BAB 72 (MUSIM 2)

1.4K 213 19
                                    

🍭Happy Reading🍭

🍭Happy Reading🍭

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.







***

"Kak Gre tunggu." Gita menghentikan langkah Gracia dengan mengenggam pergelangan tangan Gracia.

"Apa sih Git, Lepas! Gue mau ngejar Adel."brontak Gracia.

"Percuma, Adel udah pergi." Jawab Gita.

Gracia menghentikan pergerakannya yang ingin melepas tangan Gita. Gadis itu kini menatap Gita dengan tatapan yang sangat tajam. Matanya begitu menyipit, di sana bisa di lihat terdapat kebencian. Setelah Gracia menepis tangan Gita yang ada di pergelangan tangannya.

"Kak!" Panggil Gita dengan lembut.

"Lo udah puas! Lo udah puas ngancurin hubungan gue sama Adel. Mau lo apa sih Git? Hubungan gue sama lo udah selesai, lo mau ngulang sesuatu yang bahkan lo tau endingnya kayak gimana?" Ujar Gracia.

"Puas kan lo sekarang, ini kan yang lo mau. Ngancurin dan ngerusak hubungan orang. Gue salah apa sih sama lo Git? Dan Adel salah apa sama lo?" Lanjut Gracia, napas gadis itu begitu menggebu.

"Salah Adel, suka sama lo kak!"

Gracia tersenyum miring."Salah Adel? Sekarang gue tanya, ada enggak pas gue sedih? ada enggak pas gue hampir di lecehin? Ada enggak pas gue terpuruk sendiri? Dan Ada enggak pas gue di jauhi sama temen-temen gue?" Tanya Gracia bertubi-tubi.

"Lo bahkan enggak ada Git, lo ninggalin gue saat gue butuh lo. Dan Adel pun dateng dalam hidup gue. Adel mampu bikin gue bahagia kayak dulu lagi. Adel juga mampu membahagiakan gue lebih dari yang gue minta." Lanjut Gracia.

"Kakak kan tau, Gita pergi juga karena Papa Kak Gre."

Kening Gracia mengerut saat ini."Jadi lo nyalahin bokap gue?"

"Bukan gitu kak Gre..."

"Lo sekarang keluar dari rumah gue!" Potong Gracia.

"Kak Gre.."

"Ke-lu-ar." Ujar Gracia lagi.

Gita menuruti apa yang Gracia ucapakan, gadis itu melangkah keluar dari rumah Gracia. Berjalan dengan tak berdaya. Sedangkan Gracia, ia dudukkan tubunya di sofa. Tangisan mulai pecah di sana. Ia memegang kepalanya. Seakan saat ini tak bisa berpikir. Pikirannya mengarah ke Adel kali ini. Ia sudah sangat bersalah, menyakiti Adel. Namun Gracia heran tak melihat Adel menangis, atau mungkin ia menahannya karena tak mau terlihat oleh Gracia.

"Del maaf." Lirih Gracia.

Di sisi lain, Oniel sedang membawa Adel pulang ke apartemen. Dengan Oniel yang membawa mobilnya. Adel duduk diam, matanya menatap lurus kedepan. Pikirannya sudah tak bisa berpikir lagi. Air matanya masih tak dapat keluar. Dadanya begitu sesak, karena kejadian barusan.

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2حيث تعيش القصص. اكتشف الآن