CHAPTER 7 : R.I.P & TAROT

104 26 139
                                    

BAGIAN 7 : BERISTIRAHATLAH TENANG & TAROT

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BAGIAN 7 : BERISTIRAHATLAH TENANG & TAROT

         

                                     🔸🔸🔸




Keesokan harinya. Zane bangun dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah beberapa menit ia pun keluar dari sana dan pergi ke ruang ganti lalu memakai pakaian sekolah.

Sebelum kelas pagi di mulai, ia mengambil mesik ketiknya untuk menulis bab baru, karena selama beberapa hari ini ia tak pernah menulis lagi.

Di saat ia sedang fokus mengerjakan bab novelnya seseorang membuka pintu.

Ceklek...

Ternyata yang membuka pintu adalah seorang pelayan lelaki pengantar makanan.

"Selamat pagi tuan Zane, saya membawakan sarapan untuk anda." pelayan tersebut langsung saja membawakan makanan tersebut pada Zane.

"Taruh di meja ku saja." Zane menghentikan ucapannya sebentar. "Dan jangan memanggil ku sebutan tuan aku tidak menyukainya itu terlalu tua." pelayan itu hanya mengangguk saja lalu keluar dari kamar Zane dan Liam membawa troli makanan tersebut.

*****

Pemakaman umum Vermonion...

Terlihat semua orang di sana sedang berbela sungkawa atas kematian Brandon Wachowski. Terutama orang tua korban dan adik-adiknya.

Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menangis di atas batu nisan milik Brandon.

REST IN PEACE
Brandon Wachowski

Zane, Liam, Keanu, Boris dan Claire pun juga ada di sana menyaksikan pemakaman Brandon.

"Kamu beruntung, Don walaupun kamu selalu menghina ku aku tetap menghadiri pemakaman mu." ucap Boris lalu memberikan bunga mawar di atas batu nisan tersebut.

Keanu, Liam, dan Claire melakukan hal yang sama. Kecuali Zane.

"Aku mau kembali ke asrama." putus Zane lalu meninggalkan tempat pemakaman.

****

Zane telah kembali ke asrama dan ingin menuju ke kamar asramanya. Namun saat ia sedang berjalan kaki nya di tahan oleh sesuatu di bawah.

Ia pun melihat ke bawah dan ingin tahu apa yang menahan kakinya.

"Kakak." ternyata kakinya di tahan oleh balita laki-laki kecil berumur 4 tahun.

"Ck! Minggirlah." Zane mencoba menggoyang-goyangkan kakinya namun balita tersebut enggan melepas kaki Zane.

Balita tersebut mengangkat kedua tangannya. Sepertinya ia ingin di gendong, batin Zane.

Karena merasa kasihan balita itu terus merentangkan tangannya, Zane pun mengangkat dan menggendong balita tersebut.

"Kakak." balita tersebut memegang rahang Zane dengan rakus. Hal tersebut membuat Zane semakin kesal dengan balita itu.

ZANE [ON GOING]Where stories live. Discover now