Kehancuran!! ( + )

56.7K 672 29
                                    

Alden mabuk berat, sudah 2 hari ia berada di sebuah club hanya untuk menghabiskan waktunya di sana. Ia meneguk minum-minuman yang mana membuatnya tidak sadarkan diri dan melupakan semuanya. Alden ingin melupakan semua rasa sakit di hatinya. Karena dengan mabuk adalah jalan satu-satunya ia melakukan itu.

"Ini udah hari ketiga tapi lo gak balik juga?" tanya bertender yang sejak awal sudah melihat Alden.

"Gue menyesal, gue mencintai Alena. Tapi gue menyakitinya. Gue menyakiti Alena. Istri gue.. Istri gue peri gara-gara gue..." Alden menangis tapi ia tak berhenti menegak wine yang ia pesan bahkan sudah hampir 3 botol.

"Permasalahan keluarga." Gumam sang bertender.

"Kenapa lo pergi ke sini, kenapa lo gak minta maaf dan selesaikan semuanya dengan cara baik-baik?"

"Dia pergi.. Dia pergi ninggalin gue.. Gue menghancurkan kepercayaannya. Alena.. Alena menceraikan gue.."

Sang bertender itu nampak memicingkan matanya. Ia dapat menebak kalau laki-laki yang tengah mabuk ini sudah menyakiti wanita bernama Alena. Dan kini wanita itu pergi dia baru menyesalinya.

"Kesalahan lo sangat fatal. Tapi kalau begini juga lo bisa mati karena minuman ini." Sang bertender itu menghela nafas panjang. Baru saja ia terdiam. Seketika Alden tidak sadarkan diri. Bahkan tak ada lagi suara rasakan tidak jelasnya.

"Sial, dia benar-benar overdosis." Keluhnya. Ia segera beranjak dan menghubungi sang manager.

"Hallo.. Katakan.."

"Tuan, ada pengunjung yang overdosis dia sudah tidak sadarkan diri." Adunya.

"Kirimkan ke rumah sakit. Katakan siapa namanya."

"Namanya Alden maheswara tuan."

Terdiam beberapa detik hingga suara dehaman dari sebrang telfon dapat di dengarnya. Tidak berapa lama panggilan berakhir.

**********

"Aku tidak sabar menjadikan mu milik ku sayang." Ibu jari Ricard mengusap bibir Alena yang basah.

Alena menatap manik mata Ricard. "Tapi aku..." Ricard yang faham apa yang akan di bicarakan oleh Alena, ia segera menaruh jari telunjuknya pada bibir Alena.

"Aku tidak perduli, apapun kamu, aku akan tetap mencintai mu sayang. Bahkan sejak dulu cinta ini, tak pernah luruh bahkan terbagi untuk siapapun." Ricard memeluk Alena mencium kening Alena cukup lama.

Alena diam, sejujurnya ia takut akan sebuah hubungan, apa lagi ia takut karena dirinya sudah menjadi bekas dari laki-laki lain. Sedangkan Ricard dia adalah pria baik-baik.

Tapi Ricard, ia tidak akan berhenti untuk meyakinkan Alena, hingga Alena mau menjadi miliknya. Milik Ricard seutuhnya. Walaupun Ricard tidak ingin menikahi Alena begitu cepat, ia akan membiarkan Alena untuk menikmati masa sekolah sampai setelah sekolah itu selesai Ricard akan menikahi Alena.

"Alena, menikah dengan ku, menjadi satu-satunya wanita ku, menjadi pasangan ku, dan terus berada di sisi ku. Aku akan buktikan pada mu, bahwa kamu tak akan pernah menyesal untuk terus bersama ku." Bisik Ricard.

Jantung Alena berdebar kencang, perlahan pelukan itu terlepas, dan bersamaan dengan itu Alena melihat sebuah cincin berlian di hadapannya.

"Aku sangat mencintai mu, jadilah pasangan hidup ku Alena.." Tatapan teduh dan senyuman manis Ricard yang penuh dengan cinta membuat Alena tak bisa berkata-kata.

Kini Alena menatap Ricard dengan bola mata berkaca. Kristal bening yang sebentar lagi akan tumpah.

"Kamu adalah wanita baik, wanita sempurna, wanita yang berhak mendapatkan cinta dan kebahagiaan, izinkan aku memberikan semua itu untuk mu."

Tes...

********

"Kamu Thalia?" tanya Ganez. Ganez hanya tidak ingin menyakiti Thalia karena Ganez sendiri tau kalau Thalia tidak tau apapun.

Thalia mengangguk. "Iya om."

"Kamu habis menangis?" tanya Ganez.

Thalia tersenyum kecil. "Aku merasa sangat di khianati oleh Alden, apakah tidak boleh kalau aku tidak menangis? Dia mengatakan hanya mencintai ku, dia mengatakan hanya aku satu-satunya wanita yang ia cintai. Tapi ternyata, aku sudah menjadi perusak di rumah tangganya. Kalau aku tau, aku tidak akan mau bersamanya. Aku tidak akan menyerahkan diri ku pada Alden. Maaf om, karena aku om harus kehilangan menantu yang om impikan."

Ganez merasa sesak, di sini posisi Thalia tidak bersalah, dia juga korban karena keegoisan Alden. Tangan Ganez tergerak. "Maafkan Alden ya, tapi sekarang hanya ada kamu satu-satunya wanita di hidup Alden. Alden sudah bercerai dengan istrinya. Perempuan itu sudah menemukan kebahagiaan nya. Dia sudah bahagia dengan laki-laki yang tepat."

Thalia menatap Ganez dengan bingung.

"Mungkin kamu bingung, cinta sejati wanita itu kembali, di saat wanita itu hancur, hanya laki-laki itu yang ada untuknya. Bahkan di saat ia membutuhkan Alden, Alden tidak perduli, sampai di mana ketika Alden dengan sengaja mengirimkan vidio panas dengan mu. Ia kehilangan calon anaknya bersama dengan Alden, saat itu ia menjadi sangat membenci Alden dan mengurat cerai Alden. Om lah yang menyetujui perceraian mereka."

Deg!

Tubuh Thalia lemas, kalau saja tidak ada seorang bodyguard Ganez di belakangnya maka tubuh Thalia akan jatuh di lantai.

"Ja-jadi Alden mengirimkan vidio pada wanita itu? Wanita yang masih menjadi istrinya dan tengah hamil anak mereka?" Hati Thalia sangat sakit, ia merasa sangat bersalah, ia dosa besar karena sudah membuat hati seorang wanita dan calon ibu hancur.

"Om.. Om.. Aku-aku tidak tau.. Aku tidak tau jika Alden melakukan itu.. Om.. Aku bahkan tidak tau kalau Alden merekam semuanya.. Om aku salah, aku sangat bersalah, maaf.. Maafkan aku om..." Thalia menangis histeris. Ia bahkan sampai mencekam lengan bodyguard yang menahan tubuhnya.

"Kenapa Alden sangat brengsek!!" Teriak Thalia.

"Om.. Siapa, siapa wanita itu om, siapa wanita yang sudah aku sakiti, katakan om.." Thalia menangkup kan tangannya. Wajahnya basah karena air mata.

"Alena, namanya Alena, dia gadis sangat baik, dan cantik."

Deg!

***********

Seperti biasa lengkap ada di karyakarsa Hellow28 harga nya 10k karena aku nulis 6k lebih.

My Badboy 21++Where stories live. Discover now