TIGA BELAS

2K 237 120
                                    

20.00

Sudah pukul delapan malam, setelah berjam-jam berlalu beberapa tamu mulai pamit pulang, hanya tersisa teman-teman Dylan dan Januar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah pukul delapan malam, setelah berjam-jam berlalu beberapa tamu mulai pamit pulang, hanya tersisa teman-teman Dylan dan Januar. Dan juga keluarga dari Janu dan juga Dylan.

"Acara belum selesai! Jangan ada yang pulang dulu okay! Janu dan Dy bakal mau lempar bunga! Katanya nanti yang dapet bakal cepet nyusul loh!" Ucap Aurora yang berdiri di depan sambil memegang mic.

Widya dan Andreas dan juga Tante Kia tidak ikutan, karena mereka kan sudah menikah.

"Katanya Fadli mau nyusul tuh sama si Felly!" Teriak Deo.

"Yoi! Gua pasti yang dapet tuh bunga!" Saut Fadli.

Januar dan Dylan tertawa mendengar teman-temannya pada adu bacot, dua sejoli itu sudah memegang satu bunga yang bewarna putih cantik.

Januar dan Dylan tertawa mendengar teman-temannya pada adu bacot, dua sejoli itu sudah memegang satu bunga yang bewarna putih cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aurora pun ikutan berkumpul di tengah-tengah aula bersama yang lain, termasuk Zael. Kecuali Iqbal, dia masih gak bisa berdiri dan hanya duduk di bangku sendirian.

Putri adiknya Janu juga ikutan, dia ingin mendapatkan bunga itu, jadi dia juga berdiri berkumpul bersama yang lain.

"Lah Uti lu mau ikutan?" Tanya Janu.

Putri mengangguk sambil mengacungkan jari jempol,"iya dong!"

Dylan tertawa,"oke-oke! Siap-siap ya!"

Januar dan Dylan berdiri sambil membelakangi mereka, satu tangan Dylan dan satu tangan Janu memegang bunga itu, mengangkatnya tinggi-tinggi.

Zael sudah bersiap sambil mengangkat kedua tangannya, di sebelahnya ada Fadli yang selalu menyenggolnya agar dirinya terjatuh.

"Satu!"

"Dua!"

"Tiga!"

Januar dan Dylan melempar bunga itu kebelakang, semua berebutan seperti ikan yang kekeringan karena tidak ada air.

Januar bersedekap dada melihat teman-temannya yang kalang kabut,"ayok Dli! El!"

Dylan tertawa ngakak karena teman-temannya benar-benar gak mau ada yang ngalah, seperti

[BOYS LOVE] NEIGHBOR [END]Where stories live. Discover now