BAB 03. Kemarahan Davin

189 110 61
                                    

Happy Reading!

"Mencintaimu, adalah seni luka paling indah."
~Zeinna Aldara~

...

"Vin, pelan-pelan."

Zeinna mengaduh kesakitan saat tangannya di tarik oleh Davin. Cekalan tangan Davin di tangannya itu begitu kuat, hingga menyebabkan pergelangan tangan zeinna menjadi sakit.

"Tangan aku sakit vin!" Ucap zeinna seraya berusaha melepaskan cekalan tangan Davin.

Brak

"Awh, shh."

Lenguh zeinna kesakitan saat pinggangnya tertabrak meja dan kursi yang tidak terpakai di gudang. Yap, Davin membawanya ke dalam gudang belakang sekolah.

Davin yang mendorong badannya ke tumpukan meja dan kursi yang tidak terpakai itu. Rasanya sakit sekali, sungguh.

"Lemah banget lo jadi cewek." Ucap Davin seraya terkekeh pelan.

"Bangun! Gue gak suka cewek lemah." Lanjut Davin.

Zeinna bangun dengan susah payah. Pinggang nya yang terkena ujung meja tadi sanggat lah sakit. Kenapa Davin ini tidak mau mengerti sih?

Zeinna mendongak, menatap Davin yang sepertinya ingin menghampiri dirinya. Dan ternyata benar, Davin memang menghampiri dan membantunya untuk bangun. Zeinna tersenyum bahagia, ternyata Davin tidak setega itu dengannya.

Tetapi, raut bahagianya itu menjadi raut yang amat kesakitan saat Davin menarik rambutnya ke belakang. Sungguh, kepalanya kini terasa pening sekali.

"Lo jadi cewek emang gak bisa di baikin tau gak?!" Ucap Davin membentak.

"Tadi malam lo kemana, hm? Berani lo main sama cowo malem-malem hah? Atau jangan-jangan, lo abis ngejalang ya? " Lanjut Davin.

"Dan tadi, kenapa lo bisa berangkat bareng sama Diksa? Apa Diksa yang udah nyewa lo jadi jalang hah?"

Mendengar penuturan Davin yang mengatainya jalang, sungguh membuat hati zeinna serasa ditusuk oleh ribuan pisau, sakit. Tapi tak apa, makian dari Davin itu sudah makanan sehari-hari bagi zeinna.

"Ampun, vin. Please lepasin, kepala aku sakit." Ucap Zeinna memelas. Berharap agar Davin segera melepaskan rambutnya.

"Apa lo bilang? Lepasin?" Ucap Davin mengangkat sebelah alisnya.

"Hahaha, gak akan. Ini akibat nya kalo lo berani deket-deket sama cowok lain, selain gue. Ngerti lo?!" Ucap Davin membentak zeinna.

Zeinna hanya diam tak menjawab ucapan Davin. Tarikan Davin pada rambutnya begitu kencang hingga ia tak bisa fokus mendengarkan ucapan Davin, karna rasa sakit yang mendominan. Sungguh, tarikan Davin pada rambutnya itu kencang sekali.

"Jawab, zeinna!" Ucap Davin seraya menarik rambut zeinna lebih keras lagi.

"Awh, i-iya vin, iya." Ucap zeinna menahan sakit nya.

"Iya apa, hm?"

Davin semakin kesal ketika zeinna tak menjawab ucapannya lagi. Gadis ini, berani-berani nya tidak menjawab ucapannya.

Complicated Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang