Bab 18

607 5 0
                                    

Happy reading 💚

"Pak Sean tidak masuk berapa hari "tanya nya pada sekertaris yang biasa menyampaikan pesan

"Kira kira sudah 5 hari tidak masuk " jawab nya

"Emang ada masalah atau apa ?" Tanya nya lagi

"Saya kurang tahu Bu " jawabnya

"Ah apakah tidak menelpon ?" Tanya nya lagi

"Menelpon Bu tapi hanya meminta saya agar menghandle pekerjaan nya untuk penanda tanganan biasanya berkas berkas saya antarkan ke apartemen" ucapnya lagi

"Oh baiklah " ucapnya lalu dia pergi meninggalkan sekertaris Sean dan turun untuk pulang

"Kemana dia sampai tidak masuk kantor terus " gumamnya dia menyalakan mesin mobil lalu melajukannya dan meninggalkan kantor

___________________________________

"Ada apa kenapa pada diem ?" Tanya bunda penasaran dia duduk di sisi Lea lalu menanyakan dengan tatapan mata pada putrinya namun hanya gelengan kecil yang dia dapatkan

"Ehemm " deheman Keenan dia menatap Lea

"Jadi begini Bun , Keenan hanya ingin mereka secepatnya menikah " ucapnya pada bunda lalu dia melirik Sean dan lea bersamaan

"Atau kalo bisa besok deh " ucapnya lagi

"Hmm , apa tidak terlalu cepat keen ?" Tanya bunda memastikan

"Ngga Bun , lebih baik dipercepat " ucapnya lagi tegas tanpa bisa di ganggu gugat Lea hanya menatap kakaknya malas

"Hmm nak Sean sudahkah siap ?" Tanya bunda

"Insyaallah siap kapan pun itu " ucapnya

"Yasudah atur saja keen , bunda percaya kan semuanya sama kamu " ucap bunda

"Iya bunda" ucap Keenan dia keluar lalu menelpon seseorang untuk meminta nomer penghulu dan menyuruh nya untuk mengurus semuanya untuk acara besok

Keenan kembali masuk lalu duduk di samping Lea "Siap tak siap harus siap ya Lea adik kecil kakak , kakak takut kamu salah jalan soalnya kamu agresif sekali" ucap keen pelan yang hanya di dengar Lea

"Kakak salah paham sudah berapa kali aku bilang kejadian nya gak seperti yang kakak pikirkan , dan satu lagi aku tidak agresif hanya saja tadi mengerjai teman kakak itu " ucapnya dengan sinis menatap Keenan

"Sudahlah , besok kamu jadi nikah sama Sean awas jangan macam macam sekarang" ucapnya dengan penekanan

"Ya terserah kak keen " ucapnya

"Yaa emang terserah kakak " ucap Keenan dia keluar dari ruangan tanpa banyak berkata apapun membuat orang yang berada di ruangan heran

"Kenapa dia , Lea apa yang kalian bicarakan barusan?" Tanya bunda ketika membereskan pakaian dan merapihkan nya ke dalam tas

"Tidak ada " ucap Lea

"Mana mungkin dia pergi begitu saja " ucapnya

"Biarlah Bun , dia udah dewasa bukan anak kecil lagi " ucap Lea sedangkan bunda memijat pelipisnya

"Bun , Sean juga mau pulang dulu sekalian mempersiapkan acara besok" ucapnya dia berpamitan dan mencium tangan bunda

"Hati hati di jalan nak Sean , maafin sikap Lea ya " ucap bunda tak enak hati karena kejadian tadi

"Gapapa Bun , saya yang harusnya minta maaf karena Lea celaka gara gara saya " ucap Sean dia menatap Lea sekilas lalu keluar dari ruangan itu

Dia berjalan dari koridor rumah sakit sampai parkiran dia melihat Keenan yang seperti menunggunya "Sialan Lo " ucapnya tangannya melayangkan pukulan pada pipi sahabat nya

"Gue minta maaf karena udah gertak Lea tadi , tapi sungguh posisi Lea yang mengalungkan tangan nya pada gue itu diluar kendali " ucap Sean pipinya yang bersih sekarang merah dengan bekas pukulan dari Keenan

"Hmm gue tau , anter gue ke suatu tempat " ucap Keenan dia masuk ke dalam mobil disusul Sean yang duduk di sebelah nya

"Turunn , bukanya Lo juga bawa mobil " ucap Keenan sedangkan Sean hanya menurut dia masuk ke dalam mobilnya lalu mengikuti Keenan dari belakang

"Mau kemana sih ni anak , sialan mana kena Bogeman lagi  " ucapnya dia menyentuh pipinya yang sedikit sakit

Beberapa menit perjalanan dia mengerutkan keningnya heran"ini dia kemana ?" Tanya nya lagi namun setelah melewati jalan yang penuh pepohonan dia paham kemana tujuan Keenan saat ini

"Kuburan kan ?" Ucapnya lalu dia memarkirkan mobilnya bersampingan dengan mobil Keenan

"Buruan turun Sean gue ada cerita sama Lo " ucapnya

"Iya " ucap Sean dia turun dari mobilnya lalu berjalan berdampingan dengan keen

"Lo tau kan ? Adik gue dia udah ditinggalin sama ayah waktu dimana dia masih kecil yang masih belum mengerti apapun " ucapnya Sean hanya mendengarkan

"Dia sering diejek sama teman temannya karena tidak mempunyai ayah , Lo tau sesakit apa hati gue ketika dia bilang sama bunda ?"

"Gue hanya berharap dia bisa bahagia , tapi maaf yaa gue gabisa bikin bunda kecewa disisi lain gue tau Lea gaada perasaan apapun sama Lo " ucap Keenan dia lalu terduduk di kuburan ayah nya

"Dan Lo juga gue gatau sama isi hati Lo , bunda ingin Lo yang jadi suaminya Lea nanti jadi gue berikan tanggung jawab gue sama Lo ya , bahagia kan Lea , sayangi Lea bimbing dia biar jadi orang yang kembali baik tidak merokok apalagi sampai minum minuman alkohol" ucapnya lagi Sean masih berdiri

"Ini makam ayah gue , nanti kalo Lo udah nikah sama Lea sering sering kesini dia selalu mengadu pada ayahnya " ucap Keenan tak kuasa menahan air matanya dia terisak di hadapan Sean

"Iyaa keen , gue bakal inget sama ucapan Lo hari ini " ucap Sean dia lalu duduk dan menepuk bahu Keenan

"Ayahh , assalamualaikum Keenan datang sama calon nya Lea dia namanya Sean lebih tepat nya alvaro Sean samudra " ucap Keenan dia melihat Sean

"Akuu ahh bukan ayah yang seharusnya ada dan menikahkan Lea " ucap nya diiringi isakan yang terdengar oleh Sean dia sedih melihat sahabatnya yang saat ini terduduk di depan makam ayah nya

"Keen " ucapnya pelan

"Yah tolong restui mereka dan semoga pernikahan mereka bahagia " ucapnya dia menatap makam yang terukir nam sang ayah

"Alm raiven valiz " gumam Sean dia akan mengingat ngingat nama ayah calon istrinya

"Keen sudahh ini sudah hampir menjelang malam , Lea dan bunda tadi sampai terheran heran dengan mu yang pergi begitu saja sekarang kembali ke rumah sakit " ucap Sean dia menepuk bahu sahabat nya

"Yaa tinggalin gue sendiri " ucapnya dengan lirih Sean hanya bergeming dia belum beranjak selangkah pun

"Pergi duluan " ucapnya lagi pada Sean dengan nada kesal dia pergi akhirnya Keenan yang melihat ke arah tadi Sean berdiri langsung menghapus jejak air matanya

"Ayahh , aku pergi dulu yaa besok kita kesini lagi sama mereka " ucap Keenan dia mencium nisan sang ayah lalu berdoa dulu dan pergi menuju mobilnya yang terparkir

"Ternyata belum pulang juga Lo " ucap nya pada Sean

"Belum , gue khawatir sama sahabat gue " jawab nya Keenan hanya memutar bola matanya malas lalu masuk ke dalam mobil dan melajukannya

"Lea kasihan sekali hidup mu , semoga gue bisa jagain Lo ya " ucapnya lalu dia pergi dari sana dan menuju apartemen

To be continue . . . . 

#Jangan lupa klik vote ya
#vote dari kalian semangat buat author

Azaleana Where stories live. Discover now