Hello ^^
Maaf baru update kelanjutan ceritanya sekarang di karenakan banyaknya urusan kemarin :DSemoga masih setia baca cerita nya yaa ^^ semoga gak membosankan :)
Ohh iya :D
Intip mulmed deh ^^ ciee ada si Hana dan Putra kecil :v
Imut kan ? Haha ^^Oke langsung ke cerita aja yaa
♡♡♡♡♡
--- Hana POV ---
Setelah selesai membersihkan diriku, aku langsung turun ke lantai bawah menuju dapur untuk segera menyiapkan makan malam.
Sebelum aku sempat melangkah lebih lanjut menuju dapur, aku dapat melihat Ferdian yang tengah tertidur di sofa ruang tamu.
"Senyaman itukah? Pasti Kak Niko udah sering ngajak dia ke sini." Gumamku sendiri.
Tak ingin ambil pusing, aku pun segera menuju dapur untuk segera mulai memasak.
Jam telah menunjukkan pukul 18.35 dan makanan yang ku masak telah siap. Kini aku tengah meletakkannya di atas meja makan.
"Wuoohh. Udah masak nih?" Ucap Ryan yang tiba-tiba mengejutkanku.
Ryan segera mengambil tempat duduk di meja makan dan langsung mengambil sebuah piring. Tangannya kink tengah terjulur untuk menyendokkan nasi ke dalam piringnya. Sedang aku hanya menggeleng pelan melihat kelakuan adikku yang memang terlihat sangat kelaparan.
"Kenapa gak manggil Ferfian buat makan bareng yan?" Tanya ku di sela kegiatan memakannya.
"Kakak aja sana yang manggil." Ucap Ryan santai masih dengan semangat melahap suapan makanannya.
Ting tong...
Suara bel terdengar melalui indera pendengaranku. Melihat Ryan yang masih asyik mengunyah makanan, aku pun melangkah pergi meninggalkannya untuk membuka pintu depan.
Dan yaa, aku menemukan Kak Niko dengan wajah kusutnya.
"Astaga. Lo kenapa kak?" Tanyaku histeris melihat penampilannya saat ini.
"Udah ah lupain Han. Ada Ferdian ya?" Tanya balik Kak Niko dan mengabaikan pertanyaanku. Aku hanya mengangguk lemah sebagai jawaban atas pertanyaan Kak Niko.
"Kok lo bisa tau kak?" Tanyaku penasaran.
"Yaa taulah, lah itu mobilnya ada." Jawab Kak Niko seraya melenggang masuk melewatiku yang masih terdiam.
"Ohh iya ya." Ucapku polos.
"Dasar lo han." Ceplos Kak Niko.
"Makan sana, si Ryan udah makan tuh." Ucapku sambil mendorong tubuh tegap Kak Niko menuju ruang makan.
"Iya iya. Ferdian nya mana Han?" Tanya Kak Niko.
"Lagi tidur di sofa ruang tamu kak." Jawabku.
"Haa? Kok gue gak liat?" Tanya Kak Niko dengan wajah penasarannya sedang aku hanya mengedikkan bahuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I See You Again
RomanceMenunggu itu menyakitkan. Siapa bilang menunggu itu menyenangkan ? Yang ada hanya nyesek. Tapi mungkin pernyataan itu tak berlaku bagi Hana. Baginya, asal masih tetap bisa menunggu apapun tak akan bisa menghalanginya. "Karena mengenalmu, membuatku t...