6. pasar malam

758 93 8
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.45 dikamar yang dominan berwarna putih, terlihat gadis sedang berbaring sambil memegang novelnya, ditemani dengan brownies coklat diatas meja.

Gadis itu mengalihkan perhatiannya dari novelnya, saat mendengar notifikasi dari ponselnya.

Ivonnejen :

Yuyuuu bosan nih gue dirumah terus, jalan yukk. gue udah otw jemput.

Yura hanya mengirimkan tanda jempol membalas chat ivonne, mau menolak bagaimana ivone sudah dijalan.

Yura beranjak dari kasurnya, setelah mengganti baju tidurnya. Ia menunggu ivonne diruang tengah sambil memainkan ponselnya.

TIN..TIN.. tak lama menunggu, bunyi klakson mobil ivonne terdengar. Yura yang sudah meminta izin maminya langsung saja berlari keluar, menyusul ivonne yang sudah menunggunya dimobil.

Baru saja yura membuka belakang pintu mobil, langsung disambut dengan suara semangat ivonne. "temenin gue kepasar malam yaaya, gue pengen naik bianglala."

Yura hanya menggangukkan kepalanya, dia lalu duduk disamping ivonne dikursi penumpang belakang.

Mereka diantar oleh supir pribadinya ivonne, perjalanan menuju pasar malam tidaklah hening. Karena ivonne tak berhentinya bercerita.

"gue dengar-dengar katanya, kak abri makin lengket aja sama si tara." Yura mengerutkan keningnya, apa urusannya dengan dirinya.

"ya terus? Kenapa kalau mereka makin dekat." Ucap yura, bukannya itu bagus mempermudah dia untuk kembali kedunia aslinya.

"lo ga cemburu? Eh tapi gue liat akhir-akhir ini lo ga pernah nyamperin kak abri, semenjak lo sadar dari pingsan lo." Tanya ivonne ingin tahu, tak mungkin semudah itu yura menyerah mengejar abri. karena sudah 2 tahun lamanya gadis itu menyukai kakak kelasnya ini.

"yang kemaren-kemaren otak gue lagi konslet, nah berkat smashan bira otak gue sudah baik lagi." Jawab asal yura. Kenapa yura tak memanggil abri dan bira dengan embel-embel kak, karna ia sudah kuliah, jadi dia merasa lebih tua untuk memanggil mereka kak.

"bagus deh, kalau otak lo udah beres." ivonne menghela napasnya lega, jadi dia tidak perlu takut kalau yura akan membully tara nantinya.

Ivonne menyuruh supirnya untuk berhenti, karena mereka sudah tiba dipasar. Ivonne lalu mengajak yura turun masuk kepasar. Biar supirnya pergi mencari parkiran.

Ivonne langsung mengamit lengan yura, menarik gadis itu menuju penjual tiket masuk bianglala.

Yura hanya pasrah kemana mau dibawa dirinya oleh ivonne, selesai membayar tiket ia dan ivonne langsung naik ke bianglala.

___________

"lo, tunggu disini gue mau beli minum dulu."ucap ivonne setelah mereka turun dari bianglala, Ivonne menunjuk kearah stand penjual minuman yang tak jauh dari tempat ia dan yura berdiri.

𝑴𝒆𝒆𝒕 𝑰𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝑵𝒐𝒗𝒆𝒍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang