Aluna 59

12.2K 978 100
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣

•••














Aluna mengerjap linglung kala dirinya duduk beralaskan hamparan rumput di sebuah tempat aneh, gadis itu mengernyit namun tak ayal tatapannya terlihat kagum menatap sebuah bukit indah dimana matahari tenggelam membuat tempat ini terlihat berwarna jingga.

"Ini dimana? Bukankah harusnya aku berada didalam mobil dengan pria itu?" ucapnya bergumam lirih, Aluna berdiri dari tempat duduknya sembari menepuk pelan gaun putih... Tunggu! "Pakaian ku?! Aku tidak ingat jika Samuel memiliki pakaian polos putih seperti ini, jadi. Sebenarnya dimana aku berada?"

Ia berputar menatap sekitarnya namun tak ada siapa-siapa, Aluna mulai dirundung kecemasan. Kaki telanjangnya perlahan melangkah lama-kelamaan ia berlari di sekitar padang rumput tersebut.

"Tolong! Siapapun katakan dimana ini!!!" serunya berlari sembari mengangkat gaunnya, sampai tiba-tiba langkah Aluna memelan mendengar alunan melodi indah. "Siapa?"

Ia melangkah mendekat dengan ragu kesebuah pohon yang entah pohon apa itu, disibaknya dedaunan dan ranting yang menghalangi pandangan matanya hingga.

Aluna terdiam kaku melihat bayangan seorang wanita menari ditepi kolam dengan sangat indah namun jauh didepannya saat ini.
"S... Siapa dia..."

"Aluna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Aluna."

"HAH?!!!" Aluna memekik terkejut kala mendengar seseorang memanggilnya, dilihatnya kedepan wanita yang menari itu tampak berhenti. "A--apakah kau yang memanggilku?"

"Iya, Ada sedikit hal yang ingin kusampaikan padamu sebelum kau terbangun," wanita itu jauh namun suaranya terdengar begitu dekat, Aluna hanya diam. "Maaf aku, telah menempatkan mu pada situasi seperti ini dalam hidupmu. Tangisanmu membuatku sakit, apalagi saat diriku tidak bisa berbuat apa-apa karena kita telah berbeda, alam kita berbeda Aluna."

Mata Aluna sontak membulat, ia mendekat dengan bibir kelu yang berusaha bertanya.
"K--kau... Kau Aluna yang asli?"

Wanita itu menolehkan wajahnya dari samping bahu dengan senyuman tipis, wajahnya tak jelas karena sinar matahari.
"Kau sudah tau sekarang, tali takdir telah berjalan. Hidupmu telah diatur dengan baik jadi berhentilah menyalahkan takdir apalagi saat kau berkata ingin menyerah dan pergi."

"Tapi aku lelah Aluna! Sampai kapan diriku harus menggantikan posisimu di tengah kegilaan mereka! Kenapa tidak aku saja yang mati?!" jawab Aluna dengan nada getir.

"Waktumu masih banyak untuk tetap hidup, tidak seperti aku yang telah menyia-nyiakan hidupku sendiri. Kau mati dengan suci juga keikhlasan dalam hatimu Aluna, sementara aku? Dengan bodohnya diriku memilih bunuh diri hanya karena pria tersebut," kekehan mirisnya membuat Aluna menatap iba. "Aku mencintai nya tapi disisi lain aku juga membencinya, apa sekarang pria itu menyesal?"

My Aluna (Ending) Where stories live. Discover now