awal

134 10 1
                                    


Typo tandai

***

Citt

Brak

Decitan  ban mobil dan aspal terdengar nyaring di tempat itu.

Orang' di sana mengalihkan perhatian mereka ke arah sumber suara.

seorang perempuan tergeletak di aspal berlumuran darah dengan anak kecil yang berada di samping nya  sedang menangis sambil memanggil nama mamanya dengan kencang.

"Hiks..hikss bu-na hiks to-long buna-nya langit hikss."anak kecil itu menangis terisak' melihat keadaan buna-nya tergeletak mengenaskan di aspal itu.

Orang' yang ada di sana dengan segara memanggil ambulan agar segera datang ke tempat kejadian.

Mereka mengerumuni anak lelaki yang kini sedang memangku kepala ibunya sambil menatap wanita yang telah melahirkannya dengan pandangan kosong.

"Ayo' cepat bawa korban ke dalam ambulans."

Niu

Niu

Niu

Di dalam ambulans anak yang bernama lengkap LANGIT SAMUDRA MAHATTA masih menatap wanita yang ia sayangi dengan tatapan kosongnya,langit masih tidak menyangka jika hal itu terjadi menimpa langit dan buna nya.

Flashback.

Kejadian itu di mulai ketika langit  tertarik dengan mainan  yang ada di toko seberang sana,tanpa melihat kanan dan kirinya,langit menyebrangi jalanan itu tanpa adanya pengawasan dan tepat pada saat itu ada mobil yang sedang kehilangan kendalinya yang melaju kencang ke arah langit,tepat pada saat itu buna-nya langit datang mendorong langit ke pinggir jalan agar terhindar dari lajuan mobil itu,namun naasnya malah ibundanya langit yang mengalami kecelakaan itu.

Flashback end.

POV di rumah sakit.

Plak

"Dasar anak pembawa sial."

Bugh

Langit hanya bisa pasrah mendapatkan amukan dari daddy-nya.

"Hiks.. Daddy langit..hiks."rasanya langit tidak bisa sama sekali mengeluarkan kata' dari mulutnya.

"Pergi kau jauh' dari hadapan saya sialan."bentak Rivan pada anak kecil yang kini masih syok dengan kejadian yang ia alami.

Rivan meninggalkan langit begitu saja.

"Kalau sampai bunda kenapa' jangan pernah panggil gua Abang lu."

"Gua benci Lang."

Bugh

Bugh

"Uhuk...uhuk.. maaf."

"Maaf lu gak bakal ngebuat bunda gua baik' aja sialan."

Setelah mengatakan itu rafka Abang pertama langit pergi dari sana tanpa ada niatan membantu adiknya yang kini tergeletak lemas di lantai rumah sakit.

Kepergian rafka meninggalkan langit dengan kedua saudaranya yang masih tersisah.

"Gua benci sama lo Lang andai lo gak minta bunda keluar sama lo,pasti bunda masih ada di dapur memasak untuk kita,Lo egois Lang."ucap Brian Abang kedua langit lalu pergi begitu saja tanpa memperdulikan langit.

Harapan satu'nya langit hanya satu sekarang.

Gazza adiknya langit yang masih berdiam di sana sambil menatap langit  dengan tatapan bencinya.

Yap sepertinya harapan langit pupus ketika melihat tatapan kebencian dari gazza.

"Aza harap hidup Abang menderita."

Nyut sakit sekali hati langit ketika mendengar lontaran kata' itu keluar dari adik kesayangannya.

***

Haii ini cerita kedua author tolong bantu koreksi ceritanya kalau ada kesalahan.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya gays dengan vote dan comment cerita ini.

Wajib banget untuk vote sih kalau kata author 😔😔

[Regret Always At The End]Where stories live. Discover now