3

13 0 0
                                    

Alzeno mengikuti Sheila dari belakang, saat Sheila hendak masuk ke kelas Alzeno menghentikannya.

"Sheila tunggu!"

Sheila menoleh mengehadap ke arah Alzeno "Apa?" Tanya Sheila dingin.

"Kamu jangan marah kayak gitu dong. Entar cantik nya hilang lagi, ya?" Jawab Alzeno dengan mode gombalnya.

"Gue gak marah, tapi lain kali gak usah urusin mereka. Gue gak suka! Ngerti?" Papar Sheila.

"Hmm ngerti tapi gak janji ya? Hehehe" jawab Alzeno dengan cengiran lebar nya.

Sheila hanya berdecih karena ia tau Alzeno tak akan mendengarkan perkataan nya yang satu ini, jujur Sheila selalu terharu jika diperlakukan seperti ini.
Tak lama setelah itu seseorang datang menghampiri Sheila.

"Ihh Sheila! Ngapain disini sih?! Udah mau masuk nih, pr kemarin juga ku belum kerjain kan!?"

"Ihh apaan Zi? Orang pr nya dikumpul minggu depan kok"

Alanaya Zhyzi Zevandra, sahabat Sheila yang selalu ada. Di saat orang orang menjauhi Sheila Zhyzi lah satu satunya orang yang membuka lebar pintu rumah nya untuk Sheila. Ia berasal dari keluarga kaya, ayah nya merupakan salah satu donatur terbesar disekolah nya. Walaupun mempunyai sifat yang tengil Zhyzi merupakan orang yang sangat perasa. Ia tak bisa di bentak atau pun di singgung sedikit pun.

"Ya udah ayo ke kelas! Jangan pacaran mulu" Ajak Zhyzi. 

"Ya udah ayo!" Jawab Sheila. 

_______

Susana kelas sangat ricu karena adanya jamkos. Sheila menyumpahi Zhyzi karena membohongi bahwa sebentar lagi akan masuk, buktinya sekarang banyak siswa yang sibuk dengan urusannya masing-masing, ada yang menyanyi, bermain gitar, bergosip, tidur dan bahkan ada yang sedang cosplay jadi pocong.

"Zi! Lu bilang bakalan masuk..tapi kok ini?" Ungkap Sheila. 

"Ya gue sengaja. Karena gue lihat tadi lu cuma berduaan aja sama si Alzeno. Dosa tau! Dan gue sebagai teman yang baik harus-"

"Shuuut! Gak usah banyak bacot. Mending lu sekarang duduk tenang disini...dan nikmati suasana kelas yang tenang ini okey? Gue mau cari ingin, bye!"

Saat hendak pergi meninggalkan kelas, Zhyzi pun terlihat ingin mengikuti Sheila. Namun perkataan Sheila menghentikan aksi Zhyzi.

"Dan ingat! Gue mau sendiri! Bye!" Ungkap Sheila cepat.

Alhasil Zhyzi yang hendak mengikutinya pun mengurungkan niat nya.

"Ih ya udah hati hati! Hati-hati nanti dihamilin angin!!"

________

Perpustakaan, tempat favorite Sheila. Dan tentunya yang ia lakukan disana hanya belajar, namun terkadang disana ia bisa memulihkan pikiran nya.

Dan sekarang ia jadi teringat kejadian sebelum ia memasuki perpustakaan ini. Ia melihat di dalam kelas Alzeno yang ramai dan terdapat Alzeno dan Lili Marsela, teman- sahabat mungkin? Mereka sedang duduk bersama, berhadap-hadapan, tertawa kecil dan berbincang dengan sangat bersemangat. Seru sekali kelihatan nya.

Dan Sheila lupa bahwa Alzeno tak sepenuh nya milik nya...Lili Marsela. Gadis yang kerap dipanggil Arsela itu selalu bisa membuat Alzeno terkadang melupakan nya, mungkin? Ia selalu berpikir seperti itu. Karena sebelum mengenal dirinya Alzeno terlebih dahulu mengenal Arsela, terlebih lagi mereka sudah tiga tahun sekelas.

Alzeno dan Sheila beda satu tingkatan. Alzeno kelas 12 dan Sheila baru kelas 11. Terkadang ia merasa bodoh saat melihat sifat Alzeno yang terlalu dekat dengan Arsela.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Gelap GulitaWhere stories live. Discover now