Teman Baru

4 0 0
                                    

Sudah lama aku tak mendengar kabarnya. Terkahir, saat kelulusan dulu, 4 tahun yang lalu. Aku penasaran dengannya, rasanya ingin memutar waktu, untuk mengambilnya dari masa lalu. Apakah bisa? Hannin, entah adakah orang seperti dia?

Hari ini merupakan hari pertamaku magang. Jujur, aku merupakan orang yang sulit bergaul. Sampai suatu ketika, aku bertemu Danendra. Ia teman pertamaku di kantor ini. Konon, ia adalah orang yang senang sekali bergaul, bahkan saat ia SMA, ia adalah kepala geng motor.

"Sutt!!" Serunya.

"Iya? Ada apa, Mas?"

"Lo anak baru?"

"Kalo baru mah masih diplastikin, Mas." Jawabku dengan santai.

"Bisa aja, Centong dapur!" Lontarnya. Kebetulan, ada Mang Ade. Lalu Mang Ade kembali ke dapur untuk mengambil centong dapur.

"Ini, Kang. Centong dapurnya," Ujar Mang Ade.

"Lah? Siapa yang minta?" Tanya Danendra.

"Tadi, kata akang?"

"Bukan... ngga kok, ini lagi ngeledekin... siapa nama lo, Ris?"

"Ya... Itu, Mas. Nama saya,"

Hingga saat waktu pulang, seketika, di area parkir mobil, aku bertemu sosok wanita anggun laksana melati.

"Mas, itu siapa?" Tanyaku pada Danendra.

"Oh, Putri, kenapa?"

"Ngga, cakep,"

"Haha, dia HRD, galak juga orangnya,"

"Ha? Kok gak ketemu?"

"Kapan?"

"Pas bener-bener mau magang di sini,"

"Lagi gak masuk kali? Ya udah, lu parkir dimana?"

"Ini, di sebelah,"

"Ini? Soluna?"

"Haha,Iya,"

"Bekas atau emang tangan pertama?"

"Tangan pertama, dulu saya belinya stok gudang,"

"Oh... ada ya?"

"Ada. Paling yang tahun sembilan puluhan sih mas, sampe dua ribuan,"

"Oh... masih mulus banget sih,"

"Haha... iya. Ya udah, saya duluan ya, Mas,"

"Oh... iya, gue elu aja, santai."

"Haha iya, mari, Mas,"

Rotasi WaktuWhere stories live. Discover now