8

223 11 0
                                    

Roby POV

Kehidupanku tidak berubah banyak.. masih tidak menarik seperti biasanya.. setelah menikah dengan salma, yang berubah hanya tempat aku tidur saja. aku pindah keatas atas keinginan mama. aku tidak kuasa menolak karna dari sorot mata mama, sepertinya berharap banyak atas pernikahan turun ranjang ini. hanya saja aku tau salma tidak belum bisa menerimaku seutuhnya sebagai suaminya. selama 7 bulan ini aku memang tidur dikamar atas, kamar salma lebih tepatnya. namun siapa sangka, kami pisah tidur. salma tidur dikasur, sedangkan aku tidur disofa. hanya nabila yang bisa meluluhkan hati salma yang beku, hanya nabila yang bisa menyentuhnya. dia akan mudah panik, khawatir, menangis jika terjadi sesuatu dengan nabila, hanya nabila. namun aku tidak mempermasalahkan itu semua. aku terima asal salma tetap merasa nyaman. aku juga merasa beruntung, salma mau menerima nabila seperti anak kandungnya sendiri, padahal sebenarnya nabila hanyalah keponakan yang tidak wajib dia asuh sedemikian sayangnya, entahlah, aku bersyukur menikah dengan dia. tapi jangan salah faham, dian masih menjadi pemenang dihatiku saat ini. 7 bulan ditingalkan dian, setiap jumat aku selalu datang menemuinya dirumah barunya. tak lupa kuselipkan doa doa yang baik untuk menerangi jalannya menuju surga Allah. jangan tanyakan aku tentang nafkah batinku, tidur saja terpisah, diterima sebagai suami saja sepertinya tidak, bagaimana meminta hak batin ku. jujur sebagai laki - laki aku juga butuh nafkah batin, namun aku sebisa mungkin tidak memaksa salma. paling jika sudah tidak bisa kutahan, aku akan bermain solo dikamar mandi. jika sebelumnya aku berprinsip pada pernikahan turun ranjangku ini hanya untuk melanjutkan hidup dan melunturkan wasiat dari dian, maka sepertinya makin hari prinsip itu semakin luntur. jujur ada yang mulai berbeda  sejak usia nabila menginjak 3 bulan, berawal dari nabila yang tidak mau ditinggal sedetikpun oleh tante sekaligus ibu sambungnya ini. disana aku melihat betapa telatennya salma menjaga nabila, terlihat salma begitu tulus menyayangi anakku seperti dia menyayangi dirinya sendiri. jujur saja, mama pun tidak bisa memisahkan nabila dan salma barang sedetikpun. aku merasa salma memang dikirim dian untuk menjadi penggantinya. dari sana aku mulai berkeinginan memperbaiki pernikahan ini menjadi selayaknya pernikahanku sebelumnya. membangun keluarga yang harmonis, tidak ada embel - embel syarat yang tidak masuk akal. aku tiba tiba berpikiran suatu saat aku dan salma bahagia dengan anak anak kami. puncaknya adalah seminggu yang lalu ketika anakku nabila sakit, salma begitu telaten menjaga nabila. aku sering bangun tengah malam untuk mengecek keadaan nabila, terkejut saat tangan nabila menelusup kedalam payudara salma. terlihat sebagian dada salma yang terbuka oleh malaikat kecilku itu. aku segera berbalik badan. aku diam sejenak, memikirkan mungkin karna nabila sedang sakit. namun selama seminggu aku terbangun tengah malam, selau kulihat tangan nabila menelusup ke dada salma. sehingga aku tak kuasa menanyakan pada salma. ternyata benar, setiap hari nabila melakukan ritual sebelum tidurnya dengan menelusupkan tangannya ke dada salma untuk dimainkan sampai tertidur. Ya Tuhan, bagaimana bisa. malam ini, kami kembali ke runitisan malam hari, aku disofa menyiapkan air hangat, dan keperluan lainnya jika nabila terbangun malam hari karena haus atau sekedar buang air besar, sedangkan salma menenangkan nabila yang sepertinya sedang rewel..

"dek bila, ayo dong nak tidur.. dek bila kenapa? haus ta?" tanya salma sambil menggendong nabila didekapannya.. nabila menggeleng tanda tak mau..

"pi pi mi pi mi huaaaa pi mi.." begitu racauan nabila memanggilku dan salma..

"adek kenapa si nak.. masih sakit ta kepalanya? tapi bukannya kemaren udah mendingan sih dek.." ucap salma.. namun nabila tetap saja menangis, tangannya menggapai gapai tanganku.. reflek tanganku kuberikan pada nabila, yang langsung dipegang erat oleh nabila..

"dek, coba sini dek bilanya sama mas.. mungkin dia pengen digendong sama mas.." ucapku.. salma langsung memberikan nabila padaku.. namun ketika ingin diberikan, nabilanya sengaja mempererat pelukannya pada salma, tanpa melepas tanganku..

Salsa Untuk ShabiraWhere stories live. Discover now