satu¹

126 7 3
                                    

"huff laper banget."ucap pemuda itu sambil memegang area perutnya sambil mengusapnya pelan.

"daddy bolehin gua makan gak ya hari ini."ucapnya lirih sambil memeluk kedua lututnya.

pemuda yang bernama langit yang dulunya menangisi ibundanya yang tertabrak oleh mobil kini sudah menjadi seorang pemuda yang pintar di sekolahnya ia di kenal sebagai anak  emas di sekolah karna piala' yang sering ia raih untuk sekolahnya.

namun sayangnya di rumah tempat ia berteduh langit hanya di anggap sebagai orang asing yang menumpang berteduh disana,langit yang di sekolah selalu di hargai  oleh banyak orang di sana, namun di keluarganya sendiri langit malah di rendahkan seperti seorang pelayan.

yap kenapa bisa begitu,hal itu terjadi karna perempuan satu'nya di keluarga itu harus kehilanga nyawanya karna telah menyelamatkan langit yang notabe nya sedari dulu emang di benci oleh keluarganya rivan daddynya langit, karna di tuduh membunuh kakak perempuan rivan dan kini langit malah makin di benci oleh keluarganya karena kejadian yang sama namun orang yang menjadi korban berbeda.

langit sering mendapatkan kekerasan fisik serta mental dari keluarganya sendiri,namun hal itu tidak perna ia liatkan kepada publik tentang kekerasan yang ia dapatkan dari keluarganya.

justru langit malah akan menyembunyikan lukanya di balik baju yang memiliki lengan yang panjang.

kita sudahi menceritakan kisah hidup langit yang menyedihkan mari kita lanjutkan lagi  alur ceritanya.

"bun,langit lapar bun."lagi dan lagi ucapan itu keluar dari mulut langit yang sudah pucat. 

langit terlihat begitu menyedihkan dengan penampilnnya yang sekarang.

badan yang kurus,dan terdapat luka'lebam di tubuh rintih itu,langit terkurng di ruangan gelap dan hanya mengandalkan cahaya remang' dari cahaya bulan yang msuk lewat jendela kecil di ruangan itu.

tak 

tak 

tak 

suara langkah kaki menggema di lorong itu,terlihat seorang penjaga yang mengenakan pakaian hitam dari atas sampai bawah datang ke arah ruangan sempit yang di tempati oleh langit sambil membawa sesuatu di tanganya.

"heh lu budak waktunya makan!"ketus penjaga itu ke arah langit sambil melemparkan makanan itu ke arah langit hingga membuat makanan itu berserakan di lantai ruangan itu.

langit melihat sedih makanan yang sudah berserakan di lantai itu,padahal ia mengharapkan makanan sejak tadi,dan lagi untuk seterusnya langit harus menahan rasa laparnya hingga besok ia di keluarkan dari ruangan pengap ini.

pov keesokan harinya.

"heh lu bangun."ucap orang itu sambil menguncang badan langit dengan kakinya.

"umm"langit akhirnya bangun dari tidurnya dan segera melihat ke arah orang sudah membangunkannya. 

"noh hukuman lu dah selesai."setelah mengucapkan itu orang itu keluar dari ruangan pengap itu.

langit yang mengetahui masa hukumannya telah selesai dengan bergegas pergi ke kamarnya yang berada di belakang masion tepatnya di gudang. 

setelah bersiap langit sempat berpamitan kepada keluarga namun seperti biasa hal itu hanya di anggap aingin lalu oleh mereka.

langit bersiap' pergi kesekolah dengan menggunakan sepeda old miliknya.

sesampainya di sekolah langit dengan segera memarkirkan sepedanya ke parkiran tempat ia biasa memarkirkan sepedanya.

banyak sepasang mata yang menatap kedatangan langit dengan menggunkan sepeda old bahkan mereka tidak segan untuk sekedar menyapa langit.

langit sendiri merupakan anak beasiswa karna kepintarannya di segala bidang dan beruntungnya masuk ke dalam salah satu sekolah terkenal dengan ketekunannya untuk mendapatkan beasiswa itu.

di sekolah menengah atasnya kini ia sama sekali tidak pernah di rendahkan karna ia anak beasiswa karna  di sekolah itu mengajarkan segala tentang perilaku baik serta saling menghargai dengan sesama, jadi langit di sana sama sekali tidak pernah menjadi bahan perundungan dan anak beasiswa  di sana sangat di hargai.

"yo bro gimana kabar lo hari ini."sapa pemuda yang bernama alex sohibnya langit smbil merangkul pundak langit di ikuti dua curut di belakangnya.

"ya gitulah gua oke."ucap langit santai sambil menyingkirkan tangan alex dari pundaknya karna tangan alex menyenai luka yang ada di pundaknya.

"hari ini lu habis sekolah kerja gak?"tanya alex pada langit.

"iya soalnya gua udah libur dua hari ntr kak zidan marah sama gua kalau gua gak datang lagi."

"iya juga ya,kalau gitu kami sepulang sekolah ikut pergi sama lu."

"lah ngapain cobak?"bingung langit.

"itu tu si alex punya crush,dan crush dia akhir' ini sering banget ke toko kue kak zidan."timpal sohibny langit si evan.

"hm yaudah."

"udah makan?"tanya singkat sohip langit satu lagi, lingga .

"ehh tau aje lu gua belum makan ga."

"hm."setelahnya lingga menarik tangan langit agar mengikuti dirinya.

langit hanya pasrah di tarik oleh lingga karna sifat lingga emang gitu suka maksa.

sampai tujuan yang di tuju "kantin" yap lingga membawa langit ke kantin agar langit bisa mengisi perutnya.

setelahnya lingga beserta kedua curutnya langsung membawa langit ke tempat duduk yang ada di kantin itu.

"pesan"ucap lingga singkat sambil menyondorkan uang kertas berwarna merah ke arah evan.

evan yang paham akan kode yang di berikan lingga,dengan segera ia pergi tanpa menanyakan makanannya karna emang ia sudah tau, dengan segera evan  pergi ke arah stan makanan untuk memesan makanan untuk mereka berempat.

dan setelah memesan makanan itu pun datang di bawakan oleh penjual makanan itu ke arah tempat duduk mereka.

dan mereka pun makan dengan nikmat sampai bell masuk sudah berbunyi dan mereka segera pergi ke kelas untuk memulai peljaran kelas.

________

segini dulu up ceritanya ya di tunggu untuk up chap selanjutnya yaa

jangan lupa vote dan comment cerita ini biar authot semangat buat ceritanya.

jum'at[29\03\2024]













You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 31 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[Regret Always At The End]Where stories live. Discover now