Prologue

415 34 10
                                    

Sore itu Secarik kertas berada di kotak surat ku, bertuliskan undangan pertemuan pada malam minggu . pertemuan yang mempertemukan anak anak muda di linkungan tempatku tinggal . aku tak segan untuk datang , namun yang membuatku resah bahwa tak ada satupun anak yang kukenal dan bahkan kuketahui adanya . namun untuk menghormati secarik undangan yang telah terperangkap , datang adalah keputusan yang tepat untuk dipilih . lagipula malam mingguku tak seindah yang bisa dibayangkan mungkin tidak ada salahnya untuk datang .

Sore berganti malam , malam berganti pagi . malam ini adalah malam minggu malam dimana pertemuan akan digelar , dimana kebribadian ku yang tertutup akan mengisi kekosongan pada pertemuan . tapi apakah aku akan tetap seperti ini ? tentu tidak semoga aku hadir ditempat yang tepat dimana bakat terpendam ku bisa kutuangkan .

Malam minggu pun tiba , aku datang dengan rasa resah karna takut merasakan kesepian dalam keramaian , semoga tak seburuk yang kukiraa .

Berjalan menuju titik kumpul , tempat dimana keramaian sudah tercium aromanya dari radius 100 kilometer , ternyata tak seperti yang kukira sambutan hangat merangkul ku dalam suasana yang tenang. Lebih dari 2 lusin anak anak berkumpul dan membahas program yang dicanangkan dan disitu kesempatan bersuara ku diperkenankan untuk dikenal , tak ku sia sia kan kesempatanku . kupukau audience dengan sekali suara . aku tak menyangka , namun begitu adanya . pertemuan itu berakhir dengan namaku bersarang di susunan pengurus , nama ku berada dibawah pemimpin yang telah terpilih . Ya , aku adalah wakilnya .

Hari hari demi hari berlalu , kami kerjakan semua tugas tanpa ampun. Program kerja kami bangun tanpa henti , kami kerjakan semua pakai hati . kami laksana panah yang melesat tanpa terkendali .

Namun hal yang berlebihan pasti akan menuai hasil yang buruk , dimana teman kami mulai jenuh lalu pergi meninggalkan organisasi satu persatu  dan tersisalah kami ber-delapan . aku  ,Niko , gustia , farhan , aisah , dila , keyla dan angela .

Bersama merekalah aku memulai semua cerita . Cinta , kekuasaan , pertikaian , kegembiraan semua terjadi . kami bukan lah lagi anggota suatu perkumpulan . tapi kami adalah keluarga yang mencoba meraih mimpi bersama .


ourWhere stories live. Discover now