Aku mengerang pelan ketika secara tiba-tiba cahaya berlebih menembus kelopak mata. Mau tak mau, kubuka mata dengan hati-hati sembari menghalau silau dengan lengan kanan.
Ah, bangun tidur dengan paksaan seperti ini sungguh mengganggu. Dengan malas, kusibak selimut yang menutupi tubuh dan membuka mata dengan enggan.
Di mana ini?
Dahiku berkerut tatkala melihat langit-langit kamar berwarna putih. Ini jelas bukan kamarku. Aku ingat betul kamarku berwarna biru. Kuedarkan pandangan ke sekeliling dan mendapati hiasan berbentuk ikan dengan warna tropis.
Deg.
Dengan cepat kuperiksa tubuh lalu menghela napas lega. Pakaianku masih lengkap.
"Kamu sudah bangun?" tanya sebuah suara bariton dari arah kamar mandi.
Kulihat pantulan bayangannya dari cermin di depan ranjang dan mendapati pria itu adalah...
"Peter?!" pekikku tak percaya.
Bagaimana mungkin aku bisa terbangun di kamar pria paling menyebalkan sejagat raya ini?!
***
