Chapter ex 01 [Areshia City]

32.7K 1.5K 81
                                    

Di selatan wilayah Kekaisaran Houou, terdapat sebuah kota yang cukup besar. Itulah Kota Areshia.

Di kota inilah salah satu dari 7 sekolah sihir berdiri dengan megahnya.

Kuryuu Academy mendominasi 35 persen wilayah kota dan bisa dibilang kota itu merupakan bagian dari sekolah, bukan sebaliknya.

Sekolah sihir memiliki sebuah peringkat untuk menentukan prestasi mereka, sayangnya prestasi Kuryuu Academy bisa dibilang tidaklah bagus.

Karena alasan itulah, meskipun besar dan megah, namun tak banyak murid yang mendaftar di sekolah ini. Selain itu, letak yang cukup jauh dari ibukota menjadi alasan lain kenapa tak banyak yang berniat bersekolah di sana.

Kuro Kagami. Dia hanya salah satu murid Kuryuu Academy. Dari luar dia tampak terlihat hanya murid sekolah biasa.

Memang begitulah dia.

Barat daya kota Areshia merupakan tempat yang didominasi oleh pertokoan. Alat alat sihir, pakaian, senjata sihir, batu sihir, restoran, buku mantra, dan masih banyak lagi. Dengan kata lain, disinilah tempat yang tepat untuk berbelanja.

Dan Kuro saat ini berada di tempat itu.

Dari tempat Kuro berdiri, dia dapat melihat bangunan 4 lantai yang mencolok di wilayah tersebut. Itu bukanlah rumah seorang bangsawan. Bangunan itu merupakan toko/mall terbesar di kota Areshia, Sirei Mall.

Meski belum pernah mengunjungi Sirei mall, Kuro tahu tempat itu menjual peralatan sihir terbaru dan menjual barang barang lebih lengkap, tapi tentu saja barang barang yang dijual di Sirei mall lebih mahal. Hall yang wajar bagi tempat penjualan modern.

Tetapi Kuro tahu tempat seperti itu tidak selalu memiliki apa yang dia butuhkan. Karena itulah dia tak memiliki niat ke sana.

Selama seminggu ini dia berkeliling ke seluruh kota Areshia. Dia sedang mencari dan sekaligus menghafal seluk beluk kota Areshia yang akan menjadi tempat tinggalnya. Bisa dibilang ini adalah salah satu cara untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Tentu ini tindakan yang tak pantas mengingat waktu kosong selama seminggu diberikan pada murid baru untuk memilih pasangan mereka. Dan tentu saja untuk membiasakan diri dengan lingkungan sekolah sebelum pelajaran sebenarnya dimulai.

Sama seperi kota lainnya, kota ini dikelilingi oleh tembok tinggi yang mencegah agar binatang buas atau monster menyerang kota dan di atas kota ada sebuah sihir yang melindungi kota dari monster yang bisa terbang. Selain itu terdapat penjaga yang berjaga 24 jam untuk memastikan agar kota sepenuhnya aman.

Dari jauh mungkin terlihat bagai sebuah benteng, namun itu adalah cara teraman untuk menghindar dari monster.

Untuk memasuki kota ini harus melewati pintu gerbang yang terdapat di timur dan barat kota Areshia. Setiap orang yang memasuki kota selalu diperiksa dan di cek identitasnya untuk mencegah teroris atau buronan memasuki dan mengacau di kota.

Semua itu adalah standar keamanan setiap kota di dunia ini. Tentu jika dibandingkan dengan monster yang menyerang, sebenarnya tingkat keamanan itu tak banyak berpengaruh terhadap manusia (penyihir).

"........."

Setiap melangkahkan kakinya, seluruh mata orang disekitarnya selalu menatap dengan keheranan.

Mereka bukan melihat Kuro karena dia satu satunya murid Kuryuu Academy berperingkat F. Meskipun ranking itu membuatnya terkenal, bukan berarti dia menjadi selebriti dadakan. Mereka hanya tahu kalau Kuro salah satu murid Kuryuu dari seragam sekolah yang Kuro pakai.

Sebuah seragam berwarna hitam yang dibuat khusus agar mampu mengurangi efek dari serangan sihir. Memang seragam sekolah sangat nyaman, tapi Kuro tak terlalu peduli. Asalkan dia bisa mudah bergerak, itu sudah cukup.

Battle War ; Magic, Sword and Dragon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang