Siulan burung yang menggema mulai menarik mentari dan melipat gelapnya hitam malam diangkasa, dan langit ikut menghapuskan ukiran ukiran bintang untuk mengubah menjadi gumpalan gumpalan awan putih yang indah dan teduh
Kali ini embun yang berbau basah menyambut kedatanganku dan kamu Fa
Ribuan detik mulai mengayun sesuai dengan putaran jarum jam dan tubuhku mulai hadir untuk menemui kak sasya teman baruku
“Assalamualikum”ujarku mendekati kak sasya
Ku lihat keadaan kak sasya yang masih seperti kemarin. Diam tak bergerak tak mengedip dan terus menatap matahari yang menyorot wajahnya. Aku mulai mendekatinya dan duduk disampingnya. Aku tak mengerti apa yang sedang ia lakukan, ia diam tak bergerak tak mengedip dan terus menatap matahari yang menyorot wajahnya. Mulutku terus membisu sampai akirnya ku katakan perasaanku saat ini
“aku mencintainya” ujarku dengan ragu
Kak sasya mulai menoleh kearahku
“tapi aku gak tau dia suka atau enggak sama aku. Kadang ia telihat seperti menyukaiku. Kadang pula ia terlihat seperti gak ada perasaan apa apa terhadapku”
Kak sasya merengek
“entah mungkin aku yang kege’eran entah mungkin dia yang ngasih harapan palsu untukku. Aku gak tau apa yang ada dalam hatinya”
Kak sasya masih merengek
“tapi aku yakin Jodoh adalah salah satu yang benar benar menjadi urusan Allah, penetapannya merupakan bagian dari takdir-Nya. Takdir yang sudah berada di Al-Mahfuzh. yang tidak akan pernah bisa berubah atau dirubah semuanya sudah menjadi rencana-Nya dan semua itu harus kita yakini terpatri dalam hati. kalau memang sudah ditakdirkan untuk berjodoh, meskipun terpisah jarak dan waktu, pada akhirnya akan dipertemukan dan dipersatukan dalam kesakralan cinta. Jodoh tak kan lari ke manapun walaupun cinta dalam hati, ibaratkan pohon takan lari bila dikejar. Ia akan setia di satu tempat walaupun hujan membuatnya kedinginan walaupun badai membuatnya ketakutan, walaupun panas membuatnya kehausan ia akan tetap setia di tempat itu sampai takdir menyuruhnya untuk mati Begitu juga sebaliknya, jika bukit telah didaki dan laut pun diseberangi, bila tidak berjodoh, tidak akan pernah bisa bersatu dalam keindahan cinta dan kesakralan pernikahan” ujarku dengan semangat untuk mencairkan suasana dan kak sasya tersenyum
kak sasya mengusap kepalaku yang menggunakan kerudung yang berwarna merah muda ini.
Fa Ini lembut sekali. Sentuhan nya benar benar lembut. Seperti seentuhan ibu saat aku menangis dahulu. Dan tanpa aba aba air matakupun terjatuh. Ini air mata tulus bukan drama ini air mata yang sangat mudah aku teteskan ini air mata yang terlahir dari hatiku bukan dari kepalsuan.
Kak sasya mengusap air mataku dan berteriak
“menangis... menangis... menangis.....”
Aku hanya bisa tersenyum melihat prilaku kak sasya. Dan waktu berjalan. kak sasya kembali lagi dalam diamnya. Diam tak bergerak tak mengedip dan terus menatap matahari yang menyorot wajahnya. Dann suasana ini mengisyaratkan untuk aku pulang.
aku mulai beranjak dari duduk ku
“esok aku akan kembali, semoga Allah takdirkan pertemuan itu” ujarku sambil tersenyum berarah kepadanya.
Kak sasya masih diam tak bergerak tak mengedip dan terus menatap matahari yang menyorot wajahnya
Kuambil ranselku yang tergeletak di atas kasur kak sasya
kakikupun mulai melangkah menuju pintu keluar dari kamar kak sasya. Sejenak kakiku berhenti ku membalikan badanku. Ku lirik kak sasya lagi. Ia masih dengan tatapan kosongnya dengan tatapan yang penuh tanya
Tuhan beri aku pertanda apa yang membuatnya seperti ini, apa yang menyayat hatinya sehingga membuat ia terjatuh dan defresi sepeti ini
aku mulai melangkah memegang gagang pintu aku membuka pintu itu kemudian aku menutupnya kembali
diluar aku melihat kaca jendela yang sudah rapih. Ku sentuh kaca jendela itu. Pihak rumah sakit sudah membenarkanya aku mulai mengulang ingatan kemarin saat alif mendorongku sehingga membuatku terbentur dan memecahkan kaca jendela kamar kak sasya
langkahkupun mulai mengayun. ku lihat jendela kaca yang mengarah ke taman. Disitu kulihat alif yang sedang duduk dengan pandangan kosongnya.
