BAB 04. Berkelahi

94 59 14
                                    

Happy Reading・ᴗ・

...

Bel istirahat telah berbunyi nyaring di setiap koridor kelas. Bel istirahat adalah bunyi paling indah bagi seluruh pelajar. betul apa betul?

semua siswa-siswi langsung berhamburan keluar dari kelas begitu Bel istirahat berbunyi. Tentu saja tujuan utamanya adalah kantin, tempat terfavorit di sekolah.

"Zei, kantin bareng gue yuk!"

"Maaf ra, duluan aja. Aku mau nunggu Davin"

"Ah elah, lo mah! Sama Davin mulu, sama guenya kapan?" kesal Zara.

Sebenarnya, Zara itu sudah terbiasa ke kantin tanpa zeinna. Biasanya Zara akan ke kantin bersama Vania-sepupunya. Tapi hari ini Vania izin tidak masuk sekolah karna gadis itu demam, jadilah Zara mengajak Zeinna bersamanya. Dirinya sedikit malu kalau harus pergi ke kantin sendirian.

"Maaf banget ra, aku gak bisa. Kamu denger sendiri kan tadi pagi Davin bilang kalau aku di suruh nunggu dia?" Ucap Zeinna merasa tidak enak terhadap sahabat nya ini.

"Males banget gue kalo mau ke kantin sendirian." Ucap Zara dengan wajah lesu.

"Yaudah, gini aja. Kamu ikut aku sama Davin aja."

"Enak aja, lo kira gue mau jadi obat nyamuk. No way!"

"Ya terus kamu mau nya gimana ra?"

"Huft. Yaudah deh gue sendirian aja." Ucap Zara seraya bangkit dari bangku nya lesu.

"Hallo sengkuuuuu!"

Zeinna melihat ke arah pintu masuk. Bukan, bukan Davin yang datang. Melainkan Alan. Zeinna sudah tidak heran lagi jika Alan akan mendekati Zara. Biasalah PDKT.

"Mau ke kantin ya? Sama gue aja yuk. Gue traktir deh kalau lo mau." Lanjut Alan seraya merangkul bahu Zara.

"Apasih, lepasin gak tangan lo?!" Ucap Zara dengan menyentak tangan Alan yang berada di bahunya.

"Jangan galak-galak atuh neng Zara, aa' Alan kan jadi atut."

"Najis banget sih lan, sumpah!"

"Sama Alan aja ra, dari pada kamu sendirian kan?" Ucap zeinna menimpali.

Zara diam memikirkan ucapan Zeinna. Benar juga ya, daripada dirinya pergi sendiri ke kantin seperti orang lolo, mending ikut Alan saja deh.

"Nah bener tuh kata Zeinna, sama gue aja. Yuk lah gue traktir, mau?" Tanya Alan.

"Gue? Gak mau ditraktir? Yang bener aje, rugi dong! Kuyy lah!" Jawab Zara yang langsung menyeret Alan menuju kantin.

Zeinna hanya menggeleng kan kepalanya saat melihat kedua manusia itu. Ternyata dari dulu Zara tidak pernah berubah, tetap saja sok jual mahal. Padahal Zara itu pernah bilang padanya kalau gadis itu suka pada Alan.

Ya bagaimana tidak baper kalau tiap hari Alan selalu ngapel dan perhatian kepada Zara. Kelihatan sekali jika Alan pun mempunyai perasaan kepada Zara. Mereka itu kedua orang yang sama-sama gengsi, yang satu nya jual mahal yang satunya lagi kemakan gengsi dan tidak gentle. Ya sudah, cocok.

"Davin kemana ya, ko lama banget." Monolog Zeinna.

Zeinna menunggu Davin di dalam kelas yang begitu sepi. Hanya ada dia di dalam kelas nya. Tak lama dari itu, zeinna tersentak tatkala seseorang meneriaki namanya di depan pintu.

"ZEINNA!"

"ITU, PACAR LO, DAVIN."

"Davin? Davin kenapa?" Tanya Zeinna dengan khawatir.

Complicated Love [On Going]Where stories live. Discover now