19. Am I Fallin You?

8.9K 713 218
                                    

Halo!!!!

SEPERTI BIASA SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤️

•••••


Valter kini tengah terdiam di kursi kebesarannya. Pandangan tajamnya lurus menatap ke depan sana. Dia terlihat tenang, namun pikirannya sedang kacau.

Raut wajah sedih Alora berputar layaknya sebuah film dalam otaknya. Semakin Valter menyangkal, maka semakin sering juga Alora hadir menarik semua atensinya. Gadis itu menghadirkan sebuah perasaan yang sebelumnya belum pernah Valter rasakan, yaitu perasaan hangat dan terasa menyenangkan. Valter benci dirinya yang seperti ini, dia benci dirinya yang lemah hanya karena seseorang gadis tak berguna seperti Alora.

Getaran pada saku celananya membuat Valter tersadar dari lamunannya. Dia mengambil ponselnya dan membuka sebuah pesan yang tertera di sana.

Robert : Nona sudah sampai sedari tadi, Señor V

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Robert : Nona sudah sampai sedari tadi, Señor V. Maaf baru bisa mengabari anda karena ponsel saya sedari tadi mati. Saat ini nona hanya terdiam memandangi hingar bingar kota di ruangan anda. Sepertinya nona bingung ingin melakukan apa, karena biasanya Nona melakukan pekerjaan sesuai dengan perintah anda.

Valter bergeming, melihat foto Alora yang terpampang nyata di dalam ponselnya membuat jantungnya kembali berdetak tak karuan. Alora terlihat — indah. Rambutnya yang bergelombang, hidung mancungnya, beserta rona merah di kedua pipinya semakin menambah kecantikan gadisnya.

Apa Alora memiliki sihir hingga bisa membuatnya seperti ini? Valter benar-benar sulit untuk mengendalikan diri jika bersangkutan dengannya. Ini pertama kalinya Valter merasa kacau setelah bertemu dengan seorang perempuan. Valter bukanlah pria baik, hidupnya tak terkendali. Casino, minuman keras, dan wanita selalu mengelilinginya selama ini.

Hidup di dunia gelap tentunya membuat Valter melakukan segala cara untuk bertahan, kecurangan, kelicikan, dan kekerasan adalah hal biasa untuknya. Valter bertemu dengan banyak orang, termasuk para wanita yang siap merendahkan diri guna menghangatkan ranjangnya. Namun para wanita itu tak berarti apa-apa baginya. Mereka hanyalah alat untuk memuaskan hasrat prianya saja.

Kali ini terasa berbeda, Alora benar-benar berhasil mengantarkan sebuah perasaan nyata yang selama ini belum pernah Valter rasakan. Dia tak pernah merasa sekacau ini hanya karena seorang perempuan.

Terlalu larut memandangi foto Alora, membuat Valter tak menyadari bahwa sedari tadi ketukan pintu menggema dari luar sana.

Butuh waktu beberapa menit untuk menarik Valter dari  dunianya sendiri. "Come in!" Titahnya.

Terlihat 2 orang dokter lengkap dengan jas putihnya datang menghampiri pria itu. Mereka tercengang melihat keadaan di dalam ruangan ini yang sudah hancur berantakan. Pecahan kaca berserakan dimana-mana, barang-barang berharga seperti komputer, guci, dan lain sebagainya telah menjadi kepingan kecil. Ruangan ini seperti baru saja diterpa angin topan.

SEÑOR V [ON GOING]Where stories live. Discover now