Full Nabilo Part

1K 84 13
                                    

Upacara telah usai. Aku dan kawan-kawanku langsung bergegas menuju kelas. Panas bor!

"Weh, balapan ya! Yang duluan sampe kelas dapet permen kaki dari gua!" ujarku.

"Ayo lah! Biar cepet sampe kelas!" jawab Okta dan disetujui oleh teman-temanku yang lain.

"Woy, tong! Itungin dong tong! Kite-kite mau balapan nih!" kutarik seseorang untuk menghitung start kami. Dan untungnya orang yang kutarik itu mau.

Kami pun bersiap diposisi kami masing-masing.

"Siap ya! Gua itung nih! 1! 2! 3!" kami pun berlari sekencang mungkin. Sesekali menghindar agar tak menabrak siswa lain yang juga ingin menuju ke kelas.

Kulihat ada Sinka didepanku, kucubit pipinya yang menggemaskan itu.

"Dudut! Abang duluan ya!" teriakku setelah mencubit pipinya.

Lalu aku fokus pada balapan kami. Kulihat hanya Okta yang ada didepanku. Pasti Fino dan Ditho ada dibelakangku.

Benar saja, tak berapa lama kudengar suara tawa mereja berdua dibelakangku. Pasti mereka balapan sambil geber-geberan sampe ketawa begitu.

Kupercepat langkah kaki ku. Namun, sia-sia saja. Okta telah sampai dikelas dengan selamat sambil mengatur nafas. Disusul olehku, lalu Fino dan Ditho yang masih sambil tertawa.

Kedatangan mereka berdua membuat tawaku dan Okta pecah. Yang benar saja,mereka lebih terlihat seperti sedang gulat dibandingkan balapan lari. Saling mengunyel wajah satu sama lain, membuat wajah mereka aneh beribu-ribu kali lipat. Untungnya dikelas ini baru ada kami. Kami bisa tertawa puas berempat. Hahaha, sungguh menyenangkan!



***



Hadoh! Padahal ni kelas ada AC nya. Tapi badanku masih terasa panas sekali. Akibat dari lari sprint tadi sepertinya. Kuambil buku tulis dan kugunakan untuk mengipas wajahku. Diikuti oleh ketiga temanku. Kami pun saling mengipasi sambil menikmati permen kaki.

Ya, walaupun Okta yang menang. Tapi tetap saja kami menikmati permen kakinya bersama-sama.

"Weh, jangan lupa ntar sore clan kita ada war." ujarku saat merasa tubuhku terasa lebih sejuk dari sebelumnya sambil mengeluarkan handphone dari kantongku.

"Iya kita inget kok." jawab Ditho sambil mengeluarkan handphone nya juga. Ya, kami akan bermain COC.

Jeng jeng! Jeng jeng!

Kalian tau kan musik saat kita baru membuka permainan itu? Sialnya aku lupa mengecilkan volume handphone ku.

"Ilo! Kan udah gua bilang! Kalo mau main game volumenya kecilin dulu!" teriak Michelle dari bangku depan, aku hanya bisa menunjukkan senyuman bodoh atas apa yang telah kulakukan. Namun, aku langsung mengecilkan volume handphone ku.

"Weh! Minta naga dong buat nyerang!" ujar Fino tiba-tiba. Langsung saja kuberikan tanpa menjawab ucapannya.

Kalian tau tidak? Kami satu clan bersama teman-temannya kak Boby. Termasuk kak Boby juga. Leader dari clan kami adalah kak Kinan. Dia itu gamers banget!

"Ilo! Kamu main COC?" tiba-tiba ada seorang anak perempuan menghampiri kami berempat.

"Iya Cin, kenapa?" jawabku. Kenapa aku memanggilnya Cin? Bukan karna aku ngondek ya. Tapi namanya Cindy. Lebih tepatnya, Cindy Gulla.

"Boleh join clan nya gak?" tanya nya.

"Boleh-boleh aja!" jawabku antusias.

"Emang lo TH berapa cin?" tanya Okta kali ini.

Family [PENDING]Where stories live. Discover now