ternyata....

11.6K 1K 41
                                    

kini semua orang sedang berberes rumah, lagi lagi dan lagi si pria berambut pink itu tak terlihat, sebenarnya tak heran, ia sering sekali ikut dalam misi fraksi aliansi mereka hingga berbulan bulan dan baru mengatakannya ke pada Rion setelah rion atau beberapa anggota mencarinya

namun kini terlihat mobil milik bonus tnf itu mendekat

echi yang memang sedang menyirami tanaman pun langsung mengarahkan selang airnya itu ke mobil Zaki "ha pulang lu akhirnya!, ilang Mulu lu kek duit" kata echi

Zaki pun Turun dari mobil nya "Jan di siramin echi babi"

bukannya berhenti echi malah kini menyiram badan Zaki "udah di cucuiin juga protes banget, nih sekalian mandi. panas gini pake hoddie lu, mana item item kek maling lu"

Zaki melipat kedua tangannya "emang habis maling" Zaki pun pergi

"oh emang jiwa kriminal" ucap echi lirih

sedangkan terlihat di depan garasi ada reptor yang sedang di cuci oleh riji, Garin, dan Rion

"ji siram si" suruh rion ke riji
"ji siram" suruh nya lagi
"ji.." tidak ada jawaban dari riji

ia berbalik dan melihat Riji yang justru tertidur di kursi panjang, Rion yang melihat itu pun memutar matanya

ia mengambil selang yang tadinya di pegang riji dan menyiram nya ke arah langit "ji! ujan ji! jemuran ji di angkat nanti basahahi ji!"

riji pun langsung bangunan berlari ke luar gerbang, Rion pun mematikan

krow dan Garin yang sedang mengecat gerbang rumah kaget melihat riji yang tiba tiba datang dengan top less "jemuran nya gimana ke ujanan kaga?" tanya riji

krow yang mendengar itu bingung "jemuran apa?"

riji memutar matanya "ya baju lah, ke ujanan gak?"

krow menghela nafas "sini ke Deket gua"
ia memegang pundak riji "ji.. satu kita ngak ada jemuran baju karena kita laundry ke dua... KAGA UJAN ANJENG, PANASSS" teriak krow

riji menggaruk kepalanya "iya juga ya, wah papi nih, MAMI!! PAPI NAKAL MI!" teriak riji

di tempat lain

kini terlihat para anggota CN yang berada di markas fong, dua fraksi itu sepertinya sedang bersenang-senang senang, mereka mengobrol santai satu sama lain

tak jauh dari sana, sepasang mata menatap dengan kebencian, tempat yang ia anggap rumah kini telah hancur oleh para bajingan itu

pemberian terakhir dari kakeknya, kini hancur begitu saja

flashback

seorang anak kecil kini duduk di depan rumah Dengan kaki yang di tekuk dan wajah nya yang di tengelamkan di antara kakinya itu

mobil klasik memasuki halaman rumah itu, seorang pria tua pun turun, ia berjalan mendekati anak kecil itu "hey kau kenapa?"

anak itu menegakkan Badannya "kakek.." terlihat wajah anak itu sembab "kenapa lagi?"

anak itu mengusap matanya "ibu memarahiku karena memecahkan gelas favorit nya"

pria tua itu tersenyum "tidak apa apa, jangan bersedih" pria tua itu mengusap kepala anak kecil di Depannya "mau ikut kakek berburu?"

anak kecil itu pun langsung berdiri "mauuu" ia sangat suka berburu dengan sang kakek

mereka Menaiki mobil milik sang kakek hingga masuk di satu hutan, di sana terlihat bangunan kecil yang terlihat seperti gudang, di dalam terdapat alat alat milik sang kakek, seperti senapan untuk berburu bahkan pancing

itulah tempat yang selalu ia kunjungi Deng sang kakek setiap pulang sekolah, bahkan tempat itulah yang menjadi tempat pertemuan terakhir mereka

flashback end

lelaki itu sedikit menitikkan air matanya, ia mengarahkan senapan nya tepat di kepala seseorang dan

