2

17 0 0
                                    

Pagi hari diawali dengan dengan Sheila yang sarapan bersama Arkan, ayah Sheila dan Samira, ibu Sheila.

Keluarga kecil itu makan dengan tenang dan di iringi dengan sedikit canda tawa diantara mereka, sangat harmonis.

Tak lama diantara sela sela makan mereka Arkan pun mulai membicarakan sesuatu.

"Sheila..." panggil Arkan dengan sangat lembut

"Iya. Kenapa Ayah?" Jawab Sheila.

"Nanti sepupu kamu mau tinggal disini, dia mau pindah sekolah, karena katanya disekolah lamanya ada masalah. Kamu enggak keberatan kan kalau dia tinggal disini?" Jelas Arkan.

"Serius, Yah!? Aku seneng banget bakal ada teman malahan, dirumah kan aku sendiri mulu.." jawab Sheila yang sangat antusias akan kedatangan sepupu nya itu

"Iya serius dia bakalan datang dan katanya dia udah mendaftar disekolah kamu" jawab Arkan sambil terkekeh pelan melihat keantusiasan putrinya.

"Ihh beneran, Yah!? Berarti dia pintar dong... seru juga nih kalau punya sepupu pintar, sekalian belajar bareng kan Yah" Sheila menjawab dengan antusias nya.

"Kapan dia bakalan datang?" Tanya Samira.

"Besok pagi dia udah disini" jawab Arkan.

—————

Tak lama setelah perbincangan kecil mereka datang lah seorang Alzeno dengan moge nya yang siap menjemput Sheila untuk berangkat ke sekolah .

"Hehehe calon mantu udah datang, aku pamit dulu ya. Assalamualaikum" jelas Sheila sambil cengar cengir.

Orang tua nya hanya menggeleng melihat kelakuan putri semata wayang mereka itu sambil tersenyum.

_______

"Ada apa nih? Kok senyum senyum gitu?" Tanya Alzeno saat melihat Sheila yang baru saja keluar.

"Tau aja lu kalau orang lagi seneng" jawab Sheila saat sampai tepat di depan Alzeno.

"Ya udah senang karena apa emang? Jangan jangan dapat cowok baru lagi nih? Iyakan!? Ngaku lu!" Tanya Alzeno bercanda.

"Ihh kaga lah! Gue itu seneng karena sepupu gue mau datang, jadi gua ada teman curhat! Bukan karena dapet cowok baru" jawab Sheila dengan muka jutek alanya.

"Iya iya deh.. tapi awas aja kalau dapat cowok baru. Gue potong tuh titidnya!" Balas Alzeno sambil memasangkan helm di kepala Sheila.

"Yah udah! Cepat buruan udah telat nih, awas aja kalau telat! Titid lu yang gue potong" ancam Sheila

Sontak pernyataan itu membuat Alzeno bergidik ngeri dan dengan sigap ia menyalakan mesin motornya.

"Siap kanjeng mami.." jawab Alzeno disela sela ia menyalam mesin motornya.

_______________

Sesampainya di SMA Mandala banyak pasang mata yang tertuju ke arah mereka dan bisikan bisikan riuh pun mulai terdengaran.

"Aaah Alzeno ganteng banget deh, pengen gua tidurin!"

"Lihat tuh yang dibonceng Alzeno siapa?"

"Ha? Si Sheila? Mana paten!"

"Orang miskin kyk gitu mana pantas sama Alzeno!"

"Palingan modal tubuh doang tuh"

"Ya seenggak nya dia bisa tidur ama Alzeno kan, daripada lu?"

"Iya juga sih. Kan orang miskin butu duit buat makan"

"Makan titid orang tapi, HAHAHA"

"Shut! Diam kalau Alzeno dengar bisa kena masalah lu!"

Dan masih banyak lagi bisikkan bisikan yang membuat Sheila sakit hati dan meresa minder bersama Alzeno. Namun ia tetap diam, karena jika ia bersuara ia bisa kena masalah.

"HEH! Maksud lu apa hah!!?" Bentakan Alzeno yang tertuju kepada siswa yang mengatai Sheila tadi membuatnya kaget dan terbuyar dari lamunannya sendiri.

Alzeno hendak menghampiri siswa tersebut namun tangannya dicegah oleh Sheila.

"Zeno... gak usah dipikirin"

"Gue gak papa kok, lagian yang dibilang sama mereka itu gak bener kan"-Sheila

"Maka dari itu mereka harus dikasih pelajaran la.."

"Gue gak suka dengar mereka fitnah lo yang enggak enggak, ngerti kan?"-Alzeno

"Iya ngerti...tapi-" Jawab Sheila

"Tapi apa!? Lu mau dihina mulu? Gue yang cape dengar nya tau gak?" Sambung Alzeno memotong perkataan Sheila.

Sheila menunduk, bukan seperti itu...jika bisa ia akan membalas perkataan para siswa itu. Namun ia miskin... tak bisa apa apa. Sekali nya ia berbuat maka ia bisa saja dikeluarkan dari sekolah itu. Ia tak mau berhenti sekolah hanya karena amarahnya.

"Ya udah kalau lu mau urusin mereka! Tapi jangan pernah bawa bawa gue! Terserah lu mau ngomong apa sama mereka. Gak peduli gue!" Jawab Sheila dengan cepat.

Tak ada cara lain selain pergi dari tempat itu, karena Sheila tau jika ia pergi maka Alzeno akan mengikuti nya.

Gelap GulitaWhere stories live. Discover now