4

956 41 1
                                    

Ashel, flora dan Adel kini berada di ruang kepala sekolah. Ada beberapa murid yang mengadukan semua kegaduhan ini pada kepala sekolah agar tak ada lagi keributan yang terjadi

Ashel dan flora duduk bersampingan tapi di antara mereka tidak mau saling berdekatan, bahkan untuk saling meminta maaf pun mereka enggan

"Bisa di jelaskan apa yang terjadi?" Tanya Melodi selaku kepala sekolah

"Dia duluan Bu!" Ujar mereka berdua secara bersamaan

Adel mendengar itu hanya memukul kepala nya sendiri karena pusing dengan semua ini

"Apa sih? Orang lu duluan yang deketin Adel!" Teriak Flora yang langsung berdiri meneriaki Ashel

"Lah orang gua ga ada apa apa sama Adel! Lo tanya aja sama orang nya langsung!" Balas nya yang ikut berdiri

"Alah, alasan lo!"

"Lo duluan yang ngehina gue! Pake segala nuduh gue lonte!"

"Ya emang!"

"Jaga mulut lo ya!"

Mereka berdua masih terus berkelahi sampai Melodi pun sudah muak dengan teriakan yang membuat telinga nya panas

"Sudah! Sudah!" Teriak Melodi sambil menggebrak meja

Mereka berdua pun terkejut, hingga terdiam seketika. Adel pun ikut terkejut

"Flora! Lain kali kalau bicara itu yang berpendidikan bisa ga sih?! Belajar dari mana kamu bahasa kaya gitu?!" Kesal nya yang membuat mereka berdua terdiam dan menunduk

"Kamu Ashel! Kamu baru juga masuk sekolah ini baru 1 jam, tapi udah main tangan! Perilaku kalian tuh tidak menggambarkan anak yang berpendidikan! Pokonya setelah ini kalian ga boleh bikin keributan lagi! Paham?" Ujar Melodi yang sudah teriak teriak sambil gebrak meja beberapa kali

"Paham Bu" ujarnya secara bersamaan

"Kalau sampai kejadian ini terjadi lagi, saya bakalan laporin kalian ke orang tua kalian" ancam nya lalu menyuruh mereka untuk pergi

Akhirnya Ashel, Flora dan Adel pun bergegas pergi dari ruangan ini.

Namun langkah Adel seketika terhenti saat namanya di panggil oleh Melodi. Adel pun menghadap kembali Melodi dan membiarkan mereka berdua keluar dari ruangan ini

"Kenapa Bu?" Tanya nya dengan merasa ketakutan

"Mama ga suka ya kamu selalu mempermainkan orang kaya gini" ujar Melodi lirih

Tak di sangka, ternyata Melodi adalah ibu kandung Adel yang tidak semua orang tau. Mendengar itu Adel hanya menunduk diam tak bergeming

Melodi beranjak dari tempat duduk nya dan mulai menghadapkan dirinya pada Adel

"Adel, mama ga mau kamu bersikap kaya papa. Kamu tau sendiri kan papa kamu kaya gimana sifat nya? Jadi jangan lah kamu ikutin jalan papa kamu" ucap nya dengan lembut

Adel terus terdiam dan tidak berani menatap mata perempuan yang sangat ia sayangi itu. Dari dulu ia sangat merasa bahagia hidup berdua hanya dengan ibu nya, walaupun tanpa kehadiran sosok ayah yang menemaninya

Adel bersyukur bisa terus hidup bersama ibu nya, karena cuma Melodi lah satu satu nya orang yang sangat mengerti dan selalu menghargai dirinya

"Saya tau, saya sadar apa yang udah saya lakuin itu salah. Tapi maaf, cuma dengan cara ini saya bisa menjalani hidup saya dengan normal sama kaya anak anak lain di luar sana. Jadi mama tenang aja ya, saya akan bertanggung jawab atas perbuatan saya" Adel mengakhiri kata katanya dengan memberi kecupan manis di kening ibu nya lalu ia pergi menyusul kekasih nya

===>

"Kamu tuh harus nya bela aku! Bukan cuma diem aja tadi?" Flora masih terus memarahi Adel hingga membuat Adel merasa pusing

"Aku udah berusaha, tapi kan kamu denger sendiri tadi Bu Melodi ngomong terus kaga berhenti berhenti" balasnya masih dengan sabar

"Kamu tuh emang bener bener ga pengertian ya! Ohh, aku tau. Jangan jangan kamu suka ya sama anak baru itu?! Iya?!"

Percakapan ini sudah jauh kemana mana, Adel makin terasa pusing dengan celotehan yang terus di tumpahkan oleh kekasih nya itu

"Apa sih Flo? Aku aja baru kenal dia 1 jam, masa iya aku udah suka sama dia" kelak nya masih dengan kesabaran yang tinggi

"Terus tadi kamu suapin dia apa maksudnya?"

"Aku cuma suruh dia makan, udah itu aja"

"Ohh udah bisa kamu suruh orang lain makan tapi pacar sendiri kamu ga suruh makan!"

"Bukan gitu maksud aku"

"Udah deh, semua cewe sama aja!" Flora pergi dengan keadaan asap di kepala nya

"Flora! Dengerin aku dulu! Flora!" Teriak Adel yang di tinggal pergi oleh Flora

Adel makin merasa pusing di kepala nya. Di kepalanya seperti ada yang menusuk nusuk nya sampai ia tidak kuat menjalani keadaan ini

Namun ia tidak menyerah, ia masih akan terus memperjuangkan cinta kepada flora. Karena ia tidak mau cinta nya kandas begitu saja

"Kalo bukan karena TT lo gede, udah gue tinggalin lo" kesal nya lalu pergi menuju kelas

"Eh becanda, gue sayang beneran kok sama lu, Flo :*"


Makasih✨

Kisah AdelTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon