Blurb.

452 15 2
                                    

"Ashel!"

Yang dipanggil lantas menengok dengan raut muka yang tidak bisa dijelaskan seberapa dongkol nya dia terhadap laki-laki bongsor di hadapan nya.

"Aku ngomong panjang lebar tadi kamu dengerin gak sih? Capek tau gak aku berulang kali-"

"Mikir aja, Del!" Intonasi suara Ashel meninggi, membuat Adel sedikit tersontak. "Tau gak rasanya diginiin sama kamu? Aku lebih capek, Del. Sumpah. Kamu ngejelasin kayak gitu yang ada bikin aku makin jengah tau gak?!"

Ashel mengatur nafasnya yang sempat terengah sebab emosi mendalam.

"Bukannya aku posesif. Aku tau sifat dan sikap kamu kayak gimana ke orang-orang. Kepribadian kita pun hampir sama. Tapi yang ini beda. Kamu nge-treat dia beda. Beda banget. Dan itu kamu lakuin hampir 3 bulan. Terus kamu bilang itu semua cuma diliat dari sisi aku?"

"Ya emang nyata nya kamu cuma liat dari satu sisi, Shel. Kamu pernah gak nanya aku kenapa aku sampe begitu? Nggak 'kan? Mau kamu gimana? Sekarang niat aku pengen ngelurusin semuanya aja kamu gak mau tau."

"Diliat dari sisi mana pun orang-orang bakal punya persepsi yang sama, Del!"

"Enggak!" Adel bersikeras. "Makanya dengerin dulu omongan aku, Shel. Aku ke sini niatnya emang mau ketemu sama kamu. Aku mau kita selesaiin semuanya sekarang ya?"

Di situ bibir Ashel bergetar serta kedua matanya mulai basah karena genangan air mata yang sudah tidak sanggup Ashel tahan. Reflek Ashel menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Adel yang melihat Ashel seperti itu langsung membawa Ashel ke dalam dekapannya. Raut penuh penyesalan ia benamkan di ceruk leher Ashel. Adel memeluk Ashel erat sampai membuat tangisan Ashel makin kencang.

Tak terhitung sudah berapa kali Adel membisikkan kata maaf di telinga gadisnya itu. Sebab Adel tak tahu harus berkata apalagi selain satu kata itu. Memang pada intinya Adel hanya ingin meminta maaf karena perbuatan nya beberapa waktu silam.

Meskipun pelukannya tidak dibalas, setidaknya Adel kembali merasakan hangatnya matahari sore seraya mendekap seseorang yang menjadi tujuan hidupnya sekarang.

Varsity yang dikenakan Adel kini sudah hampir basah keseluruhan di bagian pundak kanan akibat air mata Ashel yang belum kunjung berhenti. Adel membiarkan Ashel menumpahkan semua yang masih mengganjal di hatinya dengan cara menangis.

Perasaan Adel masih sama seperti dulu. Dan mau bagaimana juga, sejujurnya Ashel pun masih menyimpan nama Adel di hatinya seolah laki-laki itu mempunyai tempat tersendiri di sana. Karena itu pun Ashel selalu gagal melupakan Adel dari hidupnya.

"Maaf, Cel," kata Adel. "Maaf, ya?"

Begitu Adel ingin melihat wajah Ashel, secara cepat kedua tangan Ashel melingkar ke punggung Adel, menarik Adel agar pelukan yang ia rindukan tidak dilepas.

Mendengar Ashel bergumam karena tangisnya belum usai, Adel tertawa kecil sekaligus gemas. Lantas Adel kembali memeluk Ashel tak kalah erat.

"Masih nangis, toh? Yaudah abisin dulu kalo gitu." Tangan Adel mengusap lembut kepala belakang Ashel. Mencoba menenangkan gadis yang menurut Adel tercantik kedua setelah mama nya.

"Aku dimaafin gak? Hm?" Tanya Adel dengan suara beratnya.

Ashel menggeleng.

Lagi-lagi Adel terkekeh, ia mengangguk. Tidak apa pikirnya. Memang sepenuhnya Adel yang salah pada masalah ini. Juga Ashel butuh waktu lebih untuk bisa berdamai.

Semisal Ashel sudah siap memaafkan, tentu Adel berniat menjadikan Ashel miliknya lagi. Jelas. Kehadiran Ashel di hidupnya adalah salah satu anugrah yang membuat Adel tak henti-hentinya berterimakasih pada Tuhan.

Seorang Adzana Shaliha yang sempat bertahta di hati Rean Adelino, dan akan selalu ada di sana.

Namun tetap saja, semua tergantung Ashel. Jika mereka sudah berdamai dan tidak lagi asing, apa Ashel mau melanjutkan apa yang sempat terhenti? Atau mau mengulang semuanya dan membuat kisah baru?

Justru malah Ashel enggan kembali? Jelas wanita secantik Ashel tidak mungkin tidak dimiliki seseorang.

Laki-laki bernama Azein Asadel yang sudah merebut hati perempuan itu serta hampir setengah tahun menjalin hubungan dengannya.

*****

GES WKWKWK
Ya Allah... Kok seneng bgt gini ya bisa balik :')

Enjoy!

7 Juli 2023

ADELINOWhere stories live. Discover now