Entah mengapa hati ini ingin sekali menghampirinya namun aku takut, aku takut alif histeris lagi seperti kemarin dan mencelakakan ku
Tidak, aku tidak ingin terluka untuk kesekian kalinya. Biarkan ku tinggalkan dia. kaki ku pun mulai melangkah menjauhi tempat itu tapi hati ini ingin melangkah mendekatinya ahhhh tuhan apa yang harus aku lakukan
aku mulai mendekatinya dan duduk disampingnya. Kulihat telunjuknya sedang berptar putar dengan pandangan kosong ia tak sadar aku ada di sampingnya
“kau tahu pepatah ini ‘mati satu tumbuh seribu’ ? (aku terdiam sejenak, kemudian berujar kembali ) kau harus percaya, tujuan hidup bukanlah untuk gelisah, bukan untuk bersedih, bukan untuk takut, bukan pula untuk kecewa, tujuan hidup kita adalah bahagia, namun jika kau bertanya mengapa ada kegelisahan kesedihan kekekecewaan dalam hidupmu akan ku jawab, karena hidup bukan untuk bersenang senang, hidup adalah medan perang yang akan menjadikan kita sebagai pemenang asal kita mampu memeranginya kita akan menjadi pemenang. Jika kau tanyakan padaku, mengapa tuhan tak jodohkan kau dengan Aisyah mengapa tuhan pisahkan kau dengan Aisyah sebelum cincin yang kau pegang terpasang di jemarinya aisyah, tentu saja kan ku jawab”
“Jodoh bukan ditanganmu ! Allah yang mengaturnya. Jodoh adalah salah satu yang benar benar menjadi urusan Allah, semua penetapannya sudah menjadikan bagian dari takdir-Nya. Takdir yang sudah berada di Al-Mahfuzh. yang tidak akan pernah bisa berubah atau dirubah oleh hatimu semuanya sudah menjadi rencana Allah dan semua itu harus kita yakini terpatri dalam hati. kalau memang sudah ditakdirkan untuk berjodoh, meskipun terpisah jarak dan waktu, pada akhirnya akan dipertemukan dan dipersatukan dalam kesakralan cinta. Jodoh tak kan lari ke manapun walaupun sayap malaikat jibril menghalanginya, ibaratkan pohon takan lari bila dikejar. Ia akan setia di satu tempat walaupun hujan membuatnya kedinginan walaupun badai membuatnya ketakutan, walaupun panas membuatnya kehausan ia akan tetap setia di tempat itu sampai takdir menyuruhnya untuk mati Begitu juga sebaliknya, jika bukit telah didaki dan laut pun telah diseberangi, bila tidak berjodoh, tidak akan pernah bisa bersatu dalam keindahan cinta dan kesakralan pernikahan. Jika kamu terus berkata bahwa kamu akan berjodoh dengan aisyah. Maaf aku terpaksa mengatakan bahwa kamu sangat lancang menyuruh tuhan mu untuk dijodohkan dengannya. Alif jangan pernah menyerah untuk menjadi pemenang aku tahu kau laki laki baik dan memiliki iman aku mohon bangunkan hatimu bangunkan logika mu untuk menerima takdir-Nya, percayalah ada ribuan bidadari yang menantimu sebagai pengganti aisyah” ujarku dengan ketegasan yang tak bisa diruntuhkan angin sekalipun angin itu menabrak ucapanku
Dan alif tetap membisu dengan pandangan kosongnya seperi pohon ditiup angin yang tak pernah berniat untuk melawan,
hahhh seperti berbicara dengan batu. Aku melihat jemarinya yang masih memutar mutar dan aku merasa, apa yang ku katakan lebih dari cukup, aku mulai beranjak dari dudukku ku lirik dia yang masih terdiam dengan pandangan kosongnya dan memutar mutar jemarinya itu dan kemudian langkahkupun mulai mengayun dan pergi darinyaBersambung....
Haii teman teman ini karya pertamaku di wattpad, makasih ya udah nyempetin baca ceritanya .. Hmm jangan lupa coment dan follow ya hehehe 😁
Tunggu ya cerita selanjutnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPATU
Teen FictionSINOPSIS Mengapa aku harus bertemu dengan dua pemilik surga yang berbeda ? mengapa cinta bisa merubah surga ? mengapa harus ada kecewa ? mengapa harus ada sedih ? bukankah tujuan cinta itu untuk bahagia ? sepertinya sampai aku matipun aku takan bis...