Chapter ex 02 [Boy Meet Girl]

35.2K 1.3K 101
                                    

400 tahun berlalu sejak berakhirnya Light War. Sebuah perang terbesar dan paling terlama dalam sejarah. Sebuah perang yang terjadi antara penyihir dan Demon King.

Kebaikan melawan kejahatan. Dan kebaikanlah yang selalu menang, tapi-

Apakah itu benar benar sebuah kemenangan?

Pada saat itu, jumlah penyihir tidaklah sebanyak di masa sekarang. Dulu penyihir adalah sebuah eksistensi langka yang menjadi sebuah penentu kekuatan suatu negara.

Sebelum Demon King muncul dan mengacau dunia, peperangan terjadi antara negara untuk merebutkan tanah di benua Orladist, tapi saat Demon King muncul, peperangan berhenti dan seluruh dunia bersatu untuk menghentikan Demon King.

Bukanlah itu yang dinamakan kemenangan yang sesungguhnya?

Pada saat ini tak hanya jumlah penyihir yang semakin banyak, tapi perkembangan teknologi yang menggunakan sihir [Magitec] juga semakin maju dan berkembang. Bahkan orang biasapun dapat menggunakan sihir sederhana menggunakan bantuan benda sihir. Tentu saja mereka hanya mampu menggunakan sihir berperingkat F.

Hal ini merupakan pengetahuan umum yang kini hanya menjadi sejarah dan kisah dongeng untuk anak kecil agar tak melupakan eksistensi paling berbahaya yang pernah tercatat dalam buku sejarah.

Sayangnya, semua itu tak ada hubungannya dengan situasi yang saat ini Kuro alami.

Dia berada di dalam Sirei Mall bersama dengan Fila yang terlihat sangat manis dan cantik saat mengenakan pakaian putih yang dihiasi pita warna pink.

Dari jauh mereka mungkin terlihat seperti pasangan serasi yang sedang berkencan, namun tentu semua itu salah.

"Huuuhh.. tempat ini sungguh luar biasa.."

"Ku ku ku. Apakah ini baru pertama kalinya kau memasuki sebuah mall?"

Sirei mall. Tempat ini luas dan penuh dengan benda benda yang tak berada di tempat biasa.

Lampu yang terbuat dari benda sihir menghiasi seluruh tempat dan membuat pemandangan begitu indah. Apalagi dengan hologram yang terbang kesana kemari seperti hantu yang bisa menembus pengunjung. Meskipun itu bagian dari hiburan, itu cukup menyeramkan.

Sirei mall terdiri dari 6 lantai. 4 lantai diatas dan dua lantai di bawah tanah. 3 lantai pertama adalah tempat yang menjual berbagai benda sihir, sementara 3 lantai atas adalah tempat untuk menjual barang kebutuhan sehari hari.

Dengan kata lain jika ingin membeli Titran Stone, maka mereka berdua seharusnya pergi ke lantai bawah tanah, tapi saat ini mereka sedang berjalan di lantai dua.

Di lantai 2 ini dipenuhi oleh toko yang menjual berbagai makanan dari penjuru dunia dan kebutuhan sehari hari. Di salah satu toko itulah mereka sedang mengobrol ditemani oleh dua cangkir kopi.

"Ya kurang lebih begitu, selama ini aku tinggal di desa yang berada di tengah hutan Rukia. Dan meskipun ke kota, aku hanya singgah sementara tanpa ada waktu berkunjung ke tempat seperti ini."

"Hutan Rukia? Bukankah itu tempat yang paling berbahaya di kekaisaran?"

Kuro mengangguk.

Selain dihuni oleh monster ganas dan kuat, namun wilayah hutan yang tak bisa ditebak membuat penyihir kuat sulit bertahan. Bahkan ada rumor kalau hutan itu dihuni oleh Demon yang dulunya anak buah Demon King. Sampai sekarang tak ada yang mencoba untuk menjelajahi wilayah itu.

"..... dulu hampir setiap hari kami diserang monster, dan sudah menjadi tugasku untuk menghadapi para monster yang menyerang desa. Tapi karena banyak hal, maka aku datang ke kota ini."

Battle War ; Magic, Sword and Dragon.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang