Berbeda di kerajaan Draguidor, seorang pemuda hanya bisa menundukkan kepalanya.
Dia tidak mengetahui apakah diluar pagi atau malam.
Tempat itu sangat gelap tidak ada cahaya dari luar yang masuk untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, hanya ada obor api yang menerangi sekitarnya....Dirinya bersandar pada dinding yang terbuat dari bebatuan tersebut menatap pada jeruji besi yang mengelilinginya.
Jeno, entah berapa lama alpha muda pewaris Kerajaan Draguidor itu berada di dalam jeruji besi tersebut....
"Jeno?"
Netranya perlahan terbuka menoleh ke arah sumber suara yang sangat lembut yang memanggilnya....
"Ibu" Jeno sedikit mengernyit melihat siluet ibunya yang mulai mendekat....
Sejak ayahnya menghukumnya dirinya belum pernah sama sekali bertemu dengan omega yang sudah melahirkan nya itu....
Tiffany sendiri juga harus bersembunyi, sedari pertama kali suaminya itu menghukum putra mereka, dirinya belum pernah sekalipun bertemu bahkan melihat keadaan putranya karena di larang oleh Donghae agar Jeno jera dan sadar dengan apa yang di lakukannya.
Tiffany terdiam melihat bagaimana keadaan putranya saat ini.
Luna kerajaan Draguidor itu menatap tidak percaya, padahal baru beberapa hari putranya menjalani hukuman dari sang raja..."Kau baik baik saja nak?" Tiffany tidak kuasa menahan isakan nya, dirinya seorang ibu dan pasti tidak akan tega melihat keadaan anaknya yang tidak baik baik saja.
Putranya berbeda sangat berbeda bahkan seperti tidak terurus....
"Aku baik baik saja ibu, mungkin ini hukuman yang sangat sebanding dengan apa yang sudah aku lakukan, jadi jangan menangis" Jeno sedikit tersenyum menatap ibunya yang tampak khawatir....
"Tidak nak, ibu janji akan membuatmu keluar dari sini, ibu akan melakukan apapun, ibu akan meminta agar alpha membebaskan mu" ujar Tiffany....
"Ayah tidak akan berubah pikiran, lebih baik ibu segera pergi sebelum ada yang melihat ibu di sini, aku gak mau ibu juga ikut di hukum oleh ayah" ujarnya menatap sang ibu yang kini sudah menangis.....
"Jisung maafkan aku, bisakah aku berharap kau tetap menjadi takdir ku" lirih Jeno sesaat setelah ratu Tiffany keluar....
Jeno alpha itu terkekeh pelan dengan ucapannya yang mungkin tidak bisa terjadi....
Tiffany dengan terburu buru menghampiri ruangan di mana tempat alphanya berada.
Bahkan Luna kerajaan Draguidor itu tidak perduli walau beberapa kali dirinya hendak terjatuh......Brakk!!
Tiffany terdiam setelah membuka pintu ruangan itu dengan kasar menatap alphanya yang hanya memperhatikan nya....
"Apa yang kau lakukan Luna, di mana etika yang kau pelajari dulu" Donghae menatap dingin pada omeganya yang tampak tidak baik baik saja sebelum....
"Alpha aku mohon hiks aku mohon sebagai seorang ibu, bebaskan putraku dari dalam sana hiks sudahi hukuman itu alpha, aku mohon" Tiffany Luna kerajaan Draguidor itu berlutut tepat di hadapan alphanya membuat Donghae langsung menatapnya....
"Kau seperti ini hanya untuk anak tidak tau diri itu Luna?" Gumamnya memandang lekat pada omeganya....
"Tapi dia juga putramu alpha hiks" Tiffany menundukkan kepalanya, keadaan nya benar benar hancur....
"KARENA DIA PUTRAKU MAKA AKU MENGHUKUMNYA DENGAN HUKUMAN YANG SETIMPAL LUNA!!" Sentak Donghae bahkan membuat Tiffany terkejut...
Donghae menatap sejenak omeganya itu, tangannya mengepal erat sebelum amarah benar benar menguasai nya...
"Masih beruntung aku hanya mengurungnya dalam penjara, bahkan aku bisa saja mengasingkannya dan menghapus namanya dari pewaris tahta kerajaan Tiffany, sedari kecil dia aku didik menjadi alpha yang kuat yang bertanggung jawab, alpha yang mampu melindungi omeganya kelak lalu apa di lakukan putramu, mendapat didikan dari mana dia menjadi seorang alpha brengsek seperti itu, pergilah, karena percuma kau bersujud agar hukuman anak itu berkurang, aku tidak akan mengubah keputusan ku, walaupun dia sudah keluar aku akan menyuruh nya bersujud di depan raja Stovia" Donghae menatap jendela yang terbuka, tidak mengindahkan permintaan lunanya tersebut....
"Alpha tapi dia putramu" gumam Tiffany namun Donghae tetap sama, aturan tetaplah aturan dan hukuman harus di jalani....
"PENGAWAL BAWA LUNA KEMBALI KE KAMARNYA DAN KUNCI KAMAR ITU" Donghae langsung meninggal Tiffany yang masih terisak tersebut....
Jisung menatap takut pada Wendy yang berada di belakang Renjun seraya tersenyum ke arahnya....
Tadi saat Renjun tengah membersihkan tubuh adiknya dengan air hangat tiba-tiba adik itu terbangun namun langsung kembali berteriak kala melihat orang asing di dekatnya membuat Renjun langsung memeluknya dan menenangkan nya...
Wendy mendekat walaupun Jisung semakin erat memeluk Renjun, mengusap pelan rambut Jisung membuat Renjun merasakan tubuh adiknya sedikit menegang kala merasa ada yang menyentuhnya....
"Hyung" lirihnya semakin menyembunyikan dirinya dalam pelukan Renjun....
"Huustt dia bukan orang jahat Jisung~ah, dia bibi kita, ada hyung juga di sini" gumam Renjun tepat di telinga Jisung namun justru itu membuat adiknya semakin erat memeluk nya....
"Renjun? Bisa baringkan Jisung sebentar, bibi ingin memeriksa keadaannya" ujar Wendy menatap Renjun yang tampak ragu melihat bagaimana Jisung yang masih memeluknya erat....
"Jisung lepas sebentar hm" ujar pelan Renjun namun mustahil, Jisung enggan melepaskan pelukannya....
"Jisung lepas atau hyung akan pergi!" Sentaknya membuat Jisung seketika menggelengkan kepalanya....
Kadang kala memang Renjun merasa lelah di saat dia juga butuh perlindungan dan sandaran namun apa daya omega manis itu harus terlihat kuat menggantikan peran orang tua dan melindungi adiknya, adakalanya Renjun ingin marah tapi dia tidak bisa, dia menahan semua rasa lelahnya sendiri seperti sekarang dia terpaksa menggunakan nada sedikit keras ketika Jisung mulai keras kepala.
"Renjun tidak masalah, jangan di paksa hm, kamu juga pasti lelah biar bibi yang membawa ini semua ke belakang sekaligus bibi akan membuat makan malam untuk kalian berdua, kamu istirahat saja temani adikmu dia masih takut" Wendy tersenyum mengusap rambut Renjun lembut sebelum beralih tersenyum menatap Jisung yang sudah menunduk dengan tubuh bergetar.....
Ayo jangan lupa vote sama komen loh ya....
Follow juga biar tau kalau ada info nih....
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHA
Werewolfbukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan.... andai kami bisa di beri pilihan maka kami tidak mau menjadi omega yang hanya di pandang lemah....