2.89 🔞

241 36 11
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Ye Mi sama sekali tidak bisa tidur. Meski dia telah menyewa kamar lain, nyatanya dia menghabiskan waktu di bar hotel semalaman. Dia tidak banyak minum, sedikit minum agar tetap memiliki kesadaran. Dia menyeruput sedikit demi sedikit sembari tiada henti bermain permainan di ponsel. Pada dasarnya, dia bukan penggemar permainan tersebut, tetapi baru saja mencoba untuk mengisi waktu luang dan merasa bahwa itu lumayan cocok dengannya. Di dunia nyata dia merupakan sang ahli senjata, tetapi berbeda jauh di dunia permainan. Cukup sulit untuk mengontrol senjata, beberapa kali tembakannya meleset yang menyebabkan rasa jengkel bermekaran di hati. Dengan demikian, dia merasa tertantang untuk melakukan lagi dan lagi.

Terlalu fokus pada ponsel, Ye Mi tidak sadar ketika terdapat kehadiran wanita-wanita penggoda. Wanita itu menyapa Ye Mi dengan gerakan yang cukup menjijikkan. Sayangnya, mereka selalu diabaikan hingga mereka tidak tahan untuk menggoda lebih jauh. Namun, pengabaian tetap didapat sampai akhir sehingga mereka mulai pergi satu demi satu.

Pengabaian Ye Mi tidak bisa luput dari perhatian salah satu wanita yang sedari tadi tengah menyusun rencana untuk memikat lelaki tampan itu. Mata rubah yang selalu membidik, menatap keseluruhan, mulai dari penampilan wajah maupun pakaian. Dia dapat menebak bahwa Ye Mi merupakan orang kaya yang tidak biasa. Oleh sebab itu, dia merasa harus berhasil memancing ikan emas yang belum tentu datang dua kali ke tempat kerjanya. Sebenarnya, sudah ada banyak orang kaya yang datang, tetapi kebanyakan datang dengan tampang yang kurang memuaskan.

Tidak ada yang tahu nama asli wanita tersebut, orang-orang hanya memanggilnya dengan sebutan Nona Fang. Dia merupakan yang terbaik dari segala yang ada. Sekali saja namanya disebut, semua orang akan tahu dan tidak dapat mengalihkan pikiran dari paras menawan Nona Fang. Selama ini, dia tidak pernah gagal memikat hati seseorang. Semua orang rela membayar tiga kali lipat demi bisa menghabiskan malam panjang dengannya. Meski telah banyak digunakan, kualitas Nona Fang justru semakin bagus. Jauh berbeda dengan para wanita penggoda yang lain.

"Boleh aku duduk?" sapa Nona Fang berbasa-basi untuk pertama kali. Sayangnya, tidak ada tanggapan yang berarti meski waktu terus berjalan. Dengan demikian, dia mendudukkan diri tanpa izin. Peduli setan dengan izin lelaki dingin itu!

Nona Fang pun meraih gelas yang beberapa saat lalu berada dalam genggaman Ye Mi, menyerup sedikit sebelum bersuara sembari menatap cairan di dalam gelas. "Seleramu cukup bagus."

Alasan dari perkataan tersebut lolos adalah Nona Fang pernah mencicipi seluruh jenis alkohol di bar tersebut, milik Ye Mi adalah yang paling mahal. Dia menjadi semakin bersemangat untuk memancing ikan emas. Ketika dia sibuk memikirkan rencana apa yang dapat menghancurkan pengabaian Ye Mi, lelaki tampan itu mulai meraba meja untuk mencari gelasnya. Ketika tidak ditemukan, baru di saat itulah dia membagi atensi dan segera mendapati kehadiran sosok wanita mungil yang sedang mengacungkan gelas miliknya.

"Mencari ini?" Nona Fang tersenyum sebelum kembali menyeruputnya. Usai menikmati minuman tersebut, dia sengaja meninggalkan kecupan pada gelas, kemudian meletakkan gelas dalam genggaman Ye Mi.

Sementara Ye Mi masih betah berdiam diri, tetapi dia mulai memutar gelas dan menatap lamat-lamat tanda merah pada gelas. Dipikirnya, tanda itu tidak terlalu bagus sebab akan jauh lebih bagus jika ditinggalkan oleh Xiao Sa. Dia membayangkan betapa seksi jika bibir lelaki manis itu disinggahi oleh lipstik merah yang menggoda. Haruskah dia membelinya untuk Xiao Sa?

Banyak memikirkan hal tersebut, Ye Mi tidak sadar ketika dia diam-diam menarik salah satu ujung bibir ke atas, membentuk senyum indah yang mampu melemahkan hati setiap orang yang memandang. Namun, senyum itu tidak berlangsung lama, lenyap ketika mendengar teriakan kencang dari ambang pintu, "Bajingan tua! Kamu selingkuh!"

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang