FWH 02

6 0 0
                                    

Hari Kamis tiba, dimana jadwal kelas XI IPS 2 melaksanakan kegiatan olahraga. Kierra sudah siap dengan seragam olahraga berwarna biru muda nya itu, dengan rambut yang di kuncir satu dengan tambahan jepitan berwarna putih di samping kanan rambutnya. Menambahkan kesan yang manis bagi perempuan.

"SARAPAN DULU SAYANG, AYO CEPAT!" teriak Namira.

"IYA MA, INI KIERRA TURUN," balasnya.

Kierra sarapan dengan menu favoritnya, roti selai strawberry dengan susu coklat panas. Perasaan sedih Kierra tiba-tiba muncul tentang kakak laki-lakinya itu, Alvaro Kavindra Aldebaran yang kerap dipanggil kak Kavin oleh Kierra.

"Kierra jadi kangen kak Kavin deh, Ma Pa."

Namira tersenyum, sambil mengusap rambut Kierra. "Sayang, kakakmu itu kan di London sedang menempuh pendidikannya, jadi Kierra harus ngerti ya."

"Kamu cukup doakan saja kak Kavin sehat dan dapat menyelesaikan kuliahnya dengan baik disana," tambah Aldebaran.

"Iya Ma, Pa."

----------

Sepanjang perjalanan ke sekolah, Kierra hanya menatap sendu ke arah kaca mobil sambil melihat gedung-gedung pencakar langit yang ada di Jakarta.

"Mba Kierra kenapa? terlihat murung gitu daritadi," tanya Pak Tono.

Kierra langsung menoleh ke arah Pak Tono, dengan mengulas senyum datar. "Eh, gapapa kok Pak. Kierra cuman kangen kak Kavin."

"Oalah, Bapak juga kangen Mbak. Semoga mas Kavin disana sehat-sehat dan dilindungi selalu oleh Allah dari marabahaya, Aamiin."

"Aamiin."

Ditengah perjalanan, mobil yang ditumpangi Kierra mendadak berhenti.

"L-loh kenapa, Pak?" tanya Kierra

"M-maaf Mbak, bensinnya habis. Saya lupa mengecek semalam. Saya benar-benar minta maaf Mbak." Jawab Pak Tono dengan suara bergetar, takut jika dimarahi oleh anak majikannya itu.

"Oh yasudah Pak, gapapa. Ini juga paling tinggal berapa langkah aja udah sampe ke sekolahan. Kierra jalan kaki aja," ujarnya.

"Duh Mbak saya jadi gaenak, maafin saya ya Mbak. Atau mau saya pesankan go-car Mbak?" tanya Pak Tono.

"Eh, gausa Pak. Ini udah deket kok."

"Sekali lagi saya benar-benar minta maaf ya, Mbak."

"Udah gausa minta maaf terus, Pak. Udah kayak lebaran aja hehehe. Kierra turun ya Pak. Assalamualaikum."

"Wa'alakumus salaam, hati-hati Mbak."

Kierra pun berjalan disekitar trotoar, memang perkataan Kierra benar tinggal berapa langkah saja ia sudah sampai di SMA Bhintara Raya. Untung saja mobil yang ditumpanginya itu mogok tidak terlalu jauh dari SMA nya, jadi tidak terlalu capek jika harus berjalan kaki.

Tin..Tin..

Terdengar suara klakson motor di dekat Kierra, dan Kierra menyadari bahwa motor itu berhenti dekat di sampingnya.

Lelaki itu membuka helmnya, dan berkata. "Naik, biar cepet."

Kierra mengerutkan keningnya. "Hah? lo siapa? ga kenal juga, udah main suruh naik-naik motor aja."

"Kenalannya nanti, buru naik. Gue juga murid SMA Bhintara Raya."

Mau tak mau Kierra langsung bareng dengan lelaki itu menggunakan motor. Kierra langsung berfikir lagi bahwa lumayan dapat tumpangan daripada harus jalan keringetan.

Mereka berdua akhirnya sampai di SMA Bhintara Raya.

"Thanks deh ya, oh ya nama lo siapa?"

"Kenalin gue Avianna Kierra Aldebaran, panggil aja Kierra dari kelas XI IPS 2." Tambahnya sambil mengulurkan tangan.

Farewell With Happiness Donde viven las historias. Descúbrelo ahora