GalAle : 41

56.2K 3.4K 843
                                    

🤍🤎🖤

Vote and Coment
---

Happy reading ✨

♡ ♡ ♡
___

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, Aleta sudah tidak tahan merasakan perutnya yang sangat sakit, ia terus mengelus perutnya itu berharap rasa nyerinya mereda.

Tidak biasanya ia begini, apa karena semalaman ia menangis mengakibat bayinya tidak nyaman hingga ia membuat perut Aleta menjadi kram? Tapi tidak mungkin.

Aleta berusaha menghubungi Bebyla, ia ingin meminta tolong untuk diantarkan ke rumah sakit, sebenarnya ia ragu untuk menghubungi Bebyla karena ia malu jika sahabatnya itu tau bahwa ia sedang hamil, tapi memang ini waktunya.

Sudah tiga kali ia menelpon Bebyla namun belum kunjung diangkat, ia bingun ingin meminta tolong kepada siapa, Argala bahkan belum pulang sejak semalam.

Jujur saja Aleta sangat menderita saat ini, mengingat kejadian kemarin benar benar membutnya sedih. Argala bermain kasar kepadanya, bahkan ayahnya sendiri tidak pernah memperlakukannya seperti itu.

Drtt... Drtt...

Ponsel Aleta berbunyi ia segera melihat siapa yang menghubunginya.

Bebyla is calling...

Aleta berbinar, ia segera mengangkat telepon tersebut.

"Bebyla?"

"Aleta... Kenapa gak sekolah? Kebiasaan, ih!"

"Bebyla tolongin aku, tolong anterin aku ke rumah sakit, maaf tadi aku gak sekolah nanti aku kasih tau kenapa, tapi aku minta tolong anterin aku ke rumah sakit, perut aku sakit benget, by.."

"Lo kenapa? Oke.. Oke gue kesana, untung gue udah di parkiran sekolah, tunggu ya"

"I-iyaa.. aku Sherlock"

Bebyla yang ada disebar sana mengangguk lalu ia terburu-buru ketempat yang sudah di Sherlock oleh Aleta.

Aleta mengelus perutnya menahan rasa nyeri yang diperutnya, "kamu jangan nakal dong, perutku sakit," Aleta berbicara dengan janin yang ada di perutnya.

Setelah beberapa menit mobil Bebyla sudah sampai didepan rumah Aleta dan Aleta pun langsung masuk kedalam mobil Bebyla.

Saat melihat rumah minimalis Aleta banyak pertanyaan muncul di benak Bebyla dan juga Aleta yang terus memegangi perutnya yang mengembung. Bebyla Semakin khawatir, gadis itu pun bergegas menuju rumah sakit.

Sedangkan dimarkas, Argala sedang bersantai ia merebahkan tubuhnya di sofa yang panjang. Sambil menatap langit-langit ia perlahan berusaha melupakan kejadian kemarin dan akan meminta maaf kepada Aleta, jika waktunya sudah tepat.

Beberapa anggota asther sudah datang kemarkas, mereka bercanda atau pun berbincang-bincang satu sama lain Kecuali Argala yang sedang merenung sendiri.

"Woyy... Ga, ngelamun mulu Lo," panggi Gavin yang datang sambil membawa kopi panas yang baru saja ia buat.

Argala hanya menoleh saja tanpa ingin membalas perkataan Gavin membuat Gavin terkekeh sendiri.

 ARGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang