Kamu itu bukan pelangi

1.2K 94 6
                                    

Janken Competition. Ya, ini adalah pertama kalinya JKT48 mengadakan kompetisi janken untuk menentukan siapa member yang akan menempati senbatsu di single berikutnya

Aku sendiri merasa gugup, bagaimana tidak. Keberuntungan ada ditangan kami masing-masing. Tak hanya aku sendiri, tapi juga Shanju. Orang yang selama ini kelihatan baik-baik saja justru lebih gugup karena takut member-member Team J tidak ada yang bisa tembus pada kompetisi ini

Shania Junianatha. Shanju. Nama yang selalu berputar didalam otakku. Mengelilingi tiap inci organ dalam tubuhku, membuat desir darah berjalan cepat jika mendengar suaranya dan berada didekatnya.

Tiap kali, tiap waktu tiada henti untuk memikirkannya. Entah bumbu apa yang ia berikan padaku hingga tak mampu untuk menjauh barang sesenti pun, entah penyedap rasa apa yang dia berikan disetiap senyumnya yang mampu membolak -balikan jantungku hingga berdetak sepuluh kali lebih cepat. Aku rasa aku harus pergi ke dokter jantung untuk memeriksakan keadaan jantungku

Shanju. Kapten Team J itu memang mampu membuat semuanya terasa lebih indah, mampu membuat semuanya terasa lebih baik. Mungkin karena aku sudah jatuh lebih dalam kedalam jurang cintanya yang amat sangat dalam itu

Shanju, jika ada orang yang membandingkanmu dengan pelangi, justru aku takkan mau membandingkannya. Karena kamu bukan keindahan yang hanya mampu dinikmati untuk beberapa saat, diwaktu yang tak tentu pula. Tapi kamu adalah anugerah yang keindahannya mampu dinikmati disetiap saat, dan disetiap waktu. Tapi izinkan aku meminta pada Tuhan bahwa hanya aku yang pantas menikmati keindahanmu itu Shanju.

Shanju. Pelangi mempunyai tujuh warna, namun kamu mempunyai warna yang tak dapat dihitung dan mampu membuat orang yang berada disekitarmu juga lebih berwarna. Termasuk aku. Jangan pernah merasa bosan untuk mewarnai hariku Shanju.

Ting

Suara ponsel menyadarkan lamunanku. Memberitahu bahwa ada satu pesan baru yang masuk lewat aplikasi Line tersebut. Shanju? Ya Shanju. Nama yang keluar dari notifikasiku itu. Tak bertele-tele aku segera membuka pesannya

Line//ShanJu

Hai, aku baru beres kegiatan sama kak Melody nih. Sekarang lagi diperjalan pulang. Kamu masih dikampus?

Kamu kesini jam berapa? Jangan telat ya, aku kangen. See you Beb 😗

Begitu isi pesannya. Cukup membuatku tersenyum dan segar kembali ketika sedang suntuknya mendengarkan dosen yang sedang menerangkan beberapa materi

Tak ku balas karena memang sengaja. Biarlah rindu ini menumpuk, dan sebentar lagi rindu ini akan mengetuk pintu rumah dari sang pemilik rindu ini. Tunggu aku Shanju. Kita bertemu dikompetisi janken ehehe.

                                  ***

"Kamu kenapa gak bales chat aku tadi?!" tanya wanitaku kini dengan nada yang sedikit keras. Shanju. Huh, baru aja sampe udah dikasih gope

"Hehe, maaf. Kan pikir aku tuh bentar lagi kita mau ketemu ya jadi sengaja biar kamunya makin kangen aku" jawabku dengan cengengesan. Uh, lihatlah wanitaku ini kalo lagi marah mukanya merah bengkak. Haha

"Kamu kenapa sih Beb gak pernah serius kalo aku lagi serius?!"

"Caniyaaa aku tuh cuma gak mau giliran kita ketemu malah marah-marahan gak jelas. Ya aku juga gak sepenuhnya sengaja kok. Tadi masih ada dosen untung itu juga mata kuliah terakhir" ucapku yang kini duduk didepannya. Memperhatikannya yang sedang memalingkan wajahnya. Lucu sekali tanteku ini

Lama saling terdiam. Shanju masih seperti batu. Tak ada cara lain untuk membujuknya selain mengajaknya makan bersama

"Kamu udah makan?!" tanyaku kini

Save BebNjuOù les histoires vivent. Découvrez maintenant