BAB 83 (MUSIM 2)

1.5K 231 17
                                    

🍭Happy Reading🍭

Maaf banget ya kalau telat update

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf banget ya kalau telat update. Karena ada hambatan yang membuat aku tidak bisa up.

Hmm semoga bisa terhibur. Aku juga akan segera menyelesaikan cerita ini.

Makasih banget udah nunggu sampai sekarang. Maaf banget udah mengecewakan kalian. Terima kasih juga karena udah komen dan vote yaa.








***

Zee membawa Adel pulang kerumah. Gadis itu meletakkan Adel di dalam kamarnya. Flora juga membantu Zee untuk membawa Adel. Flora turun dari kamar Adel, dan masuk kembali membawa sebuah baskom. Berisi air hangat dan sebuah handuk kecil. Untuk mengompres Adel.

Flora duduk di samping kasur, meletakkan handuk kecil itu di dahi Adel. Rasa khawatir di wajahnya terlihat.

"Del, kamu kenapa sih?" Lirihnya

"Kak." Panggil Zee.

"Adel kenapa Zee?" Tanya Flora.

Zee menceritakan kejadian sebenarnya kepada Flora. Bagaiaman Adel bisa seperti ini, mulai dari kejadian di apartemen Adel. Sampai pada Gracia masuk rumah sakit dan Adel terkena marah dengan ibunya Gracia.

"Gita!" Geram Flora. Tangan wanita itu sudah mengepal sempurna ingin membalas gadis itu namun ia tak bisa melakukan.

"Tadi kak Shani juga udah lihat tentang hal ini kak, tapi Zee enggak tau kelanjutannya. Soalnya Zee lebih mementingkan kondisi Adel untuk saat ini. Zee langsung membawa Adel pulang, dan ponsel Adel masih di pegang sama Kak Shani."

"Makasih ya udah nganterin Adel pulang."

"Sama-sama kak."

"Kalau kamu mau istirahat, istirahat aja Zee enggak usah pulang tidur sini aja."

"Iya kak, Zee Pamit dulu mau bersih-bersih."

Flora menganggukan kepalanya setelah itu Zee meninggalkan Flora. Gadis itu menuju ruang tamu memang sudah biasa Zee ke tempat Flora dan Adel.

Flora menatap wajah pucat Adel. Mengusap wajah Adel dengan lembut, menyelipkan rambut Adel ke belakang telinga. Badan Adel sangat panas, yang Flora lakukan saat ini hanya mengompres saja. Ia tahu Adel tak akan mau di bawa ke rumah sakit.

"Del, demi cinta kamu kayak gini. Aku boleh ngelarang kamu enggak, jangan deketin Gracia lagi!"

"Kakak enggak mau ngeliat kamu harus kayak gini Del! Sudah berapa luka yang Gracia berikan kepada kamu, tapi kamu tetap mencintai dia."

𝓣𝓪𝔀𝓷𝔂 𝓓𝓪𝔂𝓵𝓲𝓵𝔂 1 𝓭𝓪𝓷 2Where stories live. Discover now