44. TRUE SADNESS: Sebenarnya kamu

10 2 0
                                    

wow
jangan lupa vote yah!

Satu minggu kemudian...

Hari itu menjadi hari yang paling membosankan. Seorang Alika tengah berdiam di halaman belakang sambil menatap layar laptop.

Setelah acara kelulusan selesai, ia merasa bosan dan ingin kembali bersekolah seperti sebelumnya.

"Huffttt!"

Menarik napas dan menghembuskan nya dengan kasar. Ia bosan dengan suasana ini, entah apa lagi yang akan ia lakukan.

Beberapa minggu lagi Alika akan mengikuti tes untuk masuk ke perguruan tinggi di luar negeri.

Hanya belajar dan belajar yang ia lakukan di waktu kosong itu, selain itu ia hanya bisa mengeluh rasanya lebih baik sekolah lagi daripada merasakan setelah lulus.

"Sayang!" teriak Marlina.

"Iya ma?"

"Kamu ngga keluar?" tanya mama nya.

"Kemana ma?" tanya balik Alika.

"Kok malah tanya mama, kan biasanya kamu yang suka keluar," jelas Marlina.

"Lagi males ma, lagian mau keluar sama siapa coba?" tukas Alika memutar bola mata nya.

"Makanya punya pacar dong!" sindir Marlina sambil terkekeh.

"Ih mama!!"

"Mama mau berangkat kerja ya, diluar ada yang nungguin kamu tuh." ujar Marlina kemudian pergi.

"Iya ma hati-hati." jawab Alika.

Gadis itu masuk dari halaman belakang dan berjalan menuju ruang tamu. Tidak disangka siapa yang mengunjungi nya ke rumah.

"Hai, Alika!" sapa nya.

Seorang pria menyapa Alika dengan senyuman manis di bibir nya. Alika pun duduk di sebelah nya menanyakan apa maksud ia datang kemari.

"Romeo?" lirih Alika.

"Sorry gue ganggu lo ya, gue datang kesini cuman mau pamit Al," ucap Romeo.

"Maksud kamu? Pamit kemana?" tanya Alika.

"Gue bakalan ikut tes buat kuliah di Singapore." jawab Romeo.

Alika sedikit terkejut, ia tidak tahu bahwa Romeo akan melanjutkan ke Singapore.

"Kamu serius?" kaget Alika.

Romeo pun mengangguk. Tangan nya menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang ke depan Alika dan di terima oleh gadis itu.

"Ini sebagai ucapan minta maaf dari gue, dan kenangan buat lo," ujar Romeo.

Alika tersenyum, ia merasa sedih teringat kenangan nya bersama Romeo saat masih berpacaran dengan nya.

Namun, Alika berusaha menahan untuk tidak menangis dan berharap tidak akan gamon lagi.

"Gue minta maaf ya kalo selama ini gue pernah nyakitin lo, kalo lo ada apa-apa butuh gue lo bisa kok kabarin gue,"

"Ya udah, gue pamit ya ntar sore gue bakalan berangkat." ucap perpisahan Romeo.

"Makasih, btw hati-hati ya Romeo!" jawab Alika membututi pria itu keluar.

Satu jam kemudian. Alika kembali berdiam diri menatap laptop nya menatap soal-soal yang harus ia siapkan untuk tes ujian.

Setelah membuka hadiah dari mantan nya, ia sangar tidak fokus saat mengerjakan soal tersebut.

"Aduh, Alika ayo dong fokus!"

"Kamu ngga boleh gamon lagi."

"Alika, kamu ngga boleh inget lagi tentang dia yaa!"

TRUE SADNESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang