- AMBULAN-

315 20 4
                                    

Bandara terlihat sangat ramai, banyak sekali orang-orang yang berlalu-lalang.

" karin! " dirga berseru disana. Dari tempat mereka melakukan chek-in. Karin yang sedang berada di cafe dalam bandarapun menoleh.

" kenapa? " saat melihat dirga melangkah mendekatinya.

" tak apa, aku hanya merindukanmu " ucap dirga sambil duduk dihadapan karin. Karin tersenyum malu.

" dirga " panggil seseorang dibalik punggung karin. Dirga menoleh mendapatkan seseorang laki-laki. Dirga bingung, ia tak tahu laki-laki itu siapa tapi ia juga merasa pernah bertemu dengan laki-laki itu. Karin yang melihat dirga kebingungan, langsung saja menoleh.

Betapa terkejutnya karin saat melihat sosok itu. Sosok yang beberapa hari lalu ia rindukan, sosok yang pernah ada dalam hatinya dan sampai sekarang, sosok yang selalu terputar diotaknya, sosok yang ia cari saat pesta pernikahannya.

" valdo.. " ucap karin, dirga mengingatnya. Laki-laki itu adalah laki-laki yang sama yang ia kenal di lift dan di club.

" hai, gak nyangka ketemu kalian disini " ucap valdo sambil melangkahkan kakinya menuju karin dan dirga. Dirga menatap valdo intens.

" ini mantan pacar karin? " ucap dirga membatin dan menyinggungkan senyum miringnya.

Karin sedikit salting saat melihat valdo mendekatinya. Dirga berdiri dan menyambut uluran tangan valdo.

" ketemu lagi sama lo " ucap valdo sambil tersenyum manis. Dirga hanya mengangguk.

" iya, kita ketemu lagi " ucap dirga sambil melepaskan jabatan tangan mereka.

" lo darimana? Kok bisa disini " ucap karin sambil menatap valdo bingung.

" ada urusan disini " karin hanya menganggukan kepalanya. Dirga yang sedari tadi memperhatikan karin dan valdo berbicara sempat melihat sebercik kekecewaan dimata karin.

" apakah karin masih mencintainyan? "

Suara pengumuman keberangkatan memecahkan kesunyian yang ada.

" nah, gue harus pergi udah di panggil tuh " ucap valdo sambil tersenyum manis kepada karin. Karin balas tersenyum.

" ohh iya, hati-hati " valdo mengangguk ia berjalan dan melewati dirga dan membisikan sesuatu yang dapat membuat dirga mengeraskan rahangnya. Valdo tersenyum kembali dan menepuk pundak dirga, lalu pergi.

Karin memandangi ekpresi dirga, ia bingung kenapa dirga begitu marah, apa yang diucapkan oleh valdo sebenarnya. Karin sebenarnya ingin bertanya tetapi ia urungkan karena ia tahu suaminya itu sedang menahan amarahnya.

***
Kita lihat 5 menit lagi, kau akan hancur dirga! Hancur! Seperti aku 15 tahun yang lalu!

***

" AMBULAN PLEASE!!! "

💄💄💄

Happy weekend all!!!

Btw mo nanya, gimana kalau nuid bikin trailer 30 hari bersamamu? Setuju gakk? KOMEN PELISS!!!

30 hari bersamamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang