Bonus Part (2): Stairs and Beyond

34K 2.6K 89
                                    

"Vincent!" Rara membuka pintu kamar Vincent dengan keras lalu berlari sekencang-kencangnya ke ranjang Vincent.

Vincentnya? Lagi main game di handphone.

"Kenapa?" tanya Vincent bingung.

Rara langsung terjatuh lemas dan menangis.

"Loh, Ra, kenapa nangis?" tanya Vince bingung.

"Aku panik, tau gak?" seru Rara sambil menangis. "Aku takut mimpi aku keulang lagi," bisik Rara.

"Ra, aku gak akan tinggalin kamu," balas Vincent menenangkan.

"Tapi, kamu gak apa-apa, kan?" tanya Rara cemas.

Vincent mengangguk. "Cuman tulang kakinya retak. Di gips, nanti juga sembuh," jawab Vincent santai.

Rara berdiri dari tempatnya dan memeluk Vincent erat. "Jangan pernah kayak gitu lagi..."

Telinga Vincent seketika memerah. Meskipun sudah sering di peluk, tapi hati Vincent tetap bergetar. Vincent berusaha menjaga detak jantungnya yang berdebar keras agar tidak didengar Rara.

Malu woi.

Rara melepas pelukannya dan memutar wajah Vincent. "Kamu beneran gak kenapa-napa? Pembuluh darah kamu gak bengkak?"

Vincent menahan tangan Rara lalu mengangguk kecil. "Iya, Ra. Tadi ada kucing lewat, terus aku banting stir, eh nabrak pohon. Udah gitu doang. Gak kenapa-napa kok!"

Mata Rara lagi-lagi berkaca-kaca. "Makanya hati-hati kalo nyetir!" omelnya. "Fokus nyetir, jangan liat sana sini."

"Gimana bisa fokus kalo kamu mondar mandir di pikiran aku?"

Wajah Rara seketika memerah. "Udah bisa gombal kamu ternyata. Diajarin siapa?" tanya Rara langsung. "Cewek mana yang kamu pakai buat latihan gombal, hm?"

"Eh! Bukan gitu!" bela Vincent. "Aku gak gombalin cewek manapun, kok!"

"Bohong," ucap Rara sambil memalingkan mukanya.

"Serius, Ra..."

"Aku gak percaya."

"Ra..."

"Apa?"

"Cantik, deh."

Rara langsung menengok ke Vincent dan melotot. "TUH KAN! Kamu belajar sama siapa, hah?" tuduh Rara. "Kamu selingkuh ya? KAMU JAHAT!" Rara memukul tubuh Vincent berkali-kali.

Vincent tertawa kecil lalu menahan tangan Rara. "Kamu lagi dapet, ya?" tanya Vincent dengan wajah serius. Lama-lama sakit juga digebukin.

Rara berhenti memukul Vincent lalu terkekeh kecil. "Iya. Makanya kamu aku jadiin pelampiasan," jawab Rara.

Vincent menurunkan tangan Rara dan menarik Rara agar tidur di sampingnya.

"Kamu ngap-"

Vincent menaruh jari telunjuknya diatas bibir Rara. "Biarinin kayak gini dulu," ucap Vincent lalu menaruh kepalanya di atas pundak Rara.

Rara tersenyum sambil mengelus kepala Vincent. "Modus," balas Rara lalu mereka tertawa bersama-sama.

***

"Kamu mau bawa aku kemana, sih?" tanya Rara bingung karena matanya ditutup.

"Udah, nurut aja," balas Vincent sambil menuntun Rara menuju tempat khusus. Vincent tidak bisa memegang tangan Rara karena kedua tangannya sedang mendorong kursi rodanya, jadi Rara terpaksa memegang pundak Vincent.

ask.meKde žijí příběhy. Začni objevovat