Me Time

2 0 0
                                    

Keesokan harinya, saat aku sedang memesan secangkir kopi di kedai dekat kantor, tak sengaja aku bertemu Kiyana.

"Dor! Kaget ya?" Serunya dengan nada yang datar.

"Lah? Rapih amat? Lo masuk?"

"Hahaha gitu deh, bentaran doang, ntar lagi juga balik,"

"Danendra mana?"

"Lah? Katanya ke kosan lo?"

"Lah, gue di sini?"

"Lah? Lu ga bareng dia?"

"Kagak,"

"Lagian kosan dia kan juga deket yak? Napa gak bareng aja?"

"Kan belom kenal ya?"

"Oh iya, lu-nya kenapa ga pindah aja?"

"Mahal kos-an dia, enakan kos-an gue juga,"

"Trus? Gimana dia-nya?"

"Au, kosan juga lagi kosong, yang ngurus juga lagi pulang, natalan,"

"oh..."

"Kopi klasik," Panggil Mba kasirnya. Dan, aku pun mengambilnya.

"Duluan, Put,"

"Eh? Gak salah manggil?"

"Na! Iya! Aduh!"

"Ati-ati, Putri,"

"Berisik!"

     Hariku berubah semenjak aku mengenalinya. Aku tidak sabar menunggu esok hari untuk bertemu dengannya. Terkadang aku merenung, mengapa aku dapat bertemu dengannya? Ia-kah yang ada di dalam mimpi? Ku rasa mungkin. Namun, di sisi lain, terkadang aku bertanya-tanya, bagaimana kabar Hannin sekarang? Ah, sudahlah, aku tak mau menari dengan bayangan. Lagi pula, jika ingin bertemu, masih ada reuni.

    Aku ingin mencari obat untuk sakit kepala, pusing mengelilingi kota. Entah kemana, sesuka hati saja, sambil berkhayal tentangnya, Putri. Mungkin aku dapat ke rumahnya? Itu adalah ide buruk, aku tak ingin seperti kemarin.

"Halo? Ris, lagi dimana?" Tanya Danendra melalui telepon.

"Nyari senja,"

"Ciailah... skena abis! Mending lu ikut gue,"

"Ke?"

"Kemana, yak? Kiyana dah balik belom? Sentul mau gak?"

"Males, euy!"

"Gitu... lu juga paling kayak biasa, kan? keliling ga jelas kayak setrikaan,"

"Dih! Gini-gini tuh nyari inspirasi, Boy! Ya udah, ketemuan dimana?"

"Dimana-mana hatiku senang,"

"Serius, anjing!"

"Di sono ae, ya!"

"Oh... oke, share loc aja ntar,"

"iye,"

"Lu ngajak sapa aja?"

"Elu, Putri, ama Kiyana,"

"Gas!"

"Si anying! Giliran ada Putri semangat amat,"

"Ya udah sih, biarin, lagi seneng,"

"Ya udah, besok ya! Hati-hati anjingnya!"

"Lah? Lu tau dari mana?! Yeu... dimatiin,"

   Dan, ternyata jauh. Lokasinya berada di Pantai  Karang Song, Indramayu. Ah! Kabar burung.

"Eh... Sore, Put,"

"Halo..., sore, kenapa, Ris?"

"Itu... Put, jalan, Yuk!"

"Boleh, kok ragu ngomongnya?"

"Agak jauh, Put. Di Indramayu, mau?"

"Ada apaan emang?"

"Pantai Karong Song, sama hutan mangrove, ada Kiyana sama Danendra,"

"Oh... boleh, insyaAllah, jam berapa?"

"MasyaAllah, solehah!" Ucapku dalam hati.

"Halo, Ris?"

"Iya?"

"Jam berapa?"

"Siang paling,"

"Oh... oke,"

   

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rotasi WaktuWhere stories live. Discover now