Part 2. Pria-pria Merepotkan (Teaser)

17 0 0
                                    

 "Pagi, Pak!"

"Pagi, Archie!"

Hal terbaik saat masuk kerja setelah liburan tahun baru adalah bisa langsung melihat wajah Pak Abimana.

Aku melangkah masuk ke dalam lift bersama Pak Abimana dan beberapa karyawan. Uhm, aku masih belum terbiasa memanggilnya tanpa kata 'Pak'.

Pintu lift tertutup. Aku menoleh ke arah Pak Abimana yang berdiri di sampingku. Sepertinya aku menjadi lebih pendek saat berdiri di dekatnya. Suasana lift sepi, tidak ada yang bicara. Aku ingin mengatakan sesuatu kepada Pak Abimana, tapi aku mengurungkan niatku karena rasanya sedikit canggung bicara di antara suasana yang sepi. Pintu lift terbuka, berhenti di lantai tujuh belas.

Aku keluar dari lift bersama Pak Abimana dan para karyawan lainnya. Aku berhenti melangkah sejenak untuk kembali menyapanya, namun ia terus melangkah seolah tidak melihat kalau aku ada di sini.

"Hah?" Apa aku nggak terlihat? Aku tidak percaya dengan hal ini. Apa yang sedang terjadi? Apa aku benar-benar tidak terlihat?

"Mbak!"

"Ah?!" Aku terkejut dan menoleh. "Kara?" Ah, dia suka sekali mengejutkan aku.

"Hummm ... pasti senang banget, ya?"

Aku mengangkat alis. "Apa? Senang banget kenapa?"


...




Cinderella CeldamOn viuen les histories. Descobreix ara