Mommy •Egois!

1.1K 81 4
                                    

"ommy tenapa eyon dan ommy tidak tinggal belcama Daddy".

Bocah cadel nan berisi itu terus sama berceloteh, ia terus saja menanyakan ini, itu, dan semua ia tanyakan.

Cup

Entahlah sudah berapa banyak kali Rania mencium bayi nya itu, "Kita sedang bermain petak umpet sayang, jadi nanti Daddy yang menemui Leon dan mommy".

Leon memiringkan kepalanya, "Main etak umpet? Lus kapan Daddy jumpa eyon cama mommy?".

Rania memeluk Leon dengan gemas, "Uhhh gemas nyaaa, pokok nya kita tunggu sampai Daddy menemukan kita".

Bayi itu mengangguk, ia merentangkan kedua tangannya. Mata nya mulai sayu karena mengantuk.

"Ommy eyon antuk".

Rania mengendong Leon, ia mengambil pacifier milik Leon, lalu memasukan nya kedalam mulut Leon. Dan langsung dihisap oleh Leon.

Rania menimang Leon, menepuk-nepuk punggung mungil Leon dengan lembut dan pelan. Sambil melantunkan nyanyian.

Tidak butuh waktu lama Leon kini sudah tertidur, setelah memastikan Leon tertidur nyenyak. Ia membaringkan Leon dikasur dengan perlahan dan hati-hati.

Cup

"sleep well baby".

...

Rania bersedekap dada, menatap suami nya dengan nyalang. Dan tatapan tajam. Berbeda dengan nya, Leon bayi mungil nya justru tersenyum manis pada Daddy tampan nya.

"Ummmm ommy, daddy dah temu kita". Anak itu nampak senang, wajah nya berseri-seri, berbeda dengan Rania yang sebal.

Rania memangku Leon, "Leon Daddy kalah".

Leon mengangguk setuju, "hihi iya ommy Daddy dah Talah".

Sial! Wajah Louise memerah malu. ia kalah iya Louise mengaku kalah. Louise tidak bisa jauh dari Rania dan Leon.

"Kembali lah Rania".

Namun sayang, sifat nya masih sama. Menyebalkan. Membujuk Rania dengan tampang dingin dan cuek.

Rania geram ia menggelengkan kepalanya, "Gak akan, aku akan tetap disini".

Rania terlanjur kecewa, ia akan membuat sedikit pelajaran untuk Louise yang akan sukses membuat nya sedih. Lihat aja!

Kacau, Rania benar-benar marah. Louise nampak bingung. Namun ditutupi oleh wajah datar andalannya.

"Baiklah, tapi saya akan mengambil Leon". Ujar Louise, aishh! sial bukan ini yang ingin Louise ucapkan.

Rania mengeratkan pelukannya, "Leon harus sama aku".

Louise menyergit, "Leon anak aku Rania! Dia harus ikut dengan ayah nya". Balas Louise sedikit meninggikan suara.

Rania mengepalkan tangannya, ia menurunkan Leon. Lalu menatap Louise.

"Kamu bicara seperti itu seakan-akan kamu ingin berpisah dengan ku Louise". Ucap Rania, ucapan Louise seakan-akan mereka akan bercerai, dan itu membuat rania kesal.

Louise bungkam, ia salah bicara bukan kata-kata itu yang ingin ia ucapkan. Karena ego lebih mendominasi Louise mengendong Leon dengan paksa lalu ia berlalu dari sana.

"Louise, jangan bawa Leon".

"Aku mohon Louise".

Rania mengikuti Louise dengan dada bergemuruh, sedangkan Louise nampak acuh ia yakin Rania akan kembali pulang, karena Leon ia bawa.

"Daddy eyon Au ikut ommy".

"Louise berhenti!".

"Halangi dia, jangan sampai mendekati kami".

Rania menggelengkan kepalanya, ia menatap bodyguard yang menghadang nya, "Minggir! Aku bilang minggirr".

Pintu mobil ditutup sempurna, Rania mencoba untuk mengejar namun kalah karena kendaraan itu yang melaju dengan kecepatan penuh.

Rania mengepalkan tangannya, "kamu akan menyesal Louise".

"Maaf sayang, kita harus berpisah untuk sementara waktu. Mommy janji mommy akan buat Daddy jahat mu itu menyesal".

...

Louise nampak kesusahan karena putra nya terus menangis memanggil 'Mommy' nya terus, Louise tau keputusan ini begitu salah, ia terlalu egois untuk meminta maaf, Dan dengan bodoh nya ia malah berkata demikian, namun Louise yakin Rania tidak akan bertahan cukup lama karena Leon bersamanya.

"Hic Daddy jaat, hiks eyon malah cama Daddy".

Leon meminta untuk duduk sendiri, ia memberontak. Akhir nya Louise mengalah ia membiarkan Leon untuk duduk sendiri.

"Leon hanya sebentar saja, setelah itu mommy akan kembali pada kita".

Ucap Louise yakin, Leon mengalihkan perhatian nya ia sebal, dan marah. Mommy nya begitu baik dan cantik. Tapi, dapat suami macam Louise.

Louise menggapai anak nya lalu memangku ya, "Maaf ya!".

...

Hari berlalu, Rania galau karena rindu pada bocah kecil nya itu, oh astaga. Louise begitu jahat, hiks, bibir cery nya maju beberapa centi, wajah rania benar-benar terlihat lucu.

"Huhu_si anjg".

"Awas aja Lo, dasar suami jahat!".

Ting

Sebuah notifikasi handphone masuk, dengan malas Rania segera maraih handphone nya. Dengan dumelan kecil saat nomer yang di namai 'Jerk' mengirimi sebuah pesan.

_jerk_

Rania!

Sayang, sudah aku bilang balas pesan ku. Bitch.

Baiklah aku akan membunuhnya hehe😘

_pictures_ (Anggap aja ada foto nya)

Mata Rania terbelalak, dimana hati nurani manusia ini. Anak yang kira nya berumur 5 tahun terlihat ketakutan saat dirinya di paksa untuk di foto. Apalagi kepala anak itu berdarah.

Sialan, mau kamu apa.

Akhirnya! Besok putri ku ingin jalan-jalan dan kamu harus ikut.

Oke

Hanya itu balasan Rania ia lumayan shok, anak? Berarti protagonis perempuan. Kepala Rania pening. Rania harus dengan cepat membebaskan anak kecil itu.

"Kira-kira anak itu siapa? Kenapa Rania peduli sama anak itu". Ucap Rania heran, tapi ia tidak memusingkan itu.

"Hufh. Maaf Leon. Mommy harus menyelesaikan masalah ini dulu".

"Mommy sayang banget sama Leon, walau aku bukan dari dunia ini".

...

Hari ini berjalan dengan lancar, ya walau Rania yang mengeluh rindu pada Leon. Juga selalu menyumpah serapahi Louise.

"Huaaaaaa_".

Rania melempar bantal nya, ia menendang nendang angin. Persis seperti anak kecil yang tidak dibelikan Ice cream.

"Hiks dasar Louise goblok. Huhu Leon".

Rania berdecak sebal saat acara nangis nya diganggu dengan dering pesan. Ia tambah sebal. Hari ini adalah hari dimana Rania harus menemani pria gila dan anak nya itu yang ingin jalan-jalan.

Tanpa membalas pesan itu  rania segera bersiap-siap, di sepanjang jalan menuju kamar mandi rania selalu saja menyumpah serapahi pria tidak beradab dan brengsek itu.









Bersambung






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mommy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang