4. MISSED CALL

1.5K 157 20
                                    

HAI SEMUANYA! BLOODY REVENGE UPDATE LAGI! SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA, AAMIIN!

ABSEN DONG KALIAN TAU CERITA INI DARI MANA?

TETAP KAWAL CERITA INI SAMPAI AKHIR❤️❤️

PLEASE DON'T SILENT READERS YA PREEN. KARENA VOTE DAN COMMENT KALIAN TUH JADI PENYEMANGAT BUAT AKU NULIS. AYO RAMAIKAN SETIAP PARTNYA DENGAN COMMENT KALIAN❤️

••••

[ Trailer Bloody Revenge! ]

PART 04. MISSED CALL

BRAKK!! Lucian menggebrak meja kerjanya dengan emosi yang semakin meluap. Kepalanya terasa panas dan rasanya mau pecah.

Kenapa? Setelah sekian lama, dia kembali dipertemukan dengan seseorang yang sudah dia benci? Lucian membenci wanita itu—Saira—dan berharap mereka tidak pernah bertemu lagi karena itu hanya akan terus membuat Lucian terluka dengan sikap Saira bertahun-tahun yang lalu.

Di saat dia susah, semua orang pergi meninggalkannya termasuk Saira. Lucian tidak akan pernah lupa seberapa menderitanya dirinya dulu. Banting tulang, kerja serabutan seperti kerja rodi tanpa henti.

"SIALAN!!" Lucian meremas rambutnya sendiri kuat-kuat. Dia benar-benar sangat membenci kehadiran Saira lagi dalam hidupnya.

"Kenapa? Kenapa aku harus bertemu lagi denganmu sialan?! KENAPA?!!! BRENGSEK!!!"

Felix yang baru masuk ke ruangan Lucian menghentikan langkah ketika melihat Tuannya itu tengah melepaskan amarahnya, menghancurkan barang-barang di sekitarnya dengan membabi buta. Felix tidak tahu pasti apa yang terjadi pada atasannya itu. Walaupun sudah bertahun-tahun dia bekerja untuk Lucian, namun sampai detik ini pun Felix masih belum memahami Lucian sepenuhnya.

"T-Tuan?" Felix berusaha mengeluarkan suara ketika Lucian terlihat sudah lebih tenang, walaupun penampilannya kini benar-benar berantakan.

"Bagaimana kabar dari Big Boss?" Lucian bertanya tanpa menoleh pada Felix. Dia masih berusaha mengontrol dirinya sendiri.

"Maaf, Tuan. Belum ada kabar dari Big Boss."

Lucian berdiri tegap kemudian menghela napas perlahan, lalu berbalik badan. "Saya mau pulang," ujarnya sembari berlalu.

"Tapi, Tuan! Bagaimana pertemuan Anda dengan klien dari Bangkok?" Felix mengejar langkah Lucian.

"Atur ulang jadwalnya dan bilang saya tidak bisa bertemu mereka hari ini karena ada hal yang mendesak. Kalau mereka tidak mau mengatur ulang jadwal pertemuannya, kita tidak perlu lagi bertemu dengan mereka."

Langkah Felix terhenti. Matanya masih memperhatikan Lucian sampai benar-benar hilang dari radarnya. Sepertinya hari ini Felix akan kerja lembur lagi, mengurus semua masalah yang disebabkan oleh bosnya itu.

••••

"Luciaaaann!!"

Tubuh Lucian di tabrak dari depan kemudian dipeluk dengan erat. Aroma mawar segar yang tercium dari tubuh wanita ini... Lucian merasa familiar. Dia melirik wanita yang semakin mengeratkan pelukan pada dirinya.

Bloody Revenge!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang