Aku ada info penting nih! Jadi, cerita Damarez bakal terbit sekitaran bulan maret-2024. Pantengin ig @thclwsch.id yaa supaya ga ketinggalan berita. Istri-istri Damarez harus siappp! 💋
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Zeen Altheia Zheanna
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Damarez Arbyshaka Raja
**** Suasana sekolah sudah mulai sepi, beriringan dengan siswa-siswi berjalan menuju gerbang sekolah dengan beban di punggung belakang mereka. Hal yang paling membahagiakan ialah lonceng berbunyi di siang hari menandakan mereka bisa terbebas dari belenggu sekolah untuk sementara. Keadaan lapangan basket yang sejuk dengan radiasi panas itu kian ramai dihuni oleh siswa-siswi berkaos putih. Ekstra pramuka akan mengadakan latihan tali temali.
Damarez memantul-mantulkan bola basket sembari melakukan lay-up. Tak selalu keberuntungan berpihak padanya serta bola di tangannya, terkadang bola itu melambung jauh atau terkadang meleset. Kini papan ring hanya tersisa setengah setelah terkena lemparan bola oleh Yesa kemarin.
Damarez mengatur napasnya yang terasa berat akibat aktivitas fisik ini. Ia melempar bola itu hingga memantul dan berakhir di pinggir lapangan. Banyak adik kelas yang mulai memasuki lapangan membuat keinginannya untuk bermain semakin menurun hingga hilang. Ia terduduk di pinggir lapangan, tepatnya di sebuah tribun lapangan basket. Laki-laki itu meneguk minuman botol air mineral yang dibawanya. Minuman yang awalnya tersisa setengah kini sudah tandas. Damarez merasakan keringat mengalir di kulit kepalanya hingga membasahi rambut kecoklatan yang tebal itu.
"Selamat siang adik-adik cantik dan manis. Yang laki gak usah gr! Hehe...abang mau kasih pengumuman aja nih, kalau sekarang itu ulang tahunnya Kak Teja. Wakil Ketua Pramuka!"
Suara Yesa membuat Damarez yang tadinya memejamkan mata langsung menegok. Laki-laki itu ikut tertawa melihat Yesa memegang mic yang harusnay digunakan untuk memberi komando pada anak pramuka. Ia sudah menduga, jika ada hamparan anak-anak Perempuan, sudah pasti Yesa akan tebar pesona. "Kasih tahu, Meng!" teriak Damarez dari ujung sana, ia ikut menyemangati Yesa. Meng merupakan panggilan khusus yang dibuatkan Damarez pada Yesa karena Yesa takut pada kucing.
