2🌼

36 2 0
                                    

Happy reading

🥀🥀🥀
Kini ain sudah berhadapan langsung dengan dokter Dimas setelah kepergian orang tua tak dikenal itu

"Jadi pertama-tama apakah kau ingat dengan namamu?atau tentang keluarga mu" tanya dokter Dimas menginterogasi

"Hei berani beraninya kau bertanya seperti itu, seluruh kerajaan pun tau aku siapa.aku ratu Zea dan untuk keluarga?apa apaan keluarga ku telah meninggal!"

"Dan apa ini? mengapa tangan ku di tusuk duri begini? Apakah ini trik sihir berbahaya!"

"Tunggu tunggu,yang ku cek tadi namamu bukanlah Zea tapi Ainzy Alexa Aurora" ucap dokter Dimas lagi

"Sepertinya kau salah orang,aku bukan ain ain itu" Kata zea

"Baik sekarang aku mengerti,kau istirahat lah" kata dokter Dimas

Dokter Dimas lalu keluar dari ruangan tersebut.

_____________________________
Beberapa jam kemudian.

Zea masih kebingungan tentang semua ini,mengapa kekuatannya tak dapat digunakan? Dan tentang percakapannya dengan dokter Dimas dia masih bingung.

Dia mengetahui dokter Dimas adalah orang yang bisa menyembuhkan orang yang sakit, disini tak ada kata tabib.sebenarnya dimana dia.

Tak lama datang perempuan yang usianya tidak dapat dikatakan muda lagi, perempuan tersebut datang dengan muka panik dan memeluk Zea.

"Yaampun non,bibi khawatir banget sama non ain,non apanya yang sakit? Kenapa non bisa nekat seperti itu? Mengapa non minum pil berbahaya seperti itu?" Tanya perempuan itu

Zea mengangkat sebelah alisnya merasa aneh ditanya seperti ini,namun jg ada perasaan senang yang tak bisa dia gambarkan karna dikhawatirkan orang lain.

"Kau siapa?" Tanya Zea

Perempuan tersebut tidak heran lagi,tadi dia sempat mendengar pembicaraan majikannya (Alex) dan dokter Dimas bahwa non ain sekarang amnesia disertai selalu berbicara malantur

"Ini bibi non,bi Siti yang sudah merawat non dari kecil" ucap bi Siti

Sekarang apa lagi ini,orang ini mengaku ngaku sebagai perawatnya padahal dia saja tidak mengenal siapa orang yang ada di depannya ini.

"Baik,bibi akan menjelaskan tentang non ain siapa tau non bisa ingat dan tidak amnesia lagi"ucap bi Siti

"Jadi nama non itu adalah Ainzy Alexa Aurora, Non ini berasal dari keluarga berada bermarga Aurora.Nama ayah non itu Alex dan Nama ibu Non itu Sindi,non juga punya kakak laki laki namanya Azky Alexander Aurora,Nona belajar di sebuah sekolah SMA Tunas bangsa" bi Siti menjeda ucapannya .

"Non Ain dulunya sangat di sayang oleh keluarga non,tapi kemudian non di benci karena suatu kejadian,bibi gabakal bilang apapun tentang itu takut nanti non maksa buat mikirin itu,mending non sekarang memikirkan agar non cepat sembuh"

Zea terdiam mencerna semuanya,jadi benar dugaannya bahwa jiwanya terdampar di dunia ntah berantah ini.

"Berarti sekarang aku berada di tubuh seorang gadis bernama "Ainzy",baik sekarang aku mengerti" sambil berucap dalam hati

Jadi sekarang Zea di panggil ain yaa..
Ain memegang kepalanya yang di perban "jika hanya memakan pil tidak seharusnya kepalaku juga ikut sakit kan bi?" Ain bertanya kepada bi siti

"Itu karena saat non sudah memakan dan menelan pilnya,non langsung jatuh dan kepala non mengenai sikut ranjang" bi Siti menjelaskan kejadiannya setelah dia menemukan ain yang kepalanya memang berdarah di samping ranjang dan sikut ranjang juga saat itu sedikit terkena noda darah

"Baik bibi,ambilkan aku cermin,apakah disini ada cermin?"tanya ain

"Tentu non,tolong tunggu sebentar" bibi kemudian keluar dan mengambil cermin

Bi siti datang membawa cermin kecil lalu memberikannya kepada ain "ini non"

Ain mengambil cermin itu kemudian melihat mukanya

"Mukaku tetap sama,tidak ada yang berbeda,yang berbeda hanya sekarang aku tidak memiliki kekuatan dan aku harus melindungi diriku sendiri baik dari keluarga ini ataupun apapun yang akan terjadi kedepannya"

"Setidaknya kita memiliki kesamaan,sama sama menjadi orang yang tidak diharapkan" ucap Ain dalam hati

"Non?non mikirin apa? Gaperlu takut sama keluarga non,non masih punya bibi" bi siti mengucapkan dengan sungguh sungguh

Ain terhenyak dengan kata kata bi siti, ah dia melupakan bahwa masih ada yang mengharapkannya hidup

"Terima kasih bi"

Rasanya aneh mengatakan terima kasih,karna di dunianya dulu dia tak pernah mengucapkan dua kata itu.

Dia hanya berharap semoga kedepannya dia bisa melewati semuanya.

______________________________
Hehe,hallo guys gimana chap ini?masih boring yaa?
Emang si soalnya masih awal awal,makanya baca terus sampe akhir yaa.
Jangan lupa vote and coment:3

I'm VillainWhere stories live. Discover now