dorr

tepat sasaran, orang yang sedari tadi sedang mengobrol kini telah tergeletak dengan kepalanya yang di penuhi darah

bukan hanya itu, sebagai pelampiasan ya amarah nya ia mengeluarkan Laras panjang dan menembak secara asal asalan hingga beberapa orang di sana terluka

orang itu pun segera pergi dari sana

sedangkan di rumah milik pengusaha tol kiri, mereka semua sedang melakukan aktifitas mereka seperti mereka, ada yang membantu Caine memasak, ada yang berbincang ada juga yang sibuk dengan ponselnya

tiba tiba handphone Rion bergetar menandakan ada telfon yang masuk

"halo cel ada apa" ternyata itu adalah telfon dari Marcel salah satu aliansi mereka di kepolisian
/lu ada bentrok sama putih putih
"gua gak ada sih, kenapa?"
/jadi gini, di markas putih putih tadi ada penembakan, banyak yang kena, salah satu nya kepala keluarga fong
"kok bisa gimana"
/gua juga kurang tau Yon, tapi intinya kepala keluarga fong dinyatakan gagal operasi Yon
"gua otw pemakaman nya"

walaupun mereka selalu bentrok, tidak di pungkiri mereka juga pasti turut sedih karena itu, mereka juga tau bagaimana rasanya kehilangan anggota

terlihat di pemakaman kini ramai , anggota fong yang tidak terkena tembakan kini berdiri tepat di samping makam itu, dan fraksi fraksi lain yang berdiri tepat di belakang para anggota fong, beberapa anggota kepolisian dan EMS pun turut ikut menghadiri pemakaman itu

setelah semuanya selesai satu persatu pun pamit

kini harris berjalan menuju mobilnya, di perjalanan ia berpapasan dengan airuma "permainan yang keren ai" bisik Harris

airuma berbalik dan menatap Harris, ia
tersenyum tipis "sama sama Caine, aku seneng bisa bantu temen lama"

ahh ternyata, semua hal ini adalah rancangan sang chief police airuma kohito
siapa yang menyangka hal itu

berterimakasih lah kepada airuma karena telah membuat semuanya selesai lebih mudah

Harris pun pamit untuk segera pulang, sedangkan airuma masih menatap pemakaman itu Dengan senyumnya

Harris kini duduk di mobil yang di kendarai oleh echi, tenang saja ini akan aman "mi" panggil echi

Harris Tak menggubris "mami!" panggil echi lagi

"ah iya apa chi?" akhirnya Harris pun menggubris panggilan echi

"mami tau gak, katanya ini ada sangkut-pautnya sama kepolisian" kata echi

Harris menegangkan badannya, apakah permainan airuma tercium "gimana maksudnya?"

"yaa mereka kan problem banget sama polisi mi, pasti ada berapa persen kemungkinan kan" jelas echi ke Caine

Harris menghela nafas lega "ah tenyata hanya kemungkinan" batin Harris

bagaimana bisa seorang chief police bermain kotor seperti ini

flashback

Harris kini sedang menyesap rokoknya di samping garasi merah, tanpa ia sadari ternyata ada airuma di dekatnya "pak Caine"

"ah airuma" harris yang sadar akan kedatangan airuma pun membuang rokoknya

"kenapa pak, kok kaya pusing banget" tanya airuma

"hahaha gak papa ai lagian pecuma saya cerita, malah cuma bikin saya engga aman" kekeh Harris

"kenapa pak Caine, ada masalaysama putih putih?" tanya airuma

Harris mengerutkan dahinya "maksud kamu?" dari mana ia tau kalo Harris memiliki urusan dengan cosa Nostra

airuma terkekeh "hahah jangan kaget pak, dari pertama saya liat pak Rion aja saya udah tau kalian siapa" airuma kembali membuat wajahnya serius "jadi gimana Caine?"

Harris tersenyum, apakah mereka anak kembali menjadi teman.... walaupun di jalan yang berbeda......

Rioncaine | become a lead caracter Where stories live. Discover now