awal

23.2K 755 2
                                    

Pagi hari di sudut kota Bogor. Seperti biasa, pagi ini indah. Langit masih kelabu. Udara sekitar terasa dingin menyentuh kulit. Burung-burung terdengar riang bernyanyi, kicauannya menemani aktifitas manusia di pagi itu.

Terlihat Arga yang masih asik dengan dunia mimpi indahnya tidak memperdulikan kebisingan di balik pintu kamr miliknya

Tok tok tok

"ARGA BANGUN UDAH SIANG" terika seseorang di balik pintu kamarnya

karna tak kunjung mendapatkan jawaban dari pemilik kamar akhirnya
ia membuka pintu kamar milik arga

Ceklek

"Arga! Astaga anak ini kalo tidur dah kaya kebo aja " ucap Dimas yang sudah berdiri di samping temat tidur Arga

"Arga! Bangun"

"Besok aja Dim masih ngantuk ni"guma Arga dengan mata terpejam.

"Sekarang ga kita udah telat udah jam 6:00 lo gak bangun juga gw siram ni" ancam Dimas.

"Iya ni mau bangun jangan galak galak dong makin tua nati mending tua doang tiba tiba mati kan gak lucu" ucap Arga bukanya bangun ia malah menggulung tubuhnya dengan selimut tebal miliknya.

Dimas yang tak memiliki kesabarn cukup banyak di pagi hari ia pun mengambil air dari dalam kamar mandi arga mengunakan gayung

Byur

"BANJR! ANJING SETAN LO DIM" teriak arga yang sudah basah di guyur air oleh Dimas.

"Bangun gw tunggu 5 menit di luar kalau telat uang jajan dari bunda buat gw semua" ujar Dimas beranjak pergi dari  kamar Arga.

"Anjing lo Dim, jadi basah semu kan kasur gw tanggung jawab lo Dimas bangsat" teriak Arga namun tak di hiraukan oleh dimas

Tanpa menunggu lama Arga berjalan gontai menuju pintu kamar mandinya. Tak butuh waktu lama Arga selesai dengan mandinya. Arga segera menghampiri Dimas yang suduh menunggu untuk berangkat sekolah bersama.

"Mana duit dari bunda?"

"Tar gw kasih kalo udah sampe sekolah sekarang buran naik udah telat nih kita"

"Gak mau gw duit nya kasih dulu tar lo pura pura lupa lagi sampe sekolah"

Dimas mengeluarkan uang 50,000 dari dalam sakunya lalu memberikan uang itu pada Arga " ni kata bunda buat lo jajan 1 bulan"

"Mana cukup jir atau bunda lo ngasih nya 5 juta buat gw cuma di korupsi sama lo sisanya ngaku lo" tuduhnya pada Dimas mana cukup uang 50 ribu buat sebulan

"mulut lo sekate kate kalo ngomong orang bunda cuam ngasih 200,000 suruh bagi dua sama lo"

"Trus 50 ribunya lagi mana? lo embat juga! gw aduh-in sama bunda mampus lo"ucap Arga tidak trima yakali 200,000 di bagi dua cuma dapat 50,000

"Kan lo punya utang sama gw 50 ribu minggu lalu lo lupa?"

"Pritungan amat lo ma anak yatim piatu kaya gw"

"Yang namanya utang harus bayar" ujar Dimas

"Terserah lo yang penting duit gw yang di kasih bunda pagi ini masih ada 50 ribu lagi sama lo" ucpa Arga berjongkok di samping motor Dimas.

Tak ingin berdebat lebih lama lagi denagn Arga akhirnya Dimas memberikan 50 ribu lagi pada Arga
"Udah ni, buruan naik"

Setelah menerim uang dari Dimas akhirnya Arga membonceng motor Dimas untuk pergi ke sekolah karna Arga sendiri tidak memiliki motor dan ia juga tidak bisa mengendari motor, dari dulu ia hanya menggunakan sepeda untuk pergi ke sekolah, ia sangat bersyukur memiliki teman seperti Dimas yang selalu ada di sisinya dalam senang atau pun susah apa lagi kedua orang tua Dimas yang sudah seperti orang tua nya sendiri.
Semenjak kedua orang tua arga meninggal 5 tahun yang seluruh biaya hidup nya di tanggung oleh kedua orang tua Dimas karna ia tidak memilik siapa pun lagi selain kedua orang tuanya.








 ARGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang