, tetapi kenapa aku harus berpasangan dengan murid paling lemah di kelas ini?"

Di ruang kelas, seorang gadis protes dengan keputusan yang baru saja dia dengar.

Rambutnya pirang emas yang memantulkan cahaya mentari dengan sempurna. Matanya merah ruby bagaikan api yang membara penuh tekad dan amarah.

Aura yang dia keluarkan memberitahu kalau dia bukanlah orang biasa. Dan memang begitulah kenyataannya. Dia memiliki latar belakang yang tak bisa disamakan dengan murid lainnya.

Teman teman di kelasnya tak mencoba meredam kemarahannya karena mereka tahu kenapa gadis itu marah. Bahkan jika dalam posisinya, mereka mungkin akan melakukan hal yang sama.

"Dengar Laila Alein Fortisillein, sekolah sihir ini dibangun untuk mendidik penyihir agar dapat mengendalikan dan meningkatkan kekuatan mereka. Kau pasti tahu hal itu kan? Untuk menguji seberapa besar peningkatan kalian, sekolah mengadakan Tribal atau lebih dikenal sebagai <Tritrial Battle>. Tetapi syarat untuk mengikuti [Tribal] mengharuskan setiap peserta memiliki seorang partner, tidak hanya itu, sebenarnya kalian diwajibkan memiliki partner. Dari 24 murid di kelas ini hanya kau dan Kuro yang belum mendapatkan partner, karena itulah mau tidak mau kau harus berpasangan dengannya. Sudahlah, terima saja."

"...Ta-tapi anda tahu dia kan? Dia adalah satu satunya murid berperingkat F di kelas ini."

"Ya aku tahu itu, tapi bukankah itu kesalahanmu sendiri karena tak mencari pasangan dalam waktu yang ditentukan?"

"...Uuu.."

"Dan seharusnya kau juga sudah tahu jika belum memiliki pasangan, maka sekolah akan memutuskan siapa yang akan menjadi pasanganmu. Kuro adalah satu satunya murid di kelas ini yang belum memiliki pasangan, karena itu secara otomatis dia menjadi pasanganmu. Jangan mencoba protes, anggap saja sudah ditakdirkan."

Laila tampak tak terima alasan itu, tapi bukan itu masalahnya.

"Ta-tapi bukankah hal itu berarti kami akan sekamar?"

Wajah Laila memerah dan sesekali melirik Kuro dengan tatapan rumit.

"Ya. Karena itulah kalian berdua tak boleh melakukan sesuatu yang melampaui batas ya!"

Otome tersenyum dan mengedipkan salah satu matanya. Dia sedang menggoda Laila.

Ya. Itu sangat wajar mengingat hanya mereka yang memiliki pasangan berlawanan jenis. Dengan kata lain mereka satu satunya yang berbeda. Tapi mereka tak punya pilihan karena jumlah murid laki laki dan perempuan yang ganjil.

Sementara itu lelaki berambut hitam hanya terdiam ketika seluruh mata laki laki di kelasnya menatap dirinya dengan tatapan kasihan. Dia mengerti kenapa semua orang menatapnya seperti itu, hal itu karena mulai besok dia akan sekamar dengan Laila yang dikenal sebagai gadis genius dan gadis paling berbahaya di Kuryuu Academy.

"Haaa..."

Dia mendesah. Dia tak menyangka baru seminggu bersekolah sudah mendapatkan masalah serius.

Dia menaruh kepalanya di atas meja dan melihat ke luar jendela. Dari jendela itu dia dapat melihat sebuah kota yang indah dan ada begitu banyak orang. Jika dibandingkan dengan tempat tinggalnya 2 minggu yang lalu, kota ini sungguh berbeda.

(Kota Areshia kah?)

Sudah seminggu sejak tahun ajaran baru dimulai di Kuryuu Academy, dan sekolah ini bukanlah sekolah biasa. Sekolah ini adalah salah satu dari 7 sekolah sihir yang ada di Kekaisaran Houou.

Battle War ; Magic, Sword and Dragon